5 Mitos terbaru tentang tidur yang salah kaprah
Merdeka.com - Tidur tak hanya hal alami yang dilakukan manusia, melainkan juga kebutuhan yang penting untuk menjaga kesehatan. Tidur sudah menjadi hal yang sangat familiar bagi semua manusia. Namun tak semua ternyata mengetahui fakta tentang tidur.
Ada banyak mitos terkait dengan tidur yang sebenarnya salah dan masih dipercaya banyak orang. Berikut adalah beberapa mitos salah tentang tidur dan kebenarannya, seperti dilansir oleh Health Me Up (25/10).
Mitos #1
-
Apa itu mitos tidur? Insomnia, atau kesulitan tidur di malam hari, adalah masalah yang umum, namun sering kali diselimuti oleh berbagai mitos dan kesalahpahaman.
-
Apa mitos tidur sore yang umum? Berikut ini adalah beberapa mitos tidur sore yang umum beredar di tengah masyarakat Indonesia: 1. Tidur Sore Menandakan Kemalasan, 2. Tidur Sore Mengganggu Pola Tidur Malam, 3. Tidur Sore Dapat Menyebbkan Mimpi Aneh, 4. Tidur Sore Sebabkan Sakit Kepala, 5. Menurunkan Daya Ingat, 6. Badan Lemas.
-
Apa yang dipercaya tentang durasi tidur? Mitos yang menyebutkan bahwa tidur selama lima jam atau kurang sudah cukup, sebenarnya tidak benar dan dapat berdampak negatif pada kesehatan.
-
Mitos apa yang paling sering dipercaya? Mitos Indonesia bagi beberapa orang dianggap sebagai cerita belaka, namun tak sedikit pula yang masih mengindahkan hingga sekarang.
-
Apa risiko tidur terlalu lama? Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut sejumlah risiko masalah kesehatan yang bisa muncul akibat tidur terlalu lama.
-
Kenapa mitos angin malam menyebabkan angin duduk masih banyak dipercaya? Mitos ini telah beredar luas di masyarakat dan menyebabkan banyak kesalahpahaman mengenai penyebab serta risiko yang terkait dengan angin duduk.
"Terbangun di malam hari bisa menyebabkan rasa lelah yang berkepanjangan keesokan harinya."
Faktanya: Terbangun di malam hari bisa jadi siklus yang alami. Ada banyak binatang yang memiliki siklus semacam ini. Hal ini juga terjadi pada leluhur manusia di masa lalu. Penelitian mengungkap bahwa pengaruh lingkungan juga bisa mempengaruhi waktu tidur. Misalkan pada orang yang hidup tanpa lampu. Mereka bisa mengembangkan kebiasaan tidur selama beberapa jam, kemudian terbangun dan tidur lagi. Hal ini tak membuat mereka merasa lelah, malah mereka mengklaim bahwa kualitas tidur mereka sangat baik.
Mitos #2
"Menonton televisi bisa membantu tidur cepat dan pulas."
Faktanya: Menonton televisi adalah hal yang banyak dilakukan orang sebelum tidur. Tak sedikit juga yang menggunakan televisi untuk membantu mereka tertidur. Padahal layar televisi dan komputer bisa memberikan paparan lampu yang mengurangi produksi melatonin dalam tubuh. Melatonin adalah hormon tidur, dan jika terkena lampu dari layar televisi atau komputer, hormon ini tak bisa bekerja dengan baik.
Mitos #3
"Alkohol bisa membantu tidur nyenyak."
Faktanya: Alkohol memang memiliki efek sedatif alami yang membantu orang tertidur lebih cepat. Namun alkohol bisa mengganggu kualitas tidur. Alkohol diproses ke seluruh tubuh ketika Anda tidur dan ini membuat Anda tak bisa tidur dengan sangat lelap. Anda akan lebih mudah terbangun dan memiliki kualitas tidur yang buruk.
Mitos #4
"Menghitung domba bisa membantu cepat tidur."
Faktanya: Ini adalah mitos paling populer yang secara mengejutkan bisa berhasil untuk banyak orang. Meski begitu penelitian yang dilakukan di Oxford University menunjukkan bahwa menghitung domba tak selalu berhasil membuat orang tertidur. Orang yang menghitung domba justru tertidur 20 menit lebih lambat dibandingkan dengan orang yang melakukan cara lain untuk tertidur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menghitung domba terlalu membosankan untuk membuat orang cepat tidur.
Mitos #5
"Orang bisa berlatih untuk tidur lebih sedikit."
Faktanya: Banyak orang percaya bahwa tidur hanya masalah kebiasaan. Dengan banyak latihan mereka bisa bangun dengan efektif dan beraktivitas dan hanya tidur beberapa jam saja sehari. Hal ini tak benar. Manusia tak bisa memanipulasi kebutuhan tidur mereka. Kebutuhan tidur mereka tetap dan akan terus menumpuk jika tak dipenuhi. Penelitian mengungkap bahwa orang yang kurang tidur memiliki kemampuan kognitif yang buruk. Kurang tidur juga akan mengganggu kesehatan fisik.
Itulah beberapa mitos terbaru tentang tidur yang salah kaprah. Sekarang Anda mengetahui mitos-mitos apa saja yang tak perlu dipercayai dan fakta yang benar di baliknya.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa anggapan tentang tidur yang berkembang di masyarakat, tidak memiliki bukti yang jelas, namun sayangnya masih sering dipercaya.
Baca SelengkapnyaInsomnia, atau kesulitan tidur di malam hari, adalah masalah yang umum, namun sering kali diselimuti oleh berbagai mitos dan kesalahpahaman.
Baca SelengkapnyaTidur sore erat kaitannya dengan mitos-mitos unik yang berkembang lama di tengah masyarakat.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang percaya bahwa bangun tengah malam dapat membuka pintu menuju dunia lain.
Baca SelengkapnyaAda beragam mitos yang beredar di masyarakat terkait ibu hamil. Salah satunya adalah mitos ibu hamil yang tidak boleh tidur siang.
Baca SelengkapnyaMitos bayi tidur tengkurap telah menjadi bagian dari kepercayaan yang tersebar di berbagai budaya selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaMitos buang sampah di malam hari merujuk pada kepercayaan atau keyakinan yang beredar dalam masyarakat, bahwa tindakan tersebut dapat membawa dampak negatif.
Baca SelengkapnyaMitos di Indonesia merujuk pada serangkaian cerita atau legenda yang diwariskan secara turun-temurun dalam masyarakat.
Baca SelengkapnyaAda beberapa mitos mandi malam bagi ibu hamil. merujuk pada sejumlah keyakinan atau cerita tradisional.
Baca SelengkapnyaBeberapa cerita rakyat mitos di Indonesia masih dipercaya masyarakat.
Baca SelengkapnyaMandi di malam hari dipercaya sebabkan rematik. Namun, apakah benar?
Baca SelengkapnyaMakan di kamar merupakan tindakan buruk yang sebaiknya tidak dilakukan. Berikut mitos makan di kamar yang menarik untuk disimak.
Baca Selengkapnya