5 Penyakit ini berawal dari stres yang tidak terobati
Merdeka.com - Kita tahu bahwa stres tak hanya masalah pikiran dan psikologis saja, tetapi juga bisa memicu masalah pada fisik. Semakin besar stres yang dihadapi, maka semakin besar pula masalah fisik yang mungkin muncul.
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi efek samping dari stres berat yang sedang Anda alami, seperti dilansir oleh Care2.
Rambut rontok
-
Kenapa stres bisa menyebabkan rambut rontok? Saat mengalami stres, tubuh akan merasakan tekanan yang berdampak pada sistem imun. Menurunnya sistem imun ternyata juga mempengaruhi kesehatan rambut.
-
Mengapa stres bisa bikin rambut rontok? Ya, bagi banyak orang, stres bukan hanya membuat suasana hati kacau, tetapi juga membuat rambut semakin rapuh dan mudah rontok.
-
Kenapa stres bisa bikin rambut rontok? Stres emosional atau fisik yang berkepanjangan dapat memicu kerontokan rambut. Ketika tubuh mengalami stres, siklus pertumbuhan rambut dapat terganggu, menyebabkan rambut berhenti tumbuh dan mulai rontok.
-
Apa ciri-ciri rambut rontok karena stres? Buat yang mengalami telogen effluvium, kondisi rambut biasanya akan memiliki ketebalan yang berbeda.
-
Kenapa rambut rontok saat stres? Stres bisa membuat rambut rontok secara signifikan, yang disebut telogen effluvium. Penanganan terbaik untuk mengatasi rambut rontok karena stres adalah dengan mengelola stres itu sendiri. Umumnya, rambut akan berhenti rontok dalam waktu enam hingga sembilan bulan, dan kembali normal setelah itu.
-
Bagaimana cara mengatasi rambut rontok akibat stres? Jika menemukan gejala kerontokan rambut karena stres, ada beberapa cara perawatan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama supaya kondisinya nggak semakin parah.
Rata-rata rambut rontok 50 - 100 helai per hari. Namun jika seseorang mengalami stres berat, jumlah rambut rontok bisa tiga sampai empat kali lebih banyak. Untuk mengatasi efek ini, pastikan Anda mengonsumsi diet seimbang seperti ikan salmon yang mengandung protein, vitamin D, dan asam lemak omega-3. Walnut dan biji-bijian juga baik untuk mencegah rambut rontok.
Penurunan libido
Peneliti mengungkap bahwa hormon stres, cortisol, bisa menurunkan libido atau hasrat seksual pada wanita. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan olahraga untuk meningkatkan aliran darah pada daerah intim dan kembali meningkatkan libido. Atau cara lain yang lebih baik, yaitu mengatasi stres yang Anda rasakan.
Merusak kulit
Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon seperti cortisol yang bisa meningkatkan produksi minyak tubuh. Ini juga bisa memicu masalah kulit seperti eczema. Pada kondisi stres berat sebaiknya perhatikan perawatan kulit Anda karena kulit akan menjadi lebih sensitif terhadap kosmetik.
Pikun
Stres bisa membuat orang kehilangan fokus dan mudah pikun. Ini karena hormon stres, cortisol, menurunkan kinerja otak pre-frontal cortex yang berkaitan dengan penyimpanan ingatan jangka pendek. Stres berat juga bisa menyebabkan kepikunan dalam jangka panjang serta mengganggu proses penyimpanan informasi pada otak Anda.
Nyeri otot
Stres tampaknya tak berkaitan dengan nyeri otot. Ini salah. Stres juga bisa meningkatkan tekanan otot dan memicu nyeri pada otot-otot tubuh Anda. Stres yang berat bisa memicu rasa sakit pada pundak, leher, punggung, dan bahkan pada rahang.
Itulah beberapa masalah kesehatan yang bisa dipicu oleh stres. Jangan remehkan stres karena jika tak segera diatasi, stres bisa memicu masalah kesehatan lainnya. Dalam jangka panjang, bukan tak mungkin stres juga bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius. (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak yang bilang kalau stres bisa memicu rambut rontok. Seperti apa faktanya?
Baca SelengkapnyaRambut rontok dapat berpengaruh oleh cara yang beragam, bergantung pada faktor genetika, perubahan hormonal, atau kesehatan.
Baca SelengkapnyaDampak stress bukan hanya ke masalah psikologis saja, tetapi juga dapat berdampak ke fisik.
Baca SelengkapnyaRambut tipis dan rontok adalah masalah yang umum dialami oleh banyak orang, dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Baca Selengkapnyaada berbagai cara yang sebenarnya dapat membantu menumbuhkan kembali rambut yang telah rontok. Yuk, simak!
Baca SelengkapnyaStres bisa memunculkan sejumlah tanda yang kadang terlewat kita sadari.
Baca SelengkapnyaSebagian besar kebotakan pada pria disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik. Kondisi ini, dikenal sebagai androgenetik alopecia.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
Baca SelengkapnyaRambut botak pada wanita, juga dikenal sebagai alopecia pada wanita, merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi penampilan dan kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaMenyuburkan rambut pria yang mengalami penipisan sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri para pria. Berikut ini beberapa perawatan yang bisa dicoba!
Baca SelengkapnyaGen adalah faktor utama yang memengaruhi kapan uban muncul.
Baca SelengkapnyaPenuaan dini yang dialami oleh seseorang bisa dikenali dengan munculnya sejumlah tanda pada tubuh.
Baca Selengkapnya