5 Perilaku orang tua ini justru bikin anak jadi sulit makan
Merdeka.com - Melihat anak yang lahap makan, terutama saat mengonsumsi makanan sehat tentu saja menjadi pemandangan yang membanggakan bagi para orang tua. Oleh karena itu orang tua berjuang dengan keras dan melakukan serangkaian cara kreatif untuk mengolah sayur atau buah agar anak bisa mengonsumsinya tanpa pilih-pilih.
Sayangnya, menurut penelitian yang dilansir dari thehealthsite.com, ada beberapa perilaku yang justru dilakukan oleh orang tua yang bisa membuat anak jadi enggan untuk makan. Perilaku apa sajakah itu?
Membiarkan anak ngemil di sela waktu makan utama
-
Apa penyebab anak malas makan? Perubahan nafsu makan juga bisa terjadi pada anak usia ini, terutama ketika mencoba makanan baru. Selain itu, masalah kesehatan seperti infeksi virus atau bakteri, sembelit, eosinophilic esophagitis, intoleransi makanan, dan gangguan organ seperti ginjal dan hati juga bisa mempengaruhi nafsu makan anak.
-
Bagaimana cara mengatur pola makan anak? Berikut adalah beberapa cara untuk mengatur pola makan anak agar dapat memaksimalkan tumbuh kembangnya: Berikan anak berbagai jenis makanan yang sehat dan seimbang. Anak perlu diperkenalkan pada berbagai jenis makanan sejak dini agar mereka terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur.
-
Apa penyebab anak tidak mau makan? Masalah anak saat makan sering menjadi perhatian bagi banyak orang tua. Anak-anak mungkin menolak makanan tertentu, makan terlalu sedikit, atau bahkan memilih makanan yang kurang bergizi.
-
Kenapa orang tua sering memaksa anak makan? Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah memaksa anak untuk makan saat mereka belum merasa lapar.
-
Kenapa anak susah makan? 'picky eater' masih tergolong normal bila anak masih dapat memakan lebih dari 15 jenis makanan dan mau makan bersama keluarga.
ika Anda berpikiran bahwa membiarkan anak untuk ngemil di sela waktu atau jam makan utama adalah hal yang normal, maka pemahaman tersebut salah. Apalagi jika Anda membiarkan buah hati untuk ngemil kue manis, cokelat, atau es krim. Alasannya, makanan tersebut cenderung akan membuat mereka merasa mudah kenyang. "Asupan kalori pada anak-anak jumlahnya lebih sedikit daripada orang dewasa. Mereka membutuhkan 1000 kalori per hari dan makanan seperti contoh tersebut berjumlah 300-400 kalori. Sehingga dengan jelas mereka akan merasa mudah untuk kenyang dan tak lagi berselera dengan makanan yang disajikan di jam makan utama," terang penelitian ini.
Memberikan makanan dengan kuantitas yang banyak
Dengan pemikiran bahwa mumpung anak doyan makan, maka orang tua memberikan makanan dengan jumlah yang banyak. Padahal kelebihan makan bisa menyebabkan kelebihan asupan kalori yang membuat sistem metabolisme melambat dan perut jadi kembung serta nafsu makan berkurang. Hasilnya? Anak jadi malas makan di jam makan berikutnya.
Tidak memberikan jam makan dengan benar
Idealnya, jam makan anak adalah 3 kali jam makan utama dan 2 kali jam makanan ringan. Dan para orang tua harus disiplin dengan hal tersebut. Sebab, jika Anda mengacaukannya maka sistem pencernaan mereka pun jadi kacau dan akhirnya mereka enggan untuk makan.
Sembarangan dalam memberikan makanan
Tak hanya untuk membuat kenyang, makanan yang diberikan pada buah hati juga harus sehat. Jangan tertipu dengan label makanan sehat dalam makanan kemasan. Sebab makanan kemasan tetaplah mengandung zat tambahan, berbeda dengan bahan makanan alami. Salah satu contohnya adalah makanan yang diolah dengan sarat gula dan jumlahnya melebihi asupan kalori harian anak bisa membuatnya lesu dan hilangnya nafsu makan.
Tidak memberi waktu jeda makan
Selain memperhatikan jam makan, Anda juga harus memberi jeda waktu makan dan pilihan makanan yang seimbang untuk menu sarapan, makan siang, makan malam, dan cemilan. Jika Anda tidak memberikan waktu jeda makan, akan terjadi gangguan metabolisme yang akhirnya menghambat kerja pencernaan.Itulah beberapa contoh perilaku yang dilakukan orang tua yang ternyata bisa membuat nafsu makan anak berkurang. Apakah Anda melakukan salah satu di antaranya?
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadinya pilih-pilih makanan atau picky eater pada anak bisa dihadapi dengan sejumlah cara berikut:
Baca SelengkapnyaAnak tidak nafsu makan memang membuat orangtua bingung. Perlu trik tertentu untuk bisa merayu si kecil supaya lahap kembali.
Baca SelengkapnyaKendati orangtua kadang melakukan yang terbaik, namun kesalahan parenting mungkin terjadi dan dialami anak.
Baca SelengkapnyaDalam membantu atasi masalah anak yang pilih-pilih makanan, penerapan aturan makan bisa menjadi kunci.
Baca SelengkapnyaHampir setiap orang tua pernah mengalami anak susah makan. Namun sebenarnya terdapat cara mengatasi anak susah makan yang bisa diterapkan.
Baca SelengkapnyaPada anak yang pemilih makanan terdapat cara agar dia makan lebih sehat dan lahap.
Baca SelengkapnyaGerakan Tutup Mulut (GTM) yang terjadi pada anak perlu untuk ditangani dengan tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaGTM adalah salah satu tanda anak yang susah makan. Cari cara tepat untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaKetika seorang anak pilih-pilih makanan atau menjadi picky eater, hal ini bisa menyebabkan kurangnya nutrisi untuk tumbuh kembang.
Baca SelengkapnyaPola asuh yang diterapkan oleh orang tua bisa mempengaruhi kebiasaan makan anak, termasuk mendorong anak untuk memilih-milih makanan.
Baca SelengkapnyaSebagian orang tua mungkin pernah merasakan anak susah makan. Bahkan permasalahan itu masih dirasakannya hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaAnak yang pilih-pilih makanan atau picky eater bisa terjadi karena sejumlah hal yang mereka alami.
Baca Selengkapnya