5 Tindakan yang Bisa Dilakukan untuk Atasi Diare pada Anak
Merdeka.com - Diare merupakan salah satu penyakit yang biasa menyerang siapa pun termasuk anak-anak. Pada anak-anak, masalah kesehatan ini bisa lebih berisiko karena bisa berujung pada kematian.
“Diare bisa mematikan karena menyebabkan dehidrasi. Artinya tubuh anak kekurangan cairan. Dan kehilangan beberapa persen saja bisa mengancam keadaan jiwanya,” ucap Ade Djanwardi Pasaribu, dokter spesialis anak dan konsultan gastrohepatologi dalam Live Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Ketika diare, penanganan dengan cepat dan tepat sangat dibutuhkan. Berikut lima penanganan pertama yang dapat Anda lakukan jika buah hati terkena diare.
-
Kenapa anak dehidrasi bisa berbahaya? Ketika anak kehilangan cairan dalam tubuhnya, berbagai fungsi vital dapat terpengaruh, yang pada gilirannya berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
-
Bagaimana mengatasi dehidrasi pada anak yang diare? Jika anak Anda mengalami dehidrasi saat diare, terdapat beberapa cara yang perlu dilakukan untuk membantu masalah ini, seperti: Tawarkan minuman larutan glukosa-elektrolit. Cairan ini memiliki keseimbangan air, gula, dan garam yang tepat.
-
Apa yang menyebabkan diare parah pada anak-anak? Rotavirus adalah virus penyebab penyakit diare parah yang biasa dialami bayi dan anak-anak.
-
Apa saja gejala diare pada anak? Gejala anak yang mengalami diare bisa berbeda-beda setiap orang. Namun, terdapat beberapa gejala diare umum yang perlu Anda perhatikan, yaitu: Kram, Sakit perut (perut), Pembengkakan (kembung), Sakit perut (mual), Kebutuhan mendesak untuk menggunakan kamar mandi, Demam, Kotoran berdarah, Kehilangan cairan tubuh (dehidrasi), Inkontinensia.
-
Mengapa dehidrasi berbahaya? 'Suhu panas di awal musim kemarau diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi sampai dengan bulan Agustus 2024 di seluruh Indonesia dengan beberapa lokasi bersuhu lebih dari 36 derajat celsius. Mohon hindari dehidrasi, heat exhaustion sampai penyebab terjadinya kematian,' kata Ngabila beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa tanda anak mengalami dehidrasi? Seringkali, orang tua tidak menyadari tanda-tanda dehidrasi pada anak, padahal penting untuk mengenali gejala awal guna mencegah komplikasi yang lebih parah.
Penuhi Kebutuhan Gizi Anak
Anak yang terkena diare harus tetap diberikan asupan yang cukup. Orang tua harus menjaga kebutuhan gizi anak agar tetap terpenuhi. Tetapi, bukan berarti terus-menerus memberikan air putih.
“Cairan memang hilang, tapi bisa digantikan dengan teh manis atau kuah sup. Bisa juga diberikan apel atau pisang,” jelas Ade.
Beri Cairan Pengganti
Jika masih menyusui, Anda dapat memberikan anak ASI yang cukup. Selain itu, Anda juga dapat memberikan oralit. Oralit berfungsi untuk mengatasi kekurangan mineral dalam tubuh.
“Zaman dulu kita biasa membuat oralit sendiri, namun sekarang tidak dianjurkan. Karena kalau buat sendiri kandungan garam atau gulanya tidak seimbang untuk mengganti cairan,” jelas Ade.
Beri Zinc
Zinc memang tidak bisa menghentikan diare, namun zinc dapat berfungsi mengganti sel yang rusak akibat diare. Selain itu, zinc juga dapat mencegah timbulnya diare berkelanjutan.
“Biasanya pasien harus meminum ini selama sepuluh hari. Walaupun sudah sembuh, dianjurkan untuk tetap minum. Karena setelah diare, sel belum langsung kembali normal,” ucap Ade.
Beri Antibiotik Jika Diperlukan
Perlu diketahui, antibiotik tidak selalu diperlukan ketika Anda terkena diare. Antibiotik boleh diberikan jika ada infeksi yang terjadi ketika diare. Infeksi tersebut biasanya ditandai dengan keluarnya darah ketika BAB. Dan, antibiotik yang diberikan harus sesuai dengan resep dokter.
Cegah Jangan Sampai Dehidrasi
Dehidrasi saat diare dapat menyebabkan anak kehilangan nyawa. Jadi pastikan cairan yang diberikan cukup dan tepat.
“Dehidrasi berat mengacaukan semuanya, pembuluh darah pun jadi sulit untuk ditemukan. Jadi, jangan sampai dehidrasi berat,” tandas Ade.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gangguan diare dapat terjadi pada siapa saja. Baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca Selengkapnyagejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
Baca SelengkapnyaVirus ini sangat mudah menular terutama pada anak-anak.
Baca SelengkapnyaPada saat anak terinfeksi rotavirus, kondisi diare bisa terjadi dan butuh diatasi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaRedakan gejala diare dengan tepat agar kondisinya nggak semakin parah!
Baca SelengkapnyaAncaman infeksi demam berdarah pada anak bisa dicegah dengan peran aktif orangtua secara tepat.
Baca SelengkapnyaMuntaber jika tidak ditangani dengan segera bisa membahayakan nyawa si kecil. Penting melakukan pertolongan pertama demi menghindari masalah serius.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang gejala keracunan makanan pada anak cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan, Peringatan Hari Anak Nasional diwarnai kabar dari IDAI soal maraknya kasus cuci darah anak-anak.
Baca SelengkapnyaLalu bagaimana dengan meminta anak meminum air putih?
Baca SelengkapnyaAni menyatakan penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara.
Baca SelengkapnyaAda keadaan yang mesti di antisipasi misalkan anak tersebut dikhawatirkan punya gangguan organ hati yang berat.
Baca Selengkapnya