Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Fakta Covid-19 Varian Delta Plus AY.4.2 yang Lebih Menular

6 Fakta Covid-19 Varian Delta Plus AY.4.2 yang Lebih Menular Ilustrasi Covid-19. Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Virus SARS-CoV-2 atau covid-19 terus bermutasi ke seluruh dunia. Saat ini mutasi yang paling ganas adalah varian delta. Varian delta ini pun bermutasi dan muncul subvarian baru yang disebut varian delta plus atay AY.4.2. Varian ini baru terdeteksi di Singapura. Hal tersebut dikemukakan dan dikonfirmasi Kementerian Kesehatan Singapura.

Varian covid-19 Delta Plus ini diyakini lebih menular dari varian lain, sehingga penyebarannya perlu diwaspadai di Indonesia. Subvarian ini juga yang diduga menyebabkan lonjakan kasus di Inggris.

Para ahli mengungkapkan bahwa subvarian ini sangat berpotensi masuk ke Indonesia, sehingga mereka masih mempelajari efeknya hingga saat ini. Seperti dikutip dari Fimela.com, berikut 6 fakta tentang covid-19 varian Delta Plus.

1. Turunan dari varian Delta

Varian ini merupakan subvarian dari varian delta yang sangat menular dibandingkan varian lainnya. Delta Plus memiliki nama lain yakni AY.4.2, yang merupakan kombinasi antara varian Delta AY.4 dengan mutasi pada spike S:Y145H.

Varian ini merupakan cabang dari Delta yang mencakup beberapa mutasi baru yang memengaruhi protein spike, yang digunakan virus untuk menembus sel-sel. Sub varian ini berisi perubahan yang dapat memberikan keunggulan kelangsungan hidup virus jika dibandingkan varian lainnya.

2. Lebih menular, tetapi tidak mematikan

Direktur Institut Genetika Universitas College London (UCL) Prof. Francois Balloux mengungkapkan bukti-bukti bahwa varian Delta AY.4.2 merupakan varian yang 10% lebih menular dibandingkan varian Delta aslinya.

“Peningkatannya juga tampaknya tidak spesifik wilayah, yang mungkin menunjukkan bahwa AY.4.2 secara intrinsik lebih mudah menular, daripada dibawa oleh demografis,” ujar Balloux, dikutip dari Healthline.

3. Termasuk Varian of Interest

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan AY.4.2 ke dalam variant of interest. Dalam hal ini, variant of interest diidentifikasikan sebagai penyebab penularan komunitas yang signifikan atau beberapa klaster COVID-19.

4. Negara dengan kasus Delta Plus

Menurut data resmi terbaru dari database pelaporan virus GISAID, sejumlah negara telah melaporkan temuan kasus Delta Plus, di antaranya di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan sebagian Eropa Barat.

Dalam rinciannya, hingga 16 Juni 2021, setidaknya terdapat 197 kasus Delta Plus yang telah ditemukan di 11 negara, yakni Inggris (36), Kanada (1), India (8), Jepang (15), Nepal (3), Polandia (9), Portugal (22), Rusia (1), Swiss (18), Turki (1), Amerika (83).

Terhitung sejak Kamis (28/10) lalu, Singapura melaporkan temuan pertama kasus Delta Plusnya. Meski telah terdeteksi, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan tak ada bukti penyebaran ke masyarakat dari adanya kasus tersebut.

5. Diduga sebabkan lonjakan kasus di Inggris

Meski bukan termasuk dalam varian yang menjadi perhatian (variant of concerns), varian Delta Plus atau AY.4.2 ini diduga menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Inggris.

Menurut data resmi terbaru, varian ini telah diidentifikasi pada sekitar 6 persen kasus di Inggris. Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengungkapkan bahwa subtipe baru Delta Plus menyebar di Inggris.

Badan tersebut melaporkan bahwa varian tersebut menyumbang 6% dari semua sekuens genetik SARS-CoV-2 pada minggu yang dimulai 27 September 2021, yang mana merupakan minggu terakhir data sekuensing lengkap tersedia.

6. Efeknya masih terus diteliti

Meski telah terdeteksi di sejumlah negara, para ahli telah mencatat bahwa AY.4.2 belum menjadi strain dominan di negara-negara yang telah mendeteksi adanya varian ini. Hingga saat ini, efek varian Delta Plus masih terus diteliti.

Kementerian Kesehatan Singapura mengungkapkan, saat ini efek dari varian AY.4.2 masih terus dipelajari. Untuk sementara, varian tersebut memiliki tingkat penularan dan keparahan penyakit seperti varian Delta.

Fimela.com

(mdk/ttm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa

Selain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya