6 Penyakit ini bisa diobati menggunakan ganja
Merdeka.com - Selama ini ganja dianggap sebagai salah satu bentuk obat-obatan yang terlarang dan hanya memberikan efek buruk saja terhadap tubuh. Namun baru-baru ini nama ganja atau mariyuana tengah naik daun dalam bidang kesehatan. Peneliti menemukan banyak efek kesehatan yang bisa diberikan ganja untuk membantu mengobati berbagai penyakit.
Semakin hari, semakin banyak negara yang melegalkan penggunaan ganja untuk perawatan penyakit tertentu. Hal ini bukan isapan jempol belaka, karena peneliti telah membuktikan penggunaan ganja dalam perawatan beberapa penyakit.
Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa diobati menggunakan ganja. Banyak peneliti yang sudah menggunakan ganja dalam perawatan beberapa penyakit serius ini, seperti dilansir oleh Daily Health Post (14/04).
-
Apa saja manfaat tanaman antikanker bagi tubuh? Pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat telah menjadi bagian integral dari berbagai tradisi pengobatan di seluruh dunia. Beberapa tanaman memiliki kandungan yang dapat melawan atau menghambat pertumbuhan sel kanker.
-
Kenapa ganja dihapus dari daftar obat terlarang? CND melakukan pemungutan suara berdasarkan rekomendasi yang dibuat oleh Komite Ahli Ketergantungan Narkoba (ECDD) ke-41 WHO, yang menyarankan agar ganja dan resin ganja harus direklasifikasi dari daftar saat ini bersama dengan heroin, analog fentanil, dan opioid lain yang dianggap sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
-
Kenapa bisa ular tanah jadi bahan obat kanker? Dekan FMIPA UGM, Kuwat Triyana mengatakan bahwa bisa ular mengandung campuran berbagai jenis protein dan peptida yang dilaporkan berpotensi memiliki aktivitas biologis berupa anti kanker, agen trombolitik, antimikroba, antivirus, dan anti parasit.
-
Kapan ganja mulai dilegalkan? Di berbagai belahan dunia, ganja dimanfaatkan untuk meredakan berbagai penyakit, seperti nyeri, peradangan, insomnia, dan depresi.
-
Bagaimana penyalahgunaan obat bisa membahayakan? Penyalahgunaan obat dapat berdampak serius pada kesehatan dan kehidupan seseorang.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
Penyakit otak
Salah satu penyakit yang menggunakan ganja dalam perawatannya adalah penyakit yang berkaitan dengan otak. Sebuah penelitian menemukan bahwa zat THC yang terdapat dalam ganja bisa melindungi otak dari kematian saraf otak yang agresif. Hal ini ditemukan peneliti setelah melakukan penelitian terhadap tikus.Hasil ini menunjukkan bahwa ganja juga bisa digunakan dalam perawatan penyakit otak seperti Alzheimer, Parkinson, dan lainnya yang berkaitan dengan kerusakan sel otak dan kerusakan kemampuan kognitif seseorang. Selain itu, cannabinoids yang terdapat dalam THC juga bisa mengurangi risiko menurunnya kemampuan kognitif seseorang ketika mereka semakin menua.
Tumor otak
Ganja juga ditengarai bisa digunakan dalam perawatan tumor pada otak. Sebuah penelitian dalam The British Journal of Cancer menemukan bahwa THC yang ada dalam ganja bisa mencegah pertumbuhan tumor otak yang bersifat kanker. Peneliti dalam penelitian ini juga menemukan cara untuk menggunakan ganja tanpa menyebabkan efek psikoaktif pada pasien.Artikel lainnya mengungkap bahwa ganja tanpa efek psikoaktif ini juga bisa menghambat pertumbuhan sel glioma. Sel glioma adalah sel kanker yang terbentuk pada otak dan tulang belakang. Penelitian ini menunjukkan bahwa cannbidiol atau CBD pada ganja bisa mencegah pertumbuhan sel glioma pada otak.
Kanker payudara
Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling mematikan pada wanita setelah kanker paru-paru. Sebuah penelitian mengungkap bahwa cannabidiol (CBD) pada ganja diketahui bisa mengurangi penyebaran sel kanker payudara dan mengecilkan kanker tersebut. Hasil ini diterbitkan dalam jurnal Breast Cancer Research and Treatment pada tahun 2001.Peneliti tidak membuat pasien merokok ganja, namun mereka menggunakan zat yang tak beracun dalam ganja untuk mencegah penyebaran sel kanker payudara. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek ganja secara keseluruhan terhadap perawatan kanker payudara.
Kanker paru-paru
Dengan semakin banyaknya perokok, kanker paru-paru diperkirakan akan menduduki peringkat pertama sebagai pembunuh wanita dan kedua setelah kanker pankreas bagi pria. Namun penelitian yang berkaitan dengan kanker mengungkap bahwa zat THC dalam ganja bisa membantu merawat kanker paru-paru.Hasil yang diterbitkan dalam jurnal Oncogene pada tahun 208 ini mengungkap bahwa THC bisa mencegah penyebaran kanker paru-paru jenis tertentu. Meski begitu, hasil ini masih ditemukan peneliti setelah melakukan penelitian pada hewan. Masih belum diketahui aplikasi sesungguhnya pada manusia. Namun peneliti berkeyakinan bahwa efek yang sama bisa dibuktikan pada manusia.
Kanker prostat
Ganja juga diperkirakan bisa menjadi obat bagi kanker prostat. Sebuah penelitian menunjukkan kemampuan annadamine (ANA) pada ganja yang bisa mencegah pertumbuhan kanker prostat. Selain itu, ANA juga merupakan reseptor cannabinoid.Hasil penelitian ini membuat peneliti semakin yakin bahwa ganja memiliki zat yang bisa digunakan dalam perawatan kanker. Meski begitu masih dilakukan lebih banyak penelitian terhadap ganja yang bisa digunakan untuk mencegah penyebaran dan mematikan sel kanker prostat.
Kanker pankreas
Kanker pankreas disebut sebagai jenis kanker yang paling mematikan pada pria. Kanker jenis ini bisa menyebar dengan sangat cepat dan seringkali tak diketahui keberadaannya. Selain itu, sangat sedikit perawatan efektif yang bisa digunakan pada kanker prostat. Meski begitu, sebuah artikel memberikan harapan baru terhadap perawatan kanker pankreas.Sebuah penelitian internasional menemukan efek cannabinoid yang terdapat dalam ganja terhadap kanker pankreas. Mereka menemukan bahwa cannabinoid bisa mengurangi besar tumor pankreas. Penelitian ini memang tak menunjukkan secara langsung bahwa ganja bisa digunakan untuk menyembuhkan kanker pankreas, namun peneliti berkeyakinan bahwa dalam ganja terdapat zat yang bisa digunakan untuk perawatan kanker pankreas yang lebih efektif.Itulah beberapa jenis penyakit yang saat ini diyakini bisa dirawat menggunakan zat dalam ganja. Jangan terburu antipati terhadap ganja, karena zat di dalamnya ternyata juga bisa memberikan manfaat bagi kesehatan. Peneliti juga telah menemukan cara untuk mengambil zat yang bermanfaat di dalamnya dan menghilangkan efek buruk yang dimiliki oleh tanaman ganja.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah obat yang pada saat ini dianggap terlarang, pada masa lalu sempat digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaGanja mengalami penurunan klasifikasi dari obat terlarang untuk lebih dimanfaatkan secara medis.
Baca SelengkapnyaDaun kratom tengah menjadi pembicaraan karena disebut memiliki efek menenangkan.
Baca SelengkapnyaTanaman Obat Keluarga (TOGA) pada hakekatnya adalah tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga.
Baca SelengkapnyaDaun suruhan mengandung berbagai senyawa aktif dan nutrisi yang dapat membantu mengatasi atau mencegah berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaTumbuhan liar yang sering dianggap sebagi gulma seperti putri malu, rumput mutiara, dan bayam duri ternyata memiliki khasiat obat yang sangat beragam.
Baca SelengkapnyaDi berbagai budaya di Indonesia, gambir banyak digunakan untuk kegiatan nginang atau menyirih.
Baca SelengkapnyaKhasiatnya pun tidak main-main, penyakit jantung sampai kanker disebut bisa sembuh
Baca SelengkapnyaDi balik keganasannya yang bisa memicu kematian, ternyata ada banyak manfaat buah kecubung.
Baca SelengkapnyaRimpang adalah tanaman obat yang banyak dikonsumsi untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaManfaat pohon bidara tak hanya berasal dari daunnya saja. Akar, buah, hingga kulit kayunya pun memiliki khasiat yang tak kalah baiknya.
Baca SelengkapnyaDaun legundi adalah daun dari jenis tanaman Vitex trifolia yang populer dan banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional, terutama di negara Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya