6 Reaksi tubuh terhadap bahan kimia makanan
Merdeka.com - Kita telah menemukan beragam jenis aditif yang digunakan dalam makanan olahan. Akibatnya, banyak orang mengalami reaksi negatif terhadap kandungan zat kimia tersebut, mulai dari gatal-gatal hingga serangan asma yang serius. Berikut adalah beberapa reaksi tubuh akibat paparan bahan kimia dalam makanan olahan, seperti dilansir Livestrong.
1. Serangan asma
Aditif dalam makanan dapat memicu serangan asma pada orang yang sensitif, menurut MayoClinic.com.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Apa saja jenis pewarna makanan sintetis yang berbahaya? Blue 1: Pewarna ini sering digunakan dalam minuman, permen, dan produk roti. Beberapa penelitian menunjukkan adanya potensi risiko kanker yang kecil dan kemungkinan pengaruh negatif terhadap neuron.
-
Apa saja manfaat rempah-rempah bagi kesehatan? Rempah-rempah seperti jahe, kunyit, kayu manis, dan cengkih mengandung senyawa aktif yang berperan sebagai antioksidan, antibiotik, antimikroba, dan antiinflamasi.
-
Makanan olahan bagaimana pengaruhnya ke otak? Tak hanya itu, makanan olahan dan cepat saji yang berada dalam kemasan dapat memengaruhi sistem saraf pusat.
-
Apa manfaat nutrisi dari makanan pedas? Capsaicin, senyawa utama dalam cabai, diketahui memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas secara teratur dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
-
Apa saja zat kimia berbahaya di makanan gosong? Dua senyawa utama yang sering dikaitkan dengan makanan gosong adalah: Akrilamida: Senyawa ini terbentuk dari reaksi antara gula dan asam amino pada makanan bertepung, seperti kentang dan biji-bijian, ketika dimasak pada suhu tinggi. Akrilamida telah diidentifikasi oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai zat yang mungkin bersifat karsinogenik pada manusia. Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH): Senyawa ini terbentuk ketika daging, seperti sapi, ayam, atau kambing, dimasak pada suhu tinggi. HCA terbentuk dari reaksi antara asam amino, glukosa, dan kreatin dalam daging, sementara PAH terbentuk ketika lemak dari daging terkena api langsung.
2. Kram perut
Gejala intoleran aditif dalam makakan termasuk kram perut, diare, masalah pernapasan dan sesak napas. Penyebab reaksi ini diduga berasal dari sulfur yang dihirup saat makan atau minum.
3. Methemoglobinemia
Nitrat merupakan zat yang sering digunakan untuk mengawetkan daging asap, ikan, daging dan ham. Konsumsi daging olahan dapat menyebabkan reaksi methemoglobinemia, seperti yang dilansir dalam The New Zealand Journal of Medicine. Reaksi ini bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan oksidasi besi dalam hemoglobin, yang pada akhirnya menghasilkan methaemoglobin yang tidak dapat mengikat oksigen dengan baik, mengurangi dan akhirnya menghambat kapasitas pembawa oksigen pada plasma darah. Kondisi ini ditandai dengan sianosis mendalam, warna kebiruan pada selaput lendir dan kulit.
4. Kerusakan jaringan
Pemanis buatan, seperti aspartam, biasanya terbuat dari dua asam amino, yang tidak dapat dimetabolisme oleh individu yang menderita penyakit genetik langka fenilketonuria, menurut penelitian University of Arizona College of Agriculture. Ketika seseorang tidak bisa memetabolisme salah satu asam amino dalam aspartam, fenilalanin, ia akan mengalami kerusakan jaringan dan efek samping yang serius.
5. Memburuknya perilaku hiperaktif pada Anak
Aditif tambahan, termasuk pengawet dan pewarna makanan, dapat memperburuk atau benar-benar menyebabkan perilaku hiperaktif pada beberapa anak, berdasarkan MayoClinic.com. Gejala yang khas dari hiperaktif pada anak mencakup ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau berpartisipasi dalam kegiatan yang tenang, agresi, dan rasa gelisah yang berlebihan.
6. Sakit kepala dan dada
Monosodium glutamat biasanya ditemukan dalam makanan produksi China. Bahan kimia ini adalah sejenis asam amino yang digunakan dalam penyedap makanan dan diproses dengan berbagai nama, termasuk ekstrak protein nabati. Mengantuk, sakit dada, sakit kepala, kesemutan dan kelemahan pada punggung bagian atas atau leher, sensasi terbakar di leher dan dada, merupakan beberapa reaksi negatif yang dilaporkan akibat paparan aditif tersebut. Meskipun sebetulnya tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa monosodium glutamat menyebabkan gejala-gejala ini, menurut University of Maryland Medical Center.
Hindari makanan olahan dan pastikan Anda selalu mengonsumsi buah-buahan segar yang kaya vitamin dan bebas pengawet. Jadilah lebih teliti dalam membeli! (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.
Baca SelengkapnyaAlergi adalah sebutan untuk kondisi ketika seseorang mengalami reaksi abnormal terhadap sesuatu.
Baca SelengkapnyaDengan mengetahui jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi makanan tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa jenis pewarna makanan berbahaya yang perlu dihindari untuk kesehatan Anda dan dampaknya.
Baca SelengkapnyaAnda perlu membatasi dan menghindari makanan enak ini agar tidak berbahaya bagi tubuh
Baca SelengkapnyaMemasak daging ternyata melibatkan berbagai reaksi dan proses kimia yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaAlergi makanan biasanya bisa terlihat saat masih anak-anak. Akan tetapi, gejalanya bisa muncul kapan saja bahkan setelah dewasa.
Baca SelengkapnyaDaging sumber protein dan lemak baik yang sangat baik bagi tubuh. Kedua nutrisi tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi secara layak.
Baca SelengkapnyaKonsumsi terlalu banyak gorengan merupakan pola makan tidak sehat yang bisa berdampak buruk pada kesehatan kita.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan pedas bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.
Baca SelengkapnyaBerbagai pewarna pada makanan bisa menyebabkan dampak pada kesehatan termasuk efek alergi.
Baca Selengkapnya