7 Hal penting tentang penyakit Epilepsi yang wajib kamu ketahui
Merdeka.com - Beberapa dari kamu pasti pernah mendapati orang yang tiba-tiba kejang, bukan? Tentu saja bagi kamu yang awam dengan penyakit Epilepsi atau Ayan pastilah hal ini terlihat menakutkan.
Serangan Epilepsi yang terjadi bisa membuat tubuh seseorang bergetar di luar kendali dan kemudian menyentak. Lalu akan membuat air liur keluar, gigi gemeretak, dan hilangnya kontrol atas kandung kemih. Tak jarang, penyakit Epilepsi membuat terjadinya lonjakan secara tiba-tiba di otak.
Dilansir dari boldsky.com, berikut adalah beberapa fakta penting lainnya tentang penyakit Epilepsi.
-
Apa saja gejala epilepsi pada anak? Setelah mengetahui cara menangani anak yang mengalami penyakit epilepsi maka berikut ini adalah gejala yang akan dialami anak yang mengalami epilepsi: 1. Mengangguk dengan ritme yang rapi 2. Berkedip sangat cepat 3. Tidak menanggapi suara yang bising 4. Bibir anak berwarna biru 5. Pernapasan tidak normal
-
Kenapa epilepsi bisa terjadi pada anak? Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat atau aktivitas sel saraf di otak. Epilepsi bisa juga terjadi pada anak.
-
Kenapa mata lelah bisa menyebabkan sakit kepala? Saat mata terasa pegal, ada beberapa kondisi juga yang memungkinkan menjadi penyebab dari hal tersebut, seperti: - Gula Darah Rendah Dalam istilah medis, kondisi gula darah rendah juga dikenal dengan sebutan hipoglikemia. Biasanya, gula darah rendah dapat mengakibatkan rasa pusing, kelelahan, dan kelaparan serta mata lelah atau penglihatan kabur. Keadaan mata yang tidak bisa melihat secara maksimal itu dapat membuat mata pegal, jika tidak segera diistirahatkan.
-
Kenapa sakit kepala tegang menyebabkan sakit mata? Hal ini disebabkan oleh otot-otot di sekitar kepala dan leher yang terlalu tegang, sehingga menekan syaraf-syaraf di sekitarnya. Tekanan ini dapat menyebabkan sensasi sakit yang menjalar hingga ke area mata.
-
Kenapa sakit kepala migrain bisa terjadi? Meski begitu, diketahui bahwa ada sejumlah pemicu terjadinya migrain seperti stress dan melewatkan waktu makan.
-
Bagaimana cara mengatasi anak epilepsi saat kejang? 1. Jauhkan anak dari benda berbahaya di sekitar, seperti benda tajam dan keras, tangga, serta perabotan rumah yang berpotensi melukai. 2. Baringkan tubuh ke arah kanan atau kiri agar cairan di mulut bisa keluar dan tidak masuk ke jalur pernapasan. 3. Sesaat setelah kejang, pantau kondisi anak apakah anak masih bernapas, jika tidak segera bawa anak ke IGD rumah sakit terdekat. 4. Selama dan setelah kejang usai, anak akan mengalami kebingungan. Tenangkan dia dengan kata-kata yang positif. 5. Jika sudah stabil, biarkan anak istirahat.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Migrain adalah salah satu penyakit yang dapat mengganggu produktivitas penderitanya. Jangan khawatir, berikut adalah 5 tips untuk mengatasi penyakit ini!
Baca SelengkapnyaSakit kepala yang berdenyut sampai ke mata disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang masih belum mengenal bagaimana tanda-tanda dan gejala tumor otak. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaPeningkatan tekanan darah mendadak yang sangat tinggi perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMeskipun gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain yang lebih umum, penting untuk mengetahui tanda-tanda spesifik yang mungkin mengindikasikan tumor otak
Baca SelengkapnyaMigrain adalah penyakit neurologis yang biasanya menyebabkan sakit kepala sedang hingga parah yang sering kali terasa sangat sakit.
Baca SelengkapnyaEnsefalitis dapat membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.
Baca SelengkapnyaSakit kepala memang gejala umum, namun terdapat kondisi yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaSakit Kepala Jangan Anggap Remeh, Kenali Jenis Nyeri untuk Bedakan Influenza hingga Kanker.
Baca SelengkapnyaKepala terasa melayang dapat disebabkan oleh beragam faktor.
Baca SelengkapnyaSebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan bisa memunculkan gejala serupa stroke.
Baca Selengkapnya