9 Cara mencegah kanker pada anak
Merdeka.com - Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa terkena kanker. Bahkan faktanya saat ini jumlah anak yang terkena kanker meningkat. Biasanya faktor yang menyebabkan kanker pada anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa.
Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mencegah kanker pada anak-anak. berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kanker pada anak, seperti dilansir oleh Kids Health.
Ajarkan gaya hidup sehat
-
Bagaimana mencegah kanker pada anak? Cara mencegah kanker pada anak-anak belum sepenuhnya diketahui, karena sebagian besar kanker pada anak-anak tidak disebabkan oleh faktor gaya hidup atau lingkungan. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mengurangi risiko kanker pada anak-anak, antara lain:
-
Siapa yang paling sering terkena kanker anak? Menurut data dari World Health Organization (WHO), secara global ada sekitar 400 ribu anak dan remaja yang terkena kanker setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, angka tersebut mencapai 11 ribu kasus setiap tahun.
-
Bagaimana cara meningkatkan angka kesembuhan anak dengan kanker? 'Keterlambatan diagnosis itu kembali lagi ke masalah datangnya terlambat, atau di fasilitas kesehatan dasarnya tidak memiliki alat-alat untuk diagnosis, sehingga harus dirujuk berjenjang sampai rumah sakit yang memiliki fasilitas,' jelas Dr. Yaulia.
-
Jenis kanker apa yang paling sering menyerang anak? Leukemia adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak, mencapai sekitar 30-55 persen dari semua kasus kanker anak-anak di Indonesia.
-
Apa saja jenis kanker yang umum dialami anak? Secara umum, kanker pada anak dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu kanker darah dan kanker padat (tumor).
-
Apa jenis kanker yang paling sering menyerang anak di Indonesia? Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia (kanker darah), lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak.
Gaya hidup sehat adalah fondasi yang kuat untuk menjaga kesehatan anak dan menghindarkan mereka dari kanker. Orang tua harus memberikan contoh gaya hidup sehat pada anak, seperti mengonsumsi sayuran dan buah, serta berolahraga teratur. Buah dan sayur yang mengandung vitamin serta antioksidan akan membantu anak menangkal kanker. Penelitian juga mengungkap bahwa anak yang sering makan buah memiliki risiko lebih kecil terkena kanker.
Jangan merokok
Jika tak bisa berhenti merokok, maka setidaknya jangan merokok di dekat anak. Merokok di dekat anak hanya akan membuat mereka menjadi perokok pasif. Selain itu, merokok di depan anak akan memberikan contoh bagi mereka untuk merokok. Perokok pasif dan perokok aktif lebih berisiko terkena kanker paru-paru. Untuk itu, sebaiknya jangan merokok, baik di depan anak maupun di lain tempat.
Memberi ASI
Menyusui anak lebih dari enam bulan, setidaknya sembilan bulan ditengarai bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak. Selain mencegah anak terkena kanker, penelitian juga menunjukkan bahwa menyusui anak lebih lama bisa menghindarkan ibu dari kanker payudara.
Kurangi asupan garam dan gula
Terlalu banyak garam bisa meracuni sel sehat, sementara gula bisa menjadi makanan bagi sel kanker. Untuk itu, sebaiknya kurangi asupan gula dan garam pada makanan anak Anda. Lebih baik masak makanan sendiri di rumah yang bisa dipastikan kesehatannya.
Kurangi susu sapi
Beberapa penelitian mengungkap bahwa susu sapi dan produk susu berkaitan dengan peningkatan risiko kanker. Ini berarti makanan seperti keju, pizza, dan susu, juga bisa meningkatkan risiko kanker. Sebaiknya jangan beri anak terlalu banyak susu sapi atau produk susu.
Jangan tinggal dekat jalan raya
Penelitian di International Leukemia Conference menjelaskan bahwa anak yang tinggal di dekat jalan raya atau pom bensin memiliki kemungkinan terkena kanker seperti leukemia lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tak tinggal di dekat jalan raya atau pom bensin.
Jangan gunakan pestisida
Jangan gunakan pestisida di rumah atau memberi kemungkinan anak terkena paparan pestisida. Penelitian menunjukkan bahwa terkena paparan pestisida bisa meningkatkan risiko kanker pada anak, seperti leukemia dan kanker otak. Selain itu, jangan gunakan produk yang mengandung racun atau berbau terlalu menyengat saat hamil.
Jaga berat badan anak
Perhatikan berat badan anak. Jangan sampai mereka menjadi kelebihan berat badan atau obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang kelebihan berat badan dan mengalami obesitas lebih berkemungkinan mengalami kanker dibandingkan dengan anak dengan berat badan ideal. Selain itu, anak dengan berat badan berlebihan lebih berisiko sakit.
Rumah yang bahagia
Terakhir, jadikan suasana di rumah menjadi menyenangkan. Stres dan depresi juga bisa memicu munculnya kanker, sementara tawa bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh. Untuk itu, ciptakan suasana yang menyenangkan dan membahagiakan di rumah untuk anak-anak.
Hal-hal di atas bisa membantu Anda untuk mencegah kanker pada anak-anak. Saran di atas dipaparkan peneliti pada Cancer Watch. Yang terpenting adalah mengajarkan anak hidup sehat dan selalu aktif untuk mencegah kanker. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaBanyak pasien kanker anak baru mengetahui kondisi kesehatannya setelah memasuki stadium lanjut.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, kurang lebih 11 ribu anak per tahun yang terdiagnosis kanker.
Baca SelengkapnyaPada beberapa waktu terakhir, terdapat peningkatan jumlah pengidap kanker usia muda. Ini penyebab terjadinya peningkatan jumlah pengidap kanker tersebut.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Baca SelengkapnyaJenis kanker yang paling banyak menyerang anak di Indonesia adalah retinoblastoma dan kanker darah atau leukemia.
Baca SelengkapnyaTidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaGejala yang muncul seringkali tidak spesifik, seperti batuk yang tidak kunjung sembuh, nyeri dada, atau kesulitan bernapas.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca SelengkapnyaDalam upaya mencegah kanker, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau hindari.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini tingkat kesembuhan pasien kanker anak di Indonesia hanya 45 persen. Jauh di bawah negara maju yang di kisaran 70-80 persen.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan penyakit yang identik dengan orang tua, walau begitu, masalah kesehatan ini juga dapat dialami oleh anak-anak.
Baca Selengkapnya