Anak-anak terlalu cepat mengenal cinta? 5 kondisi ini penyebabnya
Merdeka.com - Tak jarang kita diherankan oleh pertumbuhan anak-anak yang begitu cepat. Kita seringkali dikejutkan dengan cepatnya masa pubertas menghampiri sang buah hati. Saat ini, tak jarang kita menemukan anak-anak telah mengalami pubertas pada usia tujuh atau delapan tahun.
Kondisi ini menempatkan anak-anak pada posisi rentan karena dikhawatirkan mereka belum siap dengan perubahan fisiologis dan emosional yang disebabkan oleh perubahan hormonal. Seorang ahli kesehatan anak, Geetali Shah seperti yang dilansir melalui thehealthsite mengatakan bahwa pubertas dini menjadi perhatian penting karena serupa dengan penuaan dini.
Pubertas sendiri merupakan awal dari kematangan seksual yang ditandai dengan perubahan fisik, hormonal dan seksual yang telah mampu untuk bereproduksi. Usia pubertas pada pria berkisar antara 13-15 tahun, dan 9-16 tahun pada wanita.
-
Apa yang terjadi pada tubuh selama pubertas? Masa pubertas adalah periode penting dalam kehidupan setiap individu, di mana tubuh dan pikiran mengalami berbagai perubahan sebagai persiapan untuk kedewasaan fisik dan reproduksi. Pada masa ini, hormon-hormon mulai berubah dan memicu perkembangan karakteristik seksual sekunder, seperti pertumbuhan payudara pada perempuan dan perubahan suara pada laki-laki.
-
Bagaimana tumbuh kembang anak? Pada masa ini, anak mengalami perkembangan otak, tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan yang sangat pesat dan signifikan.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah pubertas? Langkah pertama yang bisa Anda lakukan dalam mengatasi permasalahan pubertas dari sisi kesehatan adalah dengan melakukan tindakan preventif atau pencegahan.
-
Siapa yang perlu memahami pubertas? Dalam menghadapi masa pubertas, penting untuk memahami perubahan yang terjadi pada tubuh dan pikiran, serta mendapatkan dukungan yang memadai dari keluarga dan masyarakat untuk membantu menavigasi masa ini dengan percaya diri dan keseimbangan.
-
Kenapa anak bau badan saat pubertas? Dilansir dari Todays Parent, hal ini terkait dengan apa yang disebut sebagai adrenarki, yang merupakan tahap awal perubahan tubuh ketika kelenjar adrenal anak menjadi lebih aktif. Peningkatan aktivitas hormonal selama masa ini menyebabkan peningkatan produksi keringat, terutama di area ketiak dan selangkangan. Akibatnya, bau badan pun muncul.
-
Kapan anak mengalami percepatan pertumbuhan? Setiap anak kemungkinan akan mengalami percepatan pertumbuhan pada suatu titik dalam perkembangan fisik mereka, mulai dari bayi hingga dewasa muda, sampai anak mencapai kematangan fisik antara usia 15 dan 20 tahun.
Pubertas yang terjadi sebelum usia itulah yang disebut dengan pubertas dini. Menurut Shah, berikut ini merupakan lima kondisi yang sebabkan anak-anak mengalami pubertas dini.
Obesitas
Bisa dikatakan bahwa ini adalah salah satu perhatian utama yang sebabkan anak-anak mengalami pubertas dini. Obesitas menyebabkan perubahan hormonal yang berujung pada terjadinya pubertas dini.
Kelebihan lemak atau jaringan adiposa dalam tubuh mengubah kadar estrogen, insulin dan leptin. Inilah yang mempercepat masa pubertas pada anak. Cara terbaik untuk menghindari obesitas pada anak adalah dengan mendorong anak-anak untuk melakukan kegiatan di luar ruangan. Setidaknya anak-anak melakukannya tiga kali dalam seminggu secara rutin dengan durasi 35 menit.
Bahan kimia
BPA, yang merupakan bahan kimia yang banyak ditemukan dalam wadah plastik, pelapis karet makanan, dan wadah air minum dapat menjadi musuh tersembunyi bagi kesehatan. Terkait dengan kesehatan anak, sebuah penelitian menunjukkan bahwa paparan BPA adalah salah satu faktor yang menyebabkan pubertas dini pada anak.
Di sisi lain, phthalates, zat kimia yang ditemukan dalam kosmetik, dan produk kecantikan lainnya juga terkait dengan pubertas dini pada anak. Zat kimia tersebut dapat menyebabkan perkembangan payudara dini pada anak.
Konsumsi junk food
Mungkin sudah bukan menjadi rahasia lagi jika junk food adalah salah satu penyebab utama obesitas. Tingginya jumlah lemak hewani menjadi faktor yang menyebabkan peningkatan insulin atau IGF-1 yang mengarah pada perkembangan pubertas.
Kondisi ini sangat rentan terjadi pada anak-anak usia 3-7 tahun dengan konsumsi junk food yang tinggi. Pada sisi lain, asupan makanan tinggi protein vegetarian dapat menunda masa pubertas dini pada anak.
Ini bukan berarti anak-anak tak boleh mengonsumsi daging, hanya saja hindari daging olahan dan daging merah terlalu banyak. Setidaknya, anak-anak bisa menikmatinya 2-3 kali dalam seminggu.
Perubahan hormon
Bisa dikatakan lingkungan sosial dan juga hiburan yang disajikan pada anak memiliki peran besar dalam hal ini. Terlalu banyak kekerasan, kontaminasi konten dewasa yang mereka saksikan berpengaruh pada otaknya.
Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi kelenjar pituitari pada otak. Ini adalah kelenjar yang akan mengeluarkan gonadotropin ketika di rangsang. Selanjutnya, gonadotropin merangsang testis atau ovarium untuk memproduksi hormon seks, yaitu estrogen dan testosteron. Kedua hormon ini memainkan peranan besar untuk memicu pubertas pada anak.
Kekurangan gizi
Beberapa anak memang memiliki nafsu makan yang rendah sehingga tak heran jika mereka tak memiliki nutrisi yang cukup dalam tubuhnya.
Tetapi, kondisi ini juga dipicu oleh makanan tinggi gula dan lemak yang mereka konsumsi. Anak-anak yang tak memiliki cukup gizi akan memicu terjadinya pubertas dini, karena kebiasaan makan yang salah dapat mengganggu siklus hormonal.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.
Baca SelengkapnyaTerjadinya cinta monyet pada anak merupakan tahapan yang pasti mereka jalani. Penting untuk orangtua menanganinya dengan tepat.
Baca SelengkapnyaMunculnya karakter anak perlu dikenali oleh orangtua untuk menentukan cara parenting yang tepat bagi perkembangan buah hati.
Baca SelengkapnyaTerlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaRemaja kerap penasaran dengan berbagai hal. Kondisi ini menyebabkan mereka kerap melakukan perilaku berisiko termasuk menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaBukan hanya jenis kelaminnya yang berbeda, pola jatuh cinta pria dan wanita ternyata juga tak sama.
Baca SelengkapnyaMengenal Love Language dalam hubungan keluarga terutama orang tua dan anak sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat bagi keduanya.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan rentan dialami oleh remaja karena perubahan yang dilaluionya.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta psikologi yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaAnak jenius bisa menunjukkan tanda dan kebiasaan khusus yang bisa tampak mulai usia 5 tahun.
Baca SelengkapnyaAda masanya anak akan mengalami percepatan pertumbuhan yang membuat mereka menjadi lebih rewel dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaKondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.
Baca Selengkapnya