Anak Kondisi Pendek Belum Tentu Mengalami Stunting
Merdeka.com - Selama ini, salah satu hal yang biasa menjadi penanda stunting pada seorang anak adalah terkait tinggi badan. Kondisi anak yang pendek kerap dikaitkan dengan terjadinya stunting.
Hal tersebut tak sepenuhnya salah, hanya saja tubuh yang pendek bukanlah satu-satunya efek yang ditimbulkan dari stunting.
"Stunting itu pasti pendek. Tapi pendek belum tentu stunting," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr dr Hasto Wardoyo, SpOG(K) dalam Launching Pendampingan 3 Bulan Pra Nikah Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Dari Hulu, beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Siapa yang mengkampanyekan pencegahan stunting? Menurut Marroli, pola asuh yang baik kepada anak dapat dilakukan seperti dengan memberi kasih sayang. Ia menambahkan, pemerintah saat ini gencar mengkampanyekan pencegahan stunting guna menghadapi bonus demografi, yaitu masa di mana penduduk usia produktif akan lebih besar dibanding usia nonproduktif.
-
Siapa yang berperan dalam pencegahan stunting? Kami menyerukan kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat, terutama di daerah-daerah terpencil, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang layak.
-
Bagaimana Kemenkominfo membantu calon pengantin untuk mencegah stunting? Marroli menjelaskan salah satu pencegahan stunting yang bisa dilakukan oleh calon pengantin adalah mengonsumsi makanan bergizi, menjalani diet sehat, mengonsumsi rutin Tablet Tambah Darah (TTD), serta menjaga kebersihan diri.
-
Apa yang Kemenkominfo kampanyekan untuk mencegah stunting? 'Kami mengampanyekan pencegahan stunting lebih dini kepada generasi muda, harapannya dengan mengetahui lebih awal tentang stunting anak yang dilahirkan nanti tidak terkena stunting,' katanya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencegahan stunting? Ibu bertanggung jawab untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang baik, sementara ayah juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam mendukung proses pengasuhan dan penyediaan sumber daya yang dibutuhkan.
Hasto mengungkapkan, stunting juga mempengaruhi kemampuan intelektual seseorang.
"Stunting biasanya kemampuan intelektualnya itu lebih rendah dari rata-rata. Oleh karena itu, stunting memang sangat mengganggu," kata Hasto.
Ia menambahkan, jumlah pasangan yang menikah di Indonesia per tahun kurang lebih mencapai dua juta pasangan. Data tersebut pun merupakan data yang tercatat, artinya masih ada kemungkinan yang tidak tercatat.
Dari dua juta pasangan tersebut, ada sekitar 1,6 juta wanita yang hamil dan 400 ribu diantaranya mengalami stunting. Sehingga, menurut Hasto, hal tersebutlah yang membuat pendampingan pra-nikah menjadi hal yang begitu penting untuk dilakukan.
Pendampingan Pra-nikah
Tak hanya untuk memeriksakan kondisi tubuh para pasangan yang hendak menikah, pendampingan pra-nikah dinilai penting untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak Indonesia kelak.
"Sebelum nikah itu harus diperiksa dulu. Lingkar lengan atas, tinggi badan, berat badan, kemudian HB (hemoglobin)," kata Hasto.
Pemeriksaan tersebut dinilai menjadi salah satu cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya stunting. Hasto menjelaskan, salah satu institusi yang berperan penting dalam pemeriksaan pra-nikah adalah Kementerian Agama.
"Kalau tidak disemangati dari Kementerian Agama, kita (BKKBN) seperti enggak punya kekuatan karena ini yang menentukan sekali adalah bapak ibu dari Kementerian Agama, yang mengizinkan tiga bulan sebelum tidak hanya disuluh. Tapi juga dilakukan pemeriksaan. Jadi jangan ada orang hamil yang anemia, jangan ada yang kurang gizi pada saat hamil," tandas Hasto.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan mencegah anak lahir dengan kondisi stunting
Baca SelengkapnyaAngka prevalensi stunting di DIY sudah di bawah angka standar WHO
Baca SelengkapnyaPeriode Emas 1000 HPK penting dipahami sebagai salah satu upaya untuk menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting.
Baca Selengkapnya"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca Selengkapnya"Jangan menikah dini! siapkan mental dan fisiknya,” kata Ganjar
Baca SelengkapnyaIbu yang hamil di usia terlalu muda belum siap secara fisik dan mental sehingga bayi berisiko stunting.
Baca SelengkapnyaAngka total fertility rate di Jawa Tengah sudah 2,09 dari target 2,1
Baca SelengkapnyaKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan, pentingnya perbaikan sanitasi.
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaHasto Wardoyo, mengatakan, keluarga harus dijadikan arus utama pembangunan
Baca SelengkapnyaWapres mengingatkan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan SDM
Baca Selengkapnya