Anak Masih Terjangkit Penyakit Sesudah Imunisasi, Apa Penyebabnya?
Merdeka.com - Pada beberapa kasus, walau seorang anak sudah mendapat imunisasi lengkap namun ternyata dia masih bisa terjangkit penyakit. Hal ini mungkin terjadi ketika kualitas vaksin yang diberikan tidak baik.
Kualitas vaksin menjadi salah satu indikator keberhasilan imunisasi, karena tujuan dari imunisasi adalah membentuk kekebalan tubuh. Ketika kekebalan tubuh telah terbentuk, anak pun terhindar dari penyakit.
"Kita melihat manfaat dari imunisasi. Kalau cara pemberian vaksin dan imunisasi benar, anak tidak akan terserang penyakit. Nah, kalau anak masih juga sakit, kita berpikir, ada masalah dengan rantai dingin (cold chain)," jelas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihantono di sela-sela acara Pekan Imunisasi Dunia 2019 di Kementerian Kesehatan, Jakarta.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa imun anak penting? Meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak memiliki banyak manfaat yang penting untuk kesehatan dan perkembangan mereka.
-
Kenapa imunisasi terlambat bisa membuat anak lebih rentan terhadap penyakit? Anak yang tidak menjalani imunisasi sesuai jadwal mungkin tidak mendapatkan perlindungan yang optimal dari penyakit tertentu. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, dan jika terinfeksi, durasi penyakit yang dialami bisa lebih lama dibandingkan dengan anak yang telah menyelesaikan vaksinasi.
Anung mencontohkan, anak yang sudah imunisasi campak lengkap dan tinggalnya di pegunungan kemudian terkena campak. Kita berpikir, salah satu penyebabnya bisa jadi adalah rantai dingin yang kurang baik, yang menyebabkan kualitas vaksin menurun.
Rantai dingin vaksin bertujuan menjaga kualitas vaksin. Dalam Peraturan Menkes Nomor 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi disebutkan, vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak sehingga harus disimpan pada suhu tertentu.
Suhu penyimpanan vaksin yakni berkisar antara 2 sampai 8 derajat Celsius untuk vaksin sensitif beku (tidak boleh beku). Lalu pada suhu minus 15 sampai minus 25 derajat Celsius untuk vaksin yang sensitif panas.
Untuk memantau suhu vaksin, digunakan alat perekam suhu.
"Ada nama alat perekam suhu vaksin. Jadi, sebelum memberikan vaksin kepada anak, dicek suhunya, berubah atau enggak," Anung melanjutkan.
Untuk menjaga kualitas vaksin, maka ditempatkan pada termos atau lemari pendingin. Perubahan pada suhu vaksin bisa membuat kinerjanya berkurang sehingga tidak membentuk sistem kekebalan tubuh dengan baik.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak yang hujan-hujanan diyakini lebih mudah sakit. Benarkah?
Baca SelengkapnyaAnak bermain hujan kerap dianggap oleh orang tua sebagai salah satu penyebab anak terserang penyakit.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaPenyebab melemahnya imun pada anak bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari kurangnya aktivitas fisik, kekurangan nutrisi, hingga paparan terhadap polutan.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengenal ciri pneumonia pada anak, karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera setelah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaPada anak yang memiliki penyakit jantung bawaan, penting untuk mencegah pneumonia dengan imunisasi.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaMusim hujan sering kali menimbulkan masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca Selengkapnya