Anak sulung lebih rentan terhadap obesitas?
Merdeka.com - Sebuah penelitian mengejutkan yang dilakukan di Wayne Cutfield, dari University of Auckland menemukan bahwa mereka yang lahir sebagai anak sulung atau anak tertua lebih rentan terhadap obesitas. Tidak hanya obesitas, mereka juga berpotensi besar terkena penyakit jantung.
Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, penelitian ini juga menyebutkan bahwa tubuh anak sulung memiliki kemampuan yang rendah untuk memproses gula sehingga akan mudah terkena penyakit diabetes.
Hal ini disebabkan karena ketika sedang mengalami proses kehamilan pertama, maka plasenta yang menjadi penghubung asupan makanan dari ibu ke janin sedang berada dalam masa terbaiknya. Ini berarti bahwa anak sulung yang dikandung 'diprogram' untuk mendapatkan asupan makanan dengan mudah sehingga terjadi kenaikan berat badan. Apabila 'program' ini dilanjutkan hingga ke usia remaja, bukan tidak mungkin buah hati Anda dapat berpotensi menderita obesitas yang juga dapat menimbulkan penyakit jantung dan diabetes.
-
Mengapa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit? Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
-
Mengapa obesitas meningkatkan risiko kanker? 'Obesitas itu menjadi risiko terjadinya kanker, misalnya kanker payudara, kanker endometrium, kanker esofagus. Kalau berat badan tidak dipantau, ini bisa meningkatkan risiko kanker-kanker tertentu,' kata Wiji.
-
Siapa yang berisiko obesitas? Bayi dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi karena faktor genetik yang memengaruhi metabolisme dan hormon.
-
Siapa yang berisiko mengalami obesitas? Jika orang tua memiliki riwayat obesitas, maka bayi mereka lebih berisiko untuk mengalami obesitas juga.
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga rentan mengalami obesitas.
-
Siapa yang berisiko terkena kanker akibat obesitas? Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, kanker rahim, dan kanker prostat, memiliki hubungan yang kuat dengan obesitas.
Penelitian yang ditulis di dalam jurnal Scientific Reports ini pun menyarankan pada wanita hamil untuk benar-benar memperhatikan makanan yang mereka konsumsi semasa hamil. Sebab kenaikan berat badan janin Anda memang penting, namun kesehatan tubuh mereka di masa depanlah yang lebih penting. (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak ditemui dan memerlukan perhatian serius dari orangtua.
Baca SelengkapnyaDari lingkar pinggang yang membesar hingga risiko penyakit kronis, obesitas pada anak membawa beban yang berat bagi kesejahteraan anak.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaObesitas pada anak tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik mereka, tetapi juga mempengaruhi aspek sosial kehidupan mereka secara mendalam.
Baca SelengkapnyaKebiasaan konsumsi makanan manis yang kita lakukan bisa mulai muncul sejak masih usia anak-anak. Penting untuk mewaspadainya.
Baca SelengkapnyaCegah diabetes pada usia muda dengan kenali risikonya!
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca SelengkapnyaAhli Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Klara Yuliarti mengungkapkan ciri-ciri anak mengalami obesitas.
Baca SelengkapnyaObesitas bukan sekadar masalah berat badan, tapi juga bisa berkembang menjadi masalah kesehatan serius di masa depan.
Baca Selengkapnya