Anak yang terlahir prematur lebih rentan terkena asma
Merdeka.com - Selama ini kelahiran prematur telah banyak dikaitkan dengan berbagai macam penyakit pada anak. Kini satu lagi penelitian menunjukkan efek negatif bagi anak yang terlahir prematur. Analisis terbaru mengungkap bahwa anak yang terlahir prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit asma dan penyakit pernapasan saat mereka tumbuh besar.
Hal tersebut diketahui peneliti dari Harvard Medical School, Maastricht University Medical Center di Belanda, dan University of Edinburgh di Skotlandia setelah melakukan pemeriksaan pada 1,5 juta anak.
Mereka menemukan bahwa anak yang terlahir prematur memiliki kemungkinan 46 persen lebih tinggi untuk terkena asma dan masalah pernapasan dibandingkan dengan anak yang tak terlahir prematur. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan bahwa bayi yang disebut prematur adalah yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan.
-
Bagaimana polusi udara bisa sebabkan kelahiran prematur? Polusi udara dapat menyebabkan peradangan dalam rahim yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, asma, atau autisme pada bayi.
-
Apa itu Apnea Prematuritas? Apnea prematuritas mengacu pada pernapasan yang melambat atau berhenti karena sebab apa pun. Kondisi tersebut mengacu pada jeda pernapasan pada bayi yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan atau kelahiran prematur.
-
Kenapa kelahiran prematur berulang bisa membahayakan bayi? Kelahiran prematur berulang bisa menimbulkan berbagai komplikasi bagi bayi, seperti gangguan pernapasan, masalah pencernaan, atau perkembangan otak yang terhambat.
-
Mengapa polusi udara berdampak buruk pada ibu hamil? Polusi udara dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin karena zat-zat beracun di udara dapat terhirup oleh ibu hamil. Zat tersebut kemudian dapat masuk ke dalam aliran darah, dan mencapai plasenta yang menghubungkan ibu dan janin.
-
Apa itu kelahiran prematur berulang? Kelahiran prematur berulang adalah kondisi di mana ibu melahirkan bayi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lebih dari sekali.
-
Apa dampak polusi udara bagi berat badan bayi? Polusi udara dapat mengganggu kerja plasenta yang menyediakan oksigen, darah, dan nutrisi bagi janin. Hal ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan kurang dari normal.
Anak yang lebih prematur, yang telah lahir sebelum minggu ke-32, bahkan memiliki risiko asma yang lebih tinggi, yaitu tiga kali lipat dari anak yang lahir normal, ungkap peneliti jasper Been dari Maastricht University, seperti dilansir oleh Health Day (28/01).
Penelitian ini menunjukkan bahwa efek kelahiran prematur pada paru-paru bisa bertahan dan memberikan konsekuensi jangka panjang bahkan ketika anak tumbuh besar. Meski begitu, peneliti tak menemukan adanya kaitan sebab akibat antara kelahiran prematur dengan penyakit asma.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu hal yang kerap dipercaya adalah bahwa ASI mengalami perubahan saat ibu atau anak sedang sakit.
Baca SelengkapnyaAnak zaman sekarang cenderung lebih mudah mengalami kecemasan dibanding di masa lalu karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaDengan perawatan yang tepat, bayi prematur memiliki peluang untuk mencapai berat badan ideal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada saat seseorang hamil anak kembar, terdapat beberapa risiko yang bisa mengancam kondisinya.
Baca SelengkapnyaBayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.
Baca SelengkapnyaPenggunaan bedak tabur bisa berdampak buruk pada kesehatan bayi baru lahir termasuk masalah pernapasan.
Baca SelengkapnyaAsam urat pada anak adalah kondisi yang jarang terjadi namun bisa sangat memengaruhi kualitas hidup si kecil.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaSejumlah anak yang menjalani oleh cuci darah ini bisa disebabkan karena obesitas yang dialami anak.
Baca Selengkapnya