Antisipasi kanker serviks pada wanita
Merdeka.com - Data Yayasan Kanker Indonesia menunjukkan adanya 15.000 kasus kanker serviks, atau yang lebih dikenal sebagai kanker leher rahim setiap tahunnya. 8.000 di antaranya tidak terselamatkan, atau sama dengan total 20 hingga 25 wanita setiap harinya. Deretan angka yang meresahkan ini membuat Anda pun dapat menjadi salah satu wanita yang berpotensi mengalami kanker serviks tanpa tindak pencegahan dan pengenalan risiko yang baik.
Mengingat pentingnya pengetahuan mengenai kanker ini, mari kita telisik lebih jauh apa itu kanker serviks, penyebab dan faktor risikonya.
Kanker serviks dimulai dengan munculnya sel-sel abnormal di permukaan serviks. Kanker serviks tumbuh dengan perlahan, dan biasanya dapat dideteksi denganPap smearjauh sebelum kanker berkembang. Ketika sel-sel serviks mulai berubah dari sel normal menjadi tidak normal, kondisi ini disebut displasia. Displasia bukan kanker serviks, karena sel-sel displastik tidak menyebar ke jaringan di dekatnya seperti yang dilakukan oleh sel-sel kanker. Meskipun kadang-kadang displasia bisa hilang tanpa pengobatan, namun mungkin bisa berkembang menjadi kanker serviks jika tidak diobati. ,"Ada bukti kuat bahwa Anda harus menderita infeksi HPV kronis untuk bisa mendapat kanker serviks yang disebabkan HPV," kata Marcela G. del Carmen, MD, MPH, direktur klinis Gillette Center for Gynecologic Oncology di Massachusetts General Hospital Cancer Center dan seorang asisten profesor di Harvard Medical School.
-
Bagaimana cara deteksi dini kanker serviks? Metode IVA adalah pemeriksaan yang relatif sederhana dan dapat dilakukan dengan alat-alat dasar. Prosesnya melibatkan pengolesan cuka putih atau asam asetat ke leher rahim. Jika terdapat sel abnormal, area tersebut akan berubah warna menjadi putih.
-
Kenapa deteksi dini kanker serviks penting? Deteksi kanker serviks harus terus digalakkan, dan Yayasan Kanker Indonesia sangat senang dapat memberikan pelatihan deteksi dini kanker serviks kepada 35 praktisi kesehatan, melalui metode pemeriksaan IVA, sebuah langkah strategis dalam merealisasikan pengurangan kejadian kanker serviks,' ujarnya.
-
Bagaimana cara mencegah kanker serviks? Dengan begitu, setiap perempuan bisa mencegah, mengenali, mendeteksi diri, serta mengetahui sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghadapinya.
-
Apa itu kanker serviks? Ini merupakan penyakit organ reproduksi yang umumnya muncul pada leher rahim perempuan. Masalah kesehatan ini nyatanya bisa saja dialami oleh para perempuan dari berbagai usia. Namun, risiko tertingginya ada pada para perempuan yang aktif secara seksual.
-
Bagaimana mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Untuk mencegah kanker, sebaiknya hindari faktor-faktor risiko di atas dan jalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
Jika Anda mengidap infeksi HPV, deteksi dini dengan Pap smear menjadi lebih penting lagi. Tes ini bisa mendeteksi sel-sel prakanker dan dokter akan bisa menanganinya sebelum berkembang menjadi kanker.
"Wanita yang melakukan pemeriksaan dini, yang merokok dan memiliki sistem imun tubuh yang lemah (misalnya karena terjangkit HIV) adalah mereka yang paling berisiko tinggi," kata del Carmen.
Apakah Anda termasuk dalam golongan risiko tinggi atau tidak? Penting bagi setiap wanita untuk melakukan Pap Smear secara teratur. Pap smear dapat mendeteksi perubahan prakanker pada sel-sel leher rahim sebelum menjadi kanker, dan deteksi dini berarti kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup. Bicarakan dengan dokter Anda kapan dan seberapa sering Anda sebaiknya melakukan tes ini. Pap smear adalah cara cepat dan tanpa rasa sakit yang bisa menyelamatkan hidup Anda.
Ditinjau oleh:dr. Deffy Laksani Anggar Sari
Sumber: http://meetdoctor.com/
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlindungan tubuh dari paparan virus HPV mungkin dilakukan dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaHuman papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMasih tingginya angka kanker serviks bisa dipicu oleh masih banyaknya orang yang takut memeriksakan diri.
Baca SelengkapnyaAlumnus Oxford University itu mengaku termasuk terlambat mendapatkan vaksin HPV karena baru divaksinasi di usia 20an.
Baca SelengkapnyaMenurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada
Baca SelengkapnyaSemakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaData Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Globocan 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker ganas yang rentan terjadi pada wanita.
Baca SelengkapnyaDeteksi dini kanker serviks terus diupayakan YKI dengan melakukan pelatihan tenaga terampil.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan RI memulai perluasan cakupan imunisasi HPV skala nasional untuk mencegah kanker serviks.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks pada perempuan
Baca Selengkapnya