Apa yang Terjadi Jika Kita Mencampur Vaksin Covid-19?
Merdeka.com - Belakang kontroversi tentang vaksin booster atau suntikan ketiga vaksin covid-19 ramai diperbincangkan. Namun, vaksin booster ini untuk sementara hanya diperuntukan bagi orang-orang yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan.
Lalu pertanyaan lain muncul terkait, bisakah mencampur vaksin covid-19? Seperti dikutip dari Fimela.com berikut penjelasan lebih lanjut.
1. Rekomendasi resmi mengatakan untuk menghindari percampuran dan pencocokan vaksin covid-19
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
-
Siapa yang cocok menerima vaksin DBD? Vaksin ini terutama direkomendasikan untuk individu yang telah mengalami infeksi dengue sebelumnya, karena efektivitasnya lebih tinggi pada orang-orang yang telah memiliki kekebalan terhadap setidaknya satu serotipe virus dengue.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin HPV? Untuk jenis vaksin tetravalen, dosis pertama diberikan pada bulan pertama Dosis kedua pada bulan kedua, dan yang ketiga pada bulan keenam setelah dosis pertama. Sedangkan untuk vaksin bivalen, dosis pertama yang dianjurkan pada bulan pertama.Kemudian yang kedua pada bulan keenam setelah dosis pertama.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV? Vaksinasi dengan HPV disarankan terutama untuk perempuan. Selain itu, vaksin ini juga direkomendasikan untuk wanita hingga usia 26 tahun. Kemudian pria hingga usia 21 tahun yang belum mendapat vaksinasi sebelumnya.
Menurut panduan resmi dari CDC, bila memungkinkan, orang yang menerima vaksin COVID-19 Pfizer harus mendapatkan dua dosis dan dosis booster yang sama, jika memenuhi syarat.
Selain itu, orang yang menerima vaksin COVID-19 Moderna juga harus menerima dua dosis dari produsen yang sama.
2. Para ahli sekarang mengatakan boleh saja mencampur vaksin mRNA dalam kondisi tertentu
CDC baru-baru ini mengubah pedoman mereka tentang mencampur vaksin covid-19. Dari jangan pernah mencampur dan mencocokkan vaksin COVID-19, menjadi boleh saja mencampur dan mencocokkan dua vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) di kondisi luar biasa. Misalnya, jika seseorang tidak tahu apa yang mereka dapatkan untuk dosis pertama, atau jika dosis kedua dari vaksin COVID-19 yang sama tidak tersedia karena alasan tertentu.
Saat CDC menyetujui dosis ketiga dari dua vaksin mRNA untuk orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, mereka juga membuka pintu untuk mencampur dan mencocokkan vaksin COVID-19.
3. Bagaimana dengan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson?
Johnson & Johnson baru saja merilis temuan yang menunjukkan dosis kedua vaksinnya menghasilkan respon kekebalan yang kuat. Dikatakan bahwa dua dosis 94% efektif melindungi terhadap infeksi simtomatik, dibandingkan dengan satu suntikan yang sekitar 72% efektif melawan penyakit sedang hingga parah.
4. Ahli sedang bergerak menuju pencampuran dan pencocokan vaksin COVID-19
Beberapa negara di Eropa yang memiliki vaksin COVID-19 berbeda, telah merekomendasikan pendekatan dosis campuran selama pandemi. Penting untuk diingat bahwa vaksin COVID-19 merk apapun bekerja dengan baik dan terus menekan jumlah orang terinfeksi covid-19 dengan gejala berat.
Fimela.com/Annissa Wulan (mdk/ttm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca Selengkapnya