Apakah Donor Plasma Konvalesen Bisa Dilakukan oleh Semua Penyintas COVID-19?
Merdeka.com - Salah satu cara yang biasa dilakukan terhadap penderita COVID-19 adalah pemberian plasma konvalesen. Cara ini dianggap bisa membantu untuk mengatasi infeksi COVID-19 yang dialami seseorang.
Terapi plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan pemberian plasma atau cairan darah. Cairan ini diambil dari seseorang yang memiliki zat antibodi terhadap penyakit tertentu dan diberikan kepada pasien yang sedang sakit.
Dalam situasi pandemi COVID-19, donor plasma konvalesen memiliki tujuan memberi antibodi virus SARS-CoV-2 kepada penerima donor (resipien).
-
Siapa yang bisa donor darah? Syarat utama untuk mendonor darah adalah dalam kondisi sehat, berusia minimal 16 tahun (dengan izin orang tua), dan memiliki berat badan minimal 110 pon.
-
Apa saja manfaat dari penggunaan plasma darah? 'Mereka mengembangkan keseluruhan sistem ini dengan mengirimkan dua toples steril, satu berisi air dan satu lagi berisi plasma darah beku-kering dan mereka mencampurkannya,' kata Wallace.Berbeda dengan darah utuh, plasma dapat diberikan kepada siapa pun tanpa memandang golongan darah seseorang, sehingga lebih mudah diberikan di medan perang.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Siapa yang bisa menerima donor darah dari golongan A? Orang dengan golongan darah A hanya bisa mendonorkan darahnya kepada orang yang memiliki golongan darah A atau AB.
-
Apa manfaat donor darah bagi pendonor? Donor darah merupakan tindakan yang tidak hanya bermanfaat bagi penerima darah, tetapi juga bagi pendonor itu sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat donor darah yang telah terbukti melalui penelitian dan pengamatan klinis:
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Lantas apakah semua penyintas COVID-19 dapat menjadi pendonor plasma konvalesen?
Menurut Ketua Kolegium Kedokteran Indonesia dr. Putu Moda Arsana, SpPD-KEMD, FINASIM semua orang yang sembuh dari COVID-19 bisa jadi donor konvalesen jika dalam plasmanya mengandung antibodi dalam jumlah tertentu.
“Akan tetapi, tidak semua penyintas mempunyai antibodi yang tinggi dalam plasmanya sehingga tidak memenuhi syarat menjadi donor,” ujar Putu dalam seminar daring Plasmahero.id beberapa waktu lalu.
Syarat Jadi Pendonor
Berdasarkan penjelasan di atas, Putu menyimpulkan bahwa orang yang bisa menjadi pendonor hanyalah orang yang pernah terkena COVID-19 (penyintas).
Di samping itu, ada pula beberapa syarat yang perlu dipenuhi oleh calon pendonor yakni:
-Mempunyai antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 dalam darahnya dengan kadar (titer) tertentu. Pada umumnya, titer diukur dengan jumlah pengenceran yang masih positif. Semakin banyak pengencerannya maka semakin tinggi titernya.
-Sudah tidak membawa virus dalam tubuhnya yang dilihat dari tes PCR negatif.
-Plasmanya tidak mengandung kuman tertentu yang berbahaya bagi penerima (resipien).
-Bersedia menjadi donor.
Selain itu, ada pula syarat bila hendak menjadi penerima donor yakni:
-Mempunyai golongan darah (AOB Sistem) yang sama dengan pendonor.
-Bersedia menerima plasma konvalesen.
Akibat Jika Penyintas diambil Plasmanya
Putu menambahkan, ada anggapan bahwa pengambilan plasma untuk didonorkan akan membuat plasma tubuh menjadi berkurang dan membahayakan bagi pendonor. Padahal, anggapan tersebut tidak benar.
“Pada umumnya tidak didapatkan efek samping yang berarti jika seorang donor diambil plasmanya,” kata Putu.
“Karena cairan plasma yang diambil dengan alat plasmapheresis diganti dengan cairan albumin pada saat yang sama,” tandasnya.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transfusi darah putih adalah prosedur medis yang melibatkan pemberian sel darah putih dari donor ke penerima untuk mengatasi defisiensi.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaDonor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa, namun keamanan dan kesehatan pendonor dan penerima darah harus selalu menjadi prioritas.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBerapa banyak darah yang harus didonor? Apa manfaatnya untuk kesehatan? Simak melalui penjelasan berikut.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya