Apakah gangguan kejiwaan itu menurun di dalam keluarga? Ini jawabannya
Merdeka.com - Setiap tahun, jumlah orang yang menderita penyakit kejiwaan semakin tinggi. Tidak jarang pula orang yang memiliki riwayat penyakit ini di dalam keluarga. Dan fakta tersebut biasanya mengarah ke satu pertanyaan, apakah penyakit mental itu diturunkan dalam keluarga?
Ternyata, jawabannya tidak sesederhana yang kita pikirkan. Ada banyak hal yang perlu kita ketahui tentang sebelum membuat asumsi apa pun. Berikut penjelasannya, seperti dilansir The Huffington Post.
Tidak ada gen spesifik untuk penyakit mental, tetapi Anda bisa terpengaruh
Para ilmuwan belum menemukan gen spesifik yang dapat dikaitkan dengan penyakit mental. Penanda genetik untuk penyakit kejiwaan mungkin ada atau tidak.
-
Bagaimana keluarga bisa membantu mencegah gangguan mental pada anak? “Nasihat ulama, didiklah anak cucumu sesuai dengan zamannya karena mereka tidak dilahirkan di zamanmu. Ajak mereka berdiskusi. Orang tua tidak perlu merasa hebat,“ kata Hasto.
-
Bagaimana dampak banyak saudara pada kesehatan mental anak? 'Detail pola tersebut bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jarak usia saudara dan usia saudara... tetapi kenyataan bahwa pola keseluruhan ditemukan di kedua negara itu mencolok.' 'Pola' ini mencakup beberapa kesamaan menarik bahkan melintasi dua negara yang berbeda. 'Di China, remaja tanpa saudara menunjukkan kesehatan mental terbaik, sementara di Amerika Serikat, mereka yang tidak memiliki saudara atau memiliki satu saudara memiliki kesehatan mental yang serupa,' demikian laporan dari Science Daily.
-
Siapa yang berisiko gangguan mental? Data statistik menunjukkan bahwa 47 persen perempuan memiliki risiko mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan dengan laki-laki.
-
Kenapa gangguan mental emosional pada anak meningkat? Ia mengakui, jumlah anak-anak zaman sekarang yang mengalami gangguan mental emosional jauh lebih banyak dibandingkan zaman dulu, sehingga peran keluarga menjadi sangat penting untuk membantu pencegahannya.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
-
Apa dampak kesehatan mental yang buruk terhadap tubuh? Gangguan kesehatan mental yang tidak diobati atau dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit fisik yang membahayakan diri seseorang seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan tidur atau insomnia.
"Ini adalah gambaran yang rumit," jelas Don Mordecai, pemimpin nasional untuk kesehatan mental dan kesehatan di Kaiser Permanente. "Ketika kita mengatakan suatu penyakit adalah 'genetik', sebenarnya kita mengatakan bahwa ada beberapa komponen yang bersifat genetik. Dari [kondisi] yang telah dipelajari tentang penanda genetik sejauh ini, kalau Anda memiliki gen, tidak bisa langsung dipastikan Anda akan menderita penyakit tersebut."
"Apa yang bisa kita lihat dengan pasti adalah bahwa ada kecenderungan genetik. Genetika dapat meningkatkan risiko Anda, tetapi itu bukan jaminan," lanjut Mordecai.
Pada tahun 2013, sebuah studi yang didanai oleh National Institute of Health menemukan bahwa lima gangguan mental, autisme, gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), gangguan bipolar, depresi akut, dan skizofrenia berbagi akar genetik.
Sementara pada tahun 2015, para peneliti di University of Wisconsin-Madison mempelajari keluarga monyet rhesus dan menyimpulkan risiko mengalami kecemasan diturunkan dari orang tua kepada anak-anak mereka. Tetapi para ahli menekankan lebih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk mencapai kesimpulan lebih akurat.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memiliki banyak saudara ternyata bisa memunculkan masalah mental pada anak.
Baca SelengkapnyaLahir dari keluarga yang kurang harmonis bukanlah faktor utama yang membuat seseorang jadi orangtua yang buruk.
Baca SelengkapnyaMental health termasuk salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaTerjadinya pertengkaran antara orangtua bisa sangat mempengaruhi kondisi mental anak.
Baca SelengkapnyaTinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaBagi ODGJ, konsumsi obat secara rutin merupakan hal penting untuk cegah kambuhnya kondisi.
Baca SelengkapnyaPeran keluarga sangat vital dalam menjaga kestabilan kondisi mental anak-anak.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh perubahan atau mutasi dalam materi genetik (DNA) yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Baca SelengkapnyaHubungan penuh canda antara orangtua dan anak bisa membangun hubungan baik di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaTerdapat anggapan tentang mental health gen Z yang tidak sepenuhnya benar.
Baca Selengkapnya