Apakah Setelah Sembuh Seseorang Mungkin Terkena Penyakit Hepatitis Lagi?
Merdeka.com - Penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan hati yang terjadi pada seseorang. Hal ini bisa jadi muncul karena virus yang menyerang kesehatan hatimu. Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi banyak orang adalah apakah hal ini dapat terjadi lagi.
Apakah mungkin seseorang yang pernah mengalami penyakit hepatitis mengalaminya lagi? Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI Wiendra Waworuntu mengatakan hal tersebut tergantung individu masing-masing.
"Tergantung individunya. Kalau dia punya daya tahan tubuh baik ya enggak kena lagi. Virus hepatitis A kan masuk juga karena daya tahan tubuh seseorang sedang lemah. Ditambah perilaku hidup yang tidak sehat, misalnya, enggak cuci tangan setelah buang air," ujar Wiendra.
-
Siapa saja yang rentan terkena Hepatitis B? Hepatitis B dan C, misalnya, dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Penularan bisa terjadi melalui transfusi darah, hubungan seksual tanpa pengaman, dan bahkan dari ibu ke bayi selama proses kelahiran.
-
Apa yang bisa terjadi jika seseorang terkena DBD berulang? “Infeksi DBD bisa berulang, bahkan berisiko lebih parah,“ jelas dr. Buti A. Azhali, SpA, MKes, seorang dokter spesialis anak dalam acara edukasi “Langkah Bersama Cegah DBD“ di Bandung, Jawa Barat dilansir dari Antara.
-
Kapan seseorang bisa terinfeksi Demam Berdarah lagi? 'Sudah kena DBD memang masih bisa kena DBD lagi, tapi biasanya sesudah tiga hingga enam bulan kemudian, karena antibodi IGM masih bisa bertahan hingga tiga bulan,' ujar Rahma.
-
Bagaimana penyakit liver bisa terjadi? Kondisi tersebut biasanya terjadi karena peradangan hati yang terus-menerus atau berkelanjutan, hingga pada akhirnya menyebabkan penumpukan kolagen dan protein lain di hati.
-
Siapa yang berisiko terkena liver? Penyakit liver pada anak, meskipun jarang dibandingkan dengan orang dewasa, tetap menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian medis segera dan penanganan yang tepat.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
Agar terhindar dari hepatitis A, Wiendra menyarankan untuk disiplin menjaga pola perilaku hidup sehat.
"Yang penting jaga perilaku hidup sehat. Cuci tangan pakai sabun setelah buang air (besar maupun kecil). Virus bisa juga menyebar lewat air yang terkontaminasi, jadi masak air (minum) sampai mendidih," sarannya.
Pastikan juga mencuci tangan sebelum mengolah dan menghidangkan makanan serta setelah mengganti popok bayi dan sebelum menyusui. Gunakan air bersih untuk kebutuhan minum sehari-hari.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Anung Sugihantono menambahkan, seseorang yang mengalami gejala hepatitis A perlu istirahat yang cukup agar bisa kembali pulih.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki empat serotipe sehingga seseorang mungkin bisa terinfeksi lagi setelah baru sembuh.
Baca SelengkapnyaHepatitis adalah salah satu penyakit yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tapi sayangnya, masih banyak kesalahpahaman & mitos yang berkembang tentang ini.
Baca SelengkapnyaLebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaKanker, menurut situs WebMD, adalah istilah umum yang mencakup lebih dari 200 jenis penyakit.
Baca SelengkapnyaPrevalensi kasus hepatitis B dan C di Indonesia menunjukkan penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnya