Awas, gel manikur bisa merusak kuku dan menyebabkan kanker!
Merdeka.com - Manikur, salah satu kegiatan favorit wanita. Demi mendapatkan kuku cantik nan berkilau, mereka pun rela melakukan manikur dan menggunakan gel yang efeknya memang bisa tahan lama. Namun ternyata gen manikur itu justru bersifat merusak kuku dan bisa menyebabkan kanker kulit!
Gel manikur sendiri memakai memakai tiga lapis cat kuku khusus. Kemudian cara menempelkannya pada kuku adalah dengan menggunakan sinar ultraviolet. Inilah yang diduga sebagai salah satu penyebab kenapa gel manikur mampu memicu kanker.
"Wanita yang suka manikur dengan gel sebaiknya berhati-hati, risiko kanker kulit mengancam mereka," papar Dr Chris Adigun dari New York University School of Medicine, seperti yang dikutip dari Daily Mail (05/03).
-
Mengapa penting menjaga kebersihan tangan untuk kuku? Itu tadi sejumlah tips untuk menjaga dan merawat kuku agar tetap sehat, kuat, dan nggak mudah patah. Dengan menerapkan empat cara di atas, mendapatkan kuku yang ideal bukan lagi hal yang mustahil. Selain itu, jangan lupa juga ya untuk selalu konsisten dalam merawat kuku dan memperhatikan kebersihan tangan agar hasilnya maksimal. Selamat mencoba dan dapatkan kuku impianmu!
-
Apa penyebab kumis pada wanita? Berbagai penyebab wanita berkumis meliputi:Faktor Genetik atau Keturunan: Wanita yang memiliki keluarga dengan kondisi serupa lebih mungkin mengalami pertumbuhan rambut berlebihan, termasuk kumis.Kadar Hormon Androgen yang Tinggi: Produksi hormon androgen yang berlebihan dapat memicu pertumbuhan rambut berlebihan, termasuk kumis.
-
Bagaimana cara kebiasaan menggigit kuku bisa memengaruhi penampilan seseorang? Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.
-
Apa saja masalah yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan menggigit kuku? Onychophagia tidak baik untuk dilakukan karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan berdampak negatif pada fisik serta psikologis. Berikut beberapa alasan mengapa kebiasaan ini perlu dihindari: Risiko InfeksiSaat menggigit kuku, lapisan kulit di sekitar kuku dapat terluka, menyebabkan terbukanya jalur bagi bakteri dan kuman untuk masuk. Akibatnya, jari atau kuku bisa terinfeksi, yang disebut dengan paronikia. Infeksi ini bisa menyebabkan bengkak, kemerahan, nyeri, dan nanah di sekitar kuku. Luka terbuka juga lebih mudah terkena kuman dari lingkungan, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius.Kerusakan Kuku Jangka PanjangMenggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak bentuk dan pertumbuhan kuku secara permanen. Kuku bisa menjadi rapuh, retak, atau bahkan berhenti tumbuh secara normal. Selain itu, kerusakan pada kutikula yang melindungi kuku bisa membuat kuku lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.Gangguan PencernaanTangan sering kali bersentuhan dengan berbagai benda dan kuman. Ketika Anda menggigit kuku, kuman dari tangan bisa masuk ke mulut dan saluran pencernaan, meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau muntah. Kebiasaan ini juga memperburuk kebersihan pribadi karena tangan dan kuku tidak selalu dalam keadaan bersih saat digigit.Dampak Negatif pada GigiKebiasaan menggigit kuku dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Tekanan konstan saat menggigit kuku dapat menyebabkan gigi retak, aus, atau bahkan bergeser dari posisi aslinya. Selain itu, aktivitas ini juga bisa menyebabkan masalah dengan rahang, seperti nyeri atau gangguan temporomandibular joint (TMJ), yang disebabkan oleh ketegangan berlebih di rahang saat menggigit.Dampak Psikologis dan SosialOnychophagia sering kali menjadi sumber stres emosional dan rasa malu bagi individu yang melakukannya. Mereka mungkin merasa kurang percaya diri dalam situasi sosial, terutama karena penampilan kuku yang rusak atau tidak rapi. Selain itu, kebiasaan ini sering kali dianggap tidak higienis, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan citra diri seseorang. Orang yang merasa malu karena kebiasaan ini mungkin juga mengalami peningkatan kecemasan dan stres, yang memperburuk perilaku tersebut.Keterkaitan dengan Gangguan PsikologisOnychophagia sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Kebiasaan menggigit kuku bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berjuang dengan masalah emosional yang lebih dalam. Dalam kasus seperti ini, kebiasaan ini tidak hanya mengganggu fisik, tetapi juga menunjukkan adanya masalah kesehatan mental yang perlu ditangani.Mengurangi Kualitas HidupKebiasaan menggigit kuku yang kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti menulis, bekerja, atau bersosialisasi. Rasa malu terhadap kondisi kuku bisa membuat seseorang merasa canggung di hadapan orang lain dan menghindari situasi tertentu.
-
Kenapa kumis tumbuh pada wanita? Kumis pada wanita dipengaruhi faktor genetik hingga hormon. Tumbuhnya kumis pada wajah, memang hal wajar yang terjadi pada kaum pria. Meski begitu, sebagian wanita juga mungkin mengalami pertumbuhan kumis di wajah.
-
Kenapa kuku kuning bisa jadi tanda penyakit? Kebiasaan merokok juga dapat menjadi penyebab munculnya kuku kuning. Sindrom kuku kuning ini biasanya terjadi bersamaan dengan masalah pernapasan dan pembengkakan anggota badan.
Menurut Dr Adigun, sinar ultraviolet yang digunakan dalam proses penggunaan gel manikur sama seperti efek tanning bed, yaitu merusak sel-sel kulit dan meningkatkan risiko kanker.
Selain itu, efek samping dari paparan sinar ultraviolet tersebut adalah mempercepat penuaan. Sebab keseringan melakukan manikur dengan gel membuat kulit tangan cepat keriput. Kemudian sulitnya mendiagnosis penyakit karena deteksi yang sebenarnya bisa dilakukan melalui kuku tertutup oleh pewarna.
"Gel manikur juga merusak kuku. Setidaknya butuh waktu enam minggu bagi kuku untuk pulih dari gel manikur, jadi jangan sering-sering melakukannya," saran Dr Adigun.
Meskipun demikian, ada kemungkinan aseton yang digunakan untuk menghapus cat kuku juga punya efek yang sama buruknya. Sebab aseton pun membuat kulit menjadi sangat kering dan tidak sehat.
Baca juga:Senyawa kimia pada pewarna rambut mampu memicu kankerWHO: benda di sekitar kita mengandung kimia berbahayaApakah stres bekerja mampu memicu kanker?Makan kentang goreng bisa bikin kanker prostat?Doyan ikan asin berisiko kanker tenggorokanMakanan kaya antioksidan malah memicu kanker? (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan kuku palsu dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti kuku menjadi rusak, risiko infeksi, & reaksi alergi.
Baca SelengkapnyaPenggunaan maskara waterproof yang terlalu sering, bisa sebabkan iritasi dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan gonta-ganti warna kutek gel mungkin membuat kuku terlihat stylish, namun perlu diingat bahwa bahan cat gel dapat membuat lapisan kuku menjadi tipis.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian terbaru dari dua universitas di Jepang menemukan bahwa proses manicure, khususnya di salon, dapat berkontribusi pada peningkatan emosi positif
Baca SelengkapnyaDokter Muji mengingatkan potensi bahaya terapi perawatan kecantikan dermaroller.
Baca SelengkapnyaKebiasaan menggigit kuku sulit dihentikan dan dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan, seperti infeksi dan kerusakan gigi.
Baca SelengkapnyaMerkuri adalah bahan berbahaya yang sebaiknya dijauhkan dari tubuh.
Baca Selengkapnyakuku rupanya dapat memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan secara keseluruhan. Yuk, simak kondisi kesehatan apa saja yang bisa dideteksi melalui kuku!
Baca SelengkapnyaBedak tabur atau bedak talkum baru digolongkan oleh WHO karena mungkin besifat karsinogen pada manusia.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyebab umum kuku kuning adalah infeksi jamur seperti onikomikosis.
Baca SelengkapnyaKondisi kuku yang rapuh sering dialami oleh banyak orang. Namun, apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaPenggunaan tawas untuk ketiak yang berlebihan bisa meningkatkan risiko berbagai macam gangguan kesehatan.
Baca Selengkapnya