Awas, saat ini rokok lebih mematikan untuk wanita!
Merdeka.com - Sejak dulu, telah banyak wanita yang memiliki kebiasaan merokok. Namun sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa saat ini rokok lebih mematikan untuk wanita dibandingkan dengan beberapa puluh tahun yang lalu.
Penelitian mengungkap bahwa dibandingkan dengan risiko kematian akibat merokok di tahun 1960-an, saat ini kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru yang mematikan hingga 2,7 kali lipat.
Pada periode 2000 hingga 2010, peneliti melihat peningkatan risiko kematian akibat bahaya merokok hingga 25 kali lipat dibandingkan dengan risiko pada tahun 1960-an. Hasil yang sama juga ditemukan tak hanya untuk kematian akibat kanker paru-paru, melainkan juga untuk penyakit saluran pernapasan kronis, dan kondisi lain yang berkaitan dengan kesehatan pernapasan, seperti dilansir oleh Health Me Up (26/10).
-
Mengapa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru? Hal ini dikarenakan di dalam rokok itu sendiri terdapat zat beracun penyebab kanker (karsinogen) yang berisiko mempercepat kerusakan sel pelapis paru-paru.
-
Kenapa merokok meningkatkan risiko kanker serviks? Zat kimia berbahaya dalam rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memudahkan HPV berkembang di tubuh, sehingga meningkatkan risiko perubahan sel di leher rahim menjadi kanker.
-
Apa dampak buruk merokok? Zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok merusak kolagen pada kulit, yang mengakibatkan kulit menjadi kusam dan munculnya keriput.
-
Apa dampak dari perokok? Kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan masalah paru-paru dan berkontribusi pada risiko stunting jangka panjang pada anak.
-
Apa efek buruk merokok bagi kesehatan? Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, mulai dari kanker paru-paru, penyakit jantung, hingga stroke.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, risiko kematian pada perokok wanita empat kali lebih besar dibanding mereka yang tak merokok. Jika dibandingkan dengan non-perokok pada tahun 1960-an, risikonya meningkat hingga 22,5 kali lipat.
Salah satu penyebabnya adalah saat ini banyak wanita yang memiliki kebiasaan merokok di usia muda. Selain itu, mereka mengisap lebih banyak rokok dibandingkan orang di tahun 1960-an. Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati lebih dari 2,2 juta pria dan wanita berusia 55 tahun lebih selama tahun 1959 hingga 2010.
"Jika wanita merokok seperti pria, mereka akan mati seperti pria," ungkap peneliti. Penelitian juga menemukan bahwa berhenti merokok kapanpun bisa memberikan efek yang luar biasa positif bagi kesehatan dan bisa menurunkan risiko kematian dengan cukup drastis.
Hasil penelitian ini bisa jadi acuan bagi para wanita untuk segera menghentikan kebiasaan merokok. saat ini kebiasaan merokok lebih berbahaya dan mematikan dibanding dulu. Selain itu, menghentikan kebiasaan merokok bisa menurunkan risiko kematian dengan drastis dan menyehatkan tubuh.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaApakah wanita merokok tidak bisa hamil? Berikut penjelasannya tentang pengaruh rokok terhadap kesuburan wanita dan kehamilan.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok sebelum usia 40 tahun bisa memiliki efek panjang umur sama seperti pada orang yang tidak pernah merokok.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaAnak-anak yang memiliki orangtua perokok berisiko lebih besar mengalami stunting.
Baca SelengkapnyaRokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.
Baca SelengkapnyaKanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya oleh kebiasaan kita sehari-hari.
Baca SelengkapnyaVape dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan, mulai dari masalah kesuburan, pernapasan, hingga penyakit kanker.
Baca SelengkapnyaUpaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaBila di luar negeri rata-rata di usia 60-an terkena kanker paru, di Indonesia banyak pasien kanker tersebut terdiagnosis di 50-an tahun
Baca Selengkapnya