Awas, sering depresi selama kehamilan pengaruhi mental anak!
Merdeka.com - Sebuah temuan terbaru dari para peneliti menunjukkan bahwa depresi selama kehamilan ternyata dapat meningkatkan risiko masalah perilaku dan emosional pada anak-anak.
Menurut Boldsky (6/10), depresi diperkirakan mempengaruhi setidaknya satu dari lima wanita secara global pada tahap akhir kehamilan dan setelah lahir. Hal tersebut biasanya ditandai oleh suasana hati yang buruk dan perasaan putus asa. Penyebabnya pun beragam, misalnya mencakup peristiwa sehari-hari dan perubahan hormon di otak.
Tidak hanya itu saja, depresi juga dapat mempengaruhi perkembangan bayi di dalam kandungan dan juga ikatan antara ibu dan anak setelah lahir.
-
Kenapa ibu bisa depresi setelah melahirkan? Penurunan hormon setelah melahirkan bisa memengaruhi psikologis seorang ibu hingga menyebabkan depresi pasca persalinan yang dikenal sebagai postpartum blues.
-
Kenapa depresi bisa muncul setelah melahirkan? Penyebab depresi postpartum yang paling umum adalah perubahan hormon, yaitu ketika hormon estrogen dan progesteron yang tadinya cukup tinggi pada masa kehamilan menurun secara drastis setelah melahirkan.
-
Bagaimana perubahan emosi ibu hamil? Perubahan hormon selama kehamilan mungkin menyebabkan fluktuasi emosi yang lebih intens pada wanita . Mereka mungkin mengalami perasaan gembira, cemas, dan sensitivitas emosional yang lebih tinggi dari biasanya.
-
Kenapa kesehatan mental ibu hamil penting? Gangguan kesehatan mental pada ibu hamil adalah hal yang perlu diperhatikan dengan seksama. Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia), Lenny Utama Afriyenti S.Psi M.Psi, menegaskan bahwa pemahaman terhadap gangguan tersebut sangat penting karena dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu dan aktivitas sehari-hari mereka.
-
Kenapa Depresi Pasca Melahirkan terjadi? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi: 1. Gen, 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilan, 3. Rendahnya kadar hormon tiroid
-
Apa itu Depresi Pasca Melahirkan? Depresi pasca melahirkan (disebut juga PPD) adalah suatu kondisi medis yang dialami banyak wanita setelah melahirkan. Perasaan sedih, cemas (khawatir) dan lelah yang kuat umumnya akan muncul dan berlangsung lama setelah melahirkan.
Depresi atau kecemasan dapat mengurangi enzim dalam plasenta yang memecah 'hormon stres' cortisol, yang mana menyebabkan lebih banyak eksposur janin dengan hormon. Janin juga dapat mengalami perubahan epigenetik di bawah tekanan, yang mana didasari DNA tetap sama tapi ekspresi DNA yang diubah. Hal ini sangat memungkinkan mempengaruhi kesehatan mental selam masa kanak-kanak.
Oleh karena itu, bagi Anda yang saat ini sedang menjalani kehamilan, nikmati saja kehamilan Anda. Jangan biarkan depresi menyerang Anda karena akan mengakibatkan masalah kesehatan mental bagi anak Anda nanti seperti yang telah disebutkan di atas.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah gangguan kesehatan mental merupakan hal yang perlu diatasi segera terutama ketika terjadi pada ibu hamil.
Baca SelengkapnyaMunculnya depresi pasca melahirkan atau post partum blues pada ibu bisa disebabkan karena hormon setelah melahirkan.
Baca SelengkapnyaGangguan kesehatan mental adalah masalah serius yang perlu diantisipasi oleh para ibu hamil. Ketahui jenis dan cara mencegahnya sekarang juga.
Baca SelengkapnyaNaftalia membagikan cara selanjutnya dalam mengatasi baby blues setelah melahirkan, melalui teknik relaksasi
Baca SelengkapnyaBaby blues banyak dialami ibu baru. Butuh support dari keluarga terutama pasangan untuk membantu ibu dalam masa transisi menjadi ibu baru.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental penting diperhatikan selama masa kehamilan. Edukasi diri Anda dan pasangan tentang hal ini.
Baca SelengkapnyaDepresi pasca melahirkan adalah hal yang penting untuk dipelajari dan disadari kemunculannya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 50-80% ibu melahirkan mengalami baby blues, dibutuhkan support dari keluarga untuk mengurangi dampak baby blues
Baca SelengkapnyaPertumbuhan otak dan kecerdasan bayi bisa dioptimalkan sejak dalam kandungan.
Baca SelengkapnyaVera menyampaikan, kondisi baby blues maupun depresi pada perempuan selepas melahirkan bisa berdampak buruk pada kesejahteraan ibu maupun bayi.
Baca SelengkapnyaStres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPenyakit keterbelakangan mental adalah kondisi medis yang mempengaruhi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak.
Baca Selengkapnya