Awas, terlalu emosional bisa pengaruhi kesuburan!
Merdeka.com - Khawatir dengan kemungkinan untuk memiliki anak? Selain kesehatan, bisa jadi masalahnya ada pda kepribadian Anda sendiri, ungkap peneliti. Berdasarkan penelitian terbaru, pria yang moody dan wanita yang rewel lebih cenderung susah memiliki anak atau memiliki sedikit anak.
Hasil yang diterbitkan dalam European Journal of Personality ini mengamati efek kepribadian terhadap kemungkinan seseorang memiliki anak berdasarkan data yang didapatkan di Norwegia, seperti dilansir oleh Daily Mail (22/08).
Selain itu, penelitian ini juga mengungkap bahwa pria yang ekstrovert lebih cenderung memiliki banyak anak. Sementara wanita yang memiliki sifat teliti cenderung memiliki anak yang lebih sedikit.
-
Siapa yang lebih mudah marah, pria atau wanita? Penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung mengekspresikan amarah mereka dengan cara yang berbeda dibandingkan pria. Hal ini disebabkan oleh tekanan sosial yang mereka alami sejak dini.
-
Siapa yang memiliki jumlah sperma lebih rendah? Menurut sebuah penelitian pada tahun 2019, individu yang merokok selama 10 tahun atau lebih memiliki jumlah sperma yang signifikan lebih rendah dan volume air mani yang lebih sedikit dibandingkan dengan non-perokok.
-
Siapa yang lebih rentan mengalami ketidakseimbangan hormon? Tahu nggak sih kalau ternyata perempuan lebih rentan mengalami kondisi ketidakseimbangan hormon? Hal ini karena setiap bulannya seorang perempuan normal pasti mengalami menstruasi dan ovulasi yang bisa menyebabkan perubahan hormon.
-
Kenapa wanita lebih rentan depresi? Goldstein mengatakan bahwa risiko depresi ini dua kali lebih besar pada wanita. Hal ini disebutkan berkaitan dengan alasan biologis seperti hormon dan gen yang menimbulkan gangguan pada perkembangan otak ketika kita masih berupa janin.
-
Siapa yang lebih rentan mengalami depresi? Meskipun pria, wanita, dan orang dengan berbagai identitas gender dapat mengalami depresi, gejala depresi pada pria sering kali berbeda dan mungkin lebih sulit dikenali.
-
Apa itu kesuburan pria? Kesuburan pada pria mengacu pada kemampuan sistem reproduksi pria untuk menghasilkan sperma yang berkualitas dan kemampuan sperma tersebut untuk membuahi sel telur wanita.
Penemuan ini tentunya bisa menjadi informasi penting bagi pasangan yang tengah menantikan buah hati. Selain menjaga kesehatan tubuh, mereka juga harus memperhatikan mood dan kepribadian diri mereka. Ketua peneliti Vegard Skirbekk dari International Insitution Applied Systems Analysis menjelaskan bahwa faktor kepribadian bisa jadi ikut andil dalam menurunnya angka kesuburan pada pasangan akhir-akhir ini.
Secara khusus Skirbekk memperhatikan penurunan jumlah anak pada pria yang moody dan sering terlalu serius, serta emosional. Ini ditemukan dalam penelitian pada pria pada tahun 1957. Hasil tersebut kemudian diperjelas dengan penelitian terbaru menggunakan data kelahiran di Norwegia.
Skirbekk menjelaskan bahwa Norwegia memiliki data yang akurat untuk masalah kelahiran, pernikahan, perceraian, serta masalah keluarga lainnya. Hal ini sangat membantu penelitian untuk menemukan kaitan antara kepribadian seseorang dengan kesuburannya.
Bagi Anda yang masih sering bersikap emosional, terlalu serius, dan moody, serta rewel, sebaiknya kurangi mulai saat ini jika ingin memiliki keturunan yang banyak.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaya hidup tidak sehat yang dimiliki seseorang bisa memicu berbagai masalah kesehatan termasuk kondisi tidak subur.
Baca SelengkapnyaInfertilitas adalah kondisi ketika pasangan tidak bisa hamil setelah berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi secara teratur selama satu tahun.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dan polusi suara di sekitar bisa memiliki dampak berbeda bagi pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaKemandulan pada pria bisa dipengaruhi oleh sejumlah hal baik dari gaya hidup sehari-hari maupun karena faktor lain.
Baca SelengkapnyaKonsumsi buah-buahan juga membantu meningkatkan kesuburan.
Baca SelengkapnyaMemiliki momongan adalah dambaan bagi banyak pasangan. Pria juga berperan penting dalam proses reproduksi sehingga perlu jalani juga sejumlah pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKenali penyebabnya agar kita bisa segera mengambil tindakan untuk mencegahnya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan duduk terlalu lama atau gaya hidup sedentari juga dapat memiliki dampak negatif pada hubungan seksual baik pada pria maupun wanita.
Baca SelengkapnyaSaat masa ovulasi, suasana hati perempuan bisa menjadi sangat labil. Perasaan yang semula baik-baik saja bisa berubah menjadi sangat buruk dalam sekejap.
Baca SelengkapnyaSejumlah hal harus dijauihi oleh pasangan suami istri karena bisa menyebabkan menurunnya kesuburan.
Baca SelengkapnyaTestosteron tidak hanya berperan dalam kesuburan pria, tetapi juga memengaruhi berbagai aspek lain dalam kehidupan pria.
Baca SelengkapnyaSemakin banyak pria yang menjadi ayah di usia yang lebih tua, hal ini menimbulkan dampak pada anak.
Baca Selengkapnya