Awas, umbar emosi bisa picu serangan jantung
Merdeka.com - Semua orang tentu pernah marah. Namun hati-hati jika Anda suka mengumbar kemarahan. Sebuah penelitian mengungkap bahwa kemarahan bisa berimbas fatal untuk kesehatan. Peneliti menemukan bukti bahwa marah besar bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga delapan kali lipat.
Lebih parah lagi, bagi orang yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi, risiko terkena serangan jantung dalam waktu satu jam setelah kemarahan akan meningkat hingga sembilan setengah kali lipat. Penelitian mengamati bahwa pasien yang terkena serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit sebelumnya telah mengalami serangkaian kemarahan dan kecemasan.
Bagaimana kemarahan bisa memicu serangan jantung? Dr Thomas Buckley menjelaskan bahwa kemarahan bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, mempersempit pembuluh darah, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya penyumbatan dalam pembuluh darah dan memicu serangan jantung.
-
Kenapa detak jantung tinggi bisa beresiko? Namun, detak jantung yang lebih tinggi juga dapat menjadi tanda bahwa jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 terhadap 3.000 pria selama 16 tahun menemukan bahwa 'pria dengan RHR lebih dari 90 detak per menit memiliki risiko kematian tiga kali lipat dibandingkan dengan pria yang memiliki RHR di bawah 80' .
-
Mengapa serangan jantung berbahaya? Mengutip dari Cedars Sinai, karena serangan jantung menghentikan detak jantung, otak, paru-paru, dan organ lain tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan. Serangan jantung dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit jika tidak ditangani.
-
Bagaimana marah bisa merusak jantung? Kemarahan dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung Anda, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi kronis. Selain itu, hormon stres yang dilepaskan selama kemarahan dapat memengaruhi kadar gula darah dan kadar asam lemak dalam darah, yang dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung, serangan jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
-
Apa saja dampak stres berkepanjangan pada jantung? Efek negatif tersebut berupa kerja jantung yang menjadi lebih berat hingga detak jantung menjadi lebih cepat.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami serangan jantung? Seseorang dengan risiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak biasanya menunjukkan sejumlah tanda fisik yang bisa kita kenali.
-
Bagaimana kolesterol tinggi bisa menyebabkan serangan jantung? Plak kolesterol yang pecah dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah yang menghalangi aliran darah ke jantung, menyebabkan serangan jantung.
Saat ini peneliti semakin banyak menemukan kaitan antara emosi yang berlebihan dengan serangan jantung. Emosi yang berlebihan berkaitan dengan semakin tingginya risiko terkena serangan jantung, seperti dilansir oleh Daily Mail (24/02).
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati 313 pasien yang mengalami penyumbatan arteri. Diketahui bahwa kebanyakan pasien merasa marah dalam rentang waktu 48 jam sebelum mengalami serangan jantung dan mengalami penyumbatan arteri.
Skala kemarahan partisipan dalam penelitian ini dinilai menggunakan skala tujuh poin. Setelah mengetahui penelitian ini, sebaiknya Anda berhati-hati saat marah. Sebaik mungkin kendalikan kemarahan Anda agar tak sampai berpengaruh buruk terhadap kesehatan, apalagi menyebabkan serangan jantung.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebiasaan marah dan emosi meledak-ledak yang kita miliki bisa memiliki dampak bagi kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaMeski marah adalah reaksi alami, jika tidak dikelola dengan baik, emosi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan mental kita.
Baca SelengkapnyaKondisi cemas dan stres berkepanjangan yang kita alami bisa menjadi pemicu munculnya masalah kesehatan jantung.
Baca SelengkapnyaTanpa kita sadari, kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan justru membawa kita pada risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaWalau dalam jumlah terbatas bisa memiliki manfaat sehat, namun konsumsi kopi secara berlebih ternyata bisa memiliki dampak buruk.
Baca SelengkapnyaMeskipun olahraga bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular, tanpa pendekatan yang tepat, aktivitas fisik yang intens bisa memicu bagi serangan jantung.
Baca SelengkapnyaWalau sama-sama melibatkan detak jantung tak beraturan, serangan panik dan serangan jantung sangat beda dan perlu dibedakan dengan jelas.
Baca Selengkapnya