Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagaimana jadinya jika kita tidak pernah beranjak dari tempat tidur?

Bagaimana jadinya jika kita tidak pernah beranjak dari tempat tidur? Ilustrasi bangun tidur. © mentalfloss.com

Merdeka.com - Manusia menghabiskan sepertiga waktu hidupnya untuk tidur, dan seharusnya hal tersebut memang dilakukan. Kita seringkali 'menolak' bangun di pagi hari, dan akhirnya memutuskan lanjut tidur atau hanya sekedar berbaring saja di tempat tidur. Namun apakah hal tersebut mempunyai efek tertentu bagi kesehatan?

Bagaimana jika bahkan kita tidak pernah meninggalkan tempat tidur kita untuk beraktivitas?

Yap, hal ini mungkin Anda sadari ketika Anda mengunjungi rumah sakit, di mana banyak orang yang tak bisa meninggalkan tempat tidurnya karena ketidakmampuan fisik. Jika melihat hal tersebut, tentu tak pernah meninggalkan tempat tidur sangat mempengaruhi kesehatan.

Terkait hal ini, dilansir dari Mental Floss, NASA sebelumnya telah melakukan penelitian yang mewajibkan para partisipannya untuk hanya beraktivitas dari tempat tidur dalam beberapa bulan. Hal ini ditujukan untuk mencari efek uruk dari terlalu banyak berkutat di tempat tidur meski beraktivitas.

Dari penelitian tersebut, terdapat beberapa kesimpulan. Yang pertama dan yang paling penting adalah badan pegal. Badan pegal ini seringkali kita alami ketika salah posisi tidur. Jika kita tak beranjak di hanya satu posisi, jaringan tubuh kita akan jadi 'matras' yang menopang berat tubuh kita, dan aliran darah ke beberapa sendi jadi tak lancar. Biasanya tulang belakang dan bahu kita jadi pegal karena terlalu banyak berbaring.

Selain itu, jika sebuah otot tidak digunakan, kekuatannya akan menurun sebanyak 10 persen hingga 15 persen setiap minggunya. Hal ini bisa membuat tubuh Anda jadi makin lemah jika tempat tidur mencegah aktivitas Anda sehari-hari.

Lebih buruk lagi, ketahanan tubuh akan menurun jika waktu yang Anda habiskan di tempat tidur makin lama. Hal ini dikarenakan masa tulang dan otot yang menurun, detak jantung melemah, serta volume darah yang menurun. Hal ini masuk akal mengingat bangun dari tidur akan terasa sulit jika intensitas tidur kita terlalu banyak.

Hal ini jadi perhatian besar NASA, karena astronot yang menghabiskan waktu di International Space Station beraktivitas tanpa tarikan gravitasi. Hal ini membuat ototnya tidak seberapa 'bekerja' layaknya orang yang sedang tidur atau merebahkan diri di tempat tidur setiap saat. Hal ini membuat para astronot harus lebih ketat dalam melakukan olahraga reguler.

Jika tak ingin punya badan lemah dan terkulai lemas, perbanyak aktivitas dan kurangi rebahan!

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak Buruk Bangun Kesiangan untuk Tubuh, Wajib Baca
Dampak Buruk Bangun Kesiangan untuk Tubuh, Wajib Baca

Bangun kesiangan adalah kebiasaan buruk. Bukan hanya tentang kedisiplinan, tapi juga berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Baca Selengkapnya
Kebiasaan Pagi yang dapat Naikkan Berat Badan, Hindari agar Diet Berhasil
Kebiasaan Pagi yang dapat Naikkan Berat Badan, Hindari agar Diet Berhasil

Bukan hanya karena makanan, tapi kebiasaan-kebiasaan di pagi hari juga bisa berkontribusi terhadap kenaikan berat badan.

Baca Selengkapnya
Biar Nggak Ketiduran Lagi Setelah Matikan Alarm Pagi, Begini Trik Jitu Semangat Memulai Hari
Biar Nggak Ketiduran Lagi Setelah Matikan Alarm Pagi, Begini Trik Jitu Semangat Memulai Hari

Sering terlambat karena ketiduran setelah matikan alarm? Begini tips ampuh mengatasinya!

Baca Selengkapnya
Tips Anti Ngantuk yang Bisa Dilakukan Saat Begadang, Dijamin Bikin Mata Melek Semalaman
Tips Anti Ngantuk yang Bisa Dilakukan Saat Begadang, Dijamin Bikin Mata Melek Semalaman

Jika kamu memang terpaksa harus melakukannya dan ingin tetap terjaga semalaman, maka tips berikut ini bisa banget untuk dicoba.

Baca Selengkapnya