Bagaimana Membedakan Pilek dan Covid-19?
Merdeka.com - Pandemi covid-19 membuat kita sulit menerka sakit apa yang sedang kita alami. Banyak gejala-gejala seperti flu atau batuk yang dulu hanya sekedar sakit flu biasa, kini bisa saja kita terinfeksi virus covid-19. Dengan gejala yang sama, untuk bisa menentukan sakit yang kita rasakan adalah dengan tes.
Sebelum pandemi covid-19 menyerang, jika pilek dan sakit kepala, kita hanya mengira sedang pilek biasa dan mungkin akan mengabaikannya begitu saja, bahkan jika badan terasa tidak enak. Tapi saat pandemi covid-19 ini, bagaimana cara membedakan gejalanya?
Intinya, hal tersebut tidak bisa dibedakan. Karena meskipun gejala demam adalah sakit kepala, sakit tenggorokan dan pilek, namun gejala-gejala tersebut juga menjadi beberapa gejala utama covid-19.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
-
Apa yang sebenarnya demam itu? Menurut Dr. Arifianto, SpA, demam bukanlah penyakit, melainkan gejala bahwa tubuh sedang melawan infeksi.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara membedakan demam biasa dan demam yang berbahaya? Demam adalah cara tubuh melawan infeksi, tetapi peningkatan suhu yang signifikan jarang disebabkan oleh flu biasa. 'Demam lebih sering muncul akibat flu, bronkitis, atau pneumonia,' kata Dr. Pathak. Jika suhu tubuh Anda mencapai 100,5°F atau lebih, penting untuk segera mencari bantuan medis.
-
Apa gejala demam berdarah? Demam yang tiba-tiba meningkat adalah salah satu tanda yang mengindikasikan adanya demam berdarah dengue (DBD). Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah nyeri otot dan mual. 'Tadinya anteng-anteng saja tetapi tiba-tiba demam tinggi, kalau itu disertai gejala pegal, linu, nyeri otot, nyeri di belakang mata atau mual, itu sangat dicurigai demam berdarah,' kata Dr dr Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dalam diskusi Waspada Penyakit DBD pada Selasa (24/10/2023).
Bukti yang berkembang menunjukkan, meski orang sudah mendapatkan dua dosis vaksin covid-19, biasanya akan menunjukkan gejala yang tidak terlalu parah seperti sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan bahkan kehilangan penciuman. Hidung berair dan sakit kepala adalah gejala dari banyak infeksi, tapi mungkin juga merupakan gejala pertama dan satu-satunya dari covid-19.
Dilansir dari Fimela.com, berikut beberapa gejala covid-19 paling umum yang harus diwaspadai.
1. Sakit kepala
Meskipun banyak orang tidak menyadari, ini adalah salah satu tanda paling awal dan lebih umum daripada gejala batuk, demam, dan kehilangan penciuman.
Studi menemukan sakit kepala akibat COVID-19 cenderung nyeri sedang hingga berat, terjadi di kedua sisi kepala, bisa berlangsung lebih dari 3 hari, dan cenderung menjadi resisten terhadap obat penghilang rasa sakit biasa.
2. Hidung meler
Prevalensi COVID-19 adalah faktor ketika tingkat sedang tinggi, kemungkinan pilek karena COVID-19 juga tinggi. Tapi, saat tingkat COVID-19 rendah, pilek lebih rendah kemungkinannya disebabkan oleh COVID-19 dan lebih mungkin disebabkan oleh pilek atau alergi.
3. Bersin
Bersin lebih dari biasanya bisa menjadi tanda COVID-19 pada orang yang telah divaksinasi, walaupun bersin jauh lebih mungkin menjadi tanda pilek atau alergi. Meski banyak orang dengan COVID-19 mungkin mengalami bersin, ini bukan gejala yang pasti karena bersin sangat umum.
4. Sakit tenggorokan
Banyak orang dengan COVID-19 melaporkan bahwa mereka mengalami sakit tenggorokan yang terasa mirip dengan yang mereka alami saat pilek atau radang tenggorokan. Sakit tenggorokan terkait COVID-19 cenderung ringan dan berlangsung tidak lebih dari 5 hari.
5 Hilangnya penciuman
Ini adalah salah satu gejala COVID-19 yang lebih terkenal dan walaupun orang yang mengidap COVID-19 mungkin tidak kehilangan indra penciuman mereka sepenuhnya, gejala ini mungkin berubah.
Untuk memastikan kita mengalami pilek biasa atau terinfeksi covid-19, Alex Richter, seorang profesor imunologi klinis di University of Birmingham menyarankan untuk melakukan tes PCR, karena tidak mungkin membedakan keduanya secara klinis karena keduanya hadir sangat mirip.
Fimela.com/Annissa Wulan
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadinya demam merupakan hal yang biasa, namun ketika disertai dengan sejumlah hal berikut maka Anda sebaiknya waspada.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaCampak, cacar air dan Rubella memiliki ciri-ciri yang sama, perlu ketelitian dan segera bawa anak ke dokter jika mengalami ruam disertai gejala lainnya.
Baca SelengkapnyaMasalah sakit kepala dan mimisan yang dialami seseorang bisa disebabkan karena berbagai hal.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaMeski gejala kedua penyakit ini terlihat serupa, namun ada beberapa perbedaan gejala cacar monyet dan cacar biasa yang bisa diperhatikan.
Baca Selengkapnya