Bagi Penderita Diabetes, Waspadai Gula Darah Rendah Selama Bulan Ramadan
Merdeka.com - Datangnya bulan puasa membuat beberapa pengidap penyakit tertentu termasuk diabetes harus melakukan sedikit perubahan. Pada pengidap diabetes yang tengah berpuasa, risiko hipoglikemia atau kadar gula darah rendah bisa meningkat hingga 7,5 kali lipat selama Ramadan pada pasien diabetes tipe 2.
Sebuah studi dari EPIDIAR pada 2001 di 13 negara dengan populasi Muslim terbesar, menunjukkan kenaikan angka hipoglikemia saat bulan puasa. Maka dari itu, kondisi ini perlu diwaspadai pada mereka yang memiliki diabetes namun tetap ingin menjalankan ibadah puasa.
"Selama Ramadan, terjadi peningkatan insiden hipoglikemia yang signifikan pada pasien DMT2 (Diabetes Melitus tipe 2). Hal ini karena pasien DMT2 mengalami kekurangan zat gula dari makanan yang dicerna dan diserap, sehingga kadar gula dalam tubuh menurun secara drastis, " kata Ketut Suastika, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia dalam temu media dan blogger di Cikini, Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada penderita Diabetes Tipe 2? Diabetes tipe 2 terkait dengan resistensi insulin, di mana tubuh tidak merespons insulin dengan optimal.
-
Kenapa gula darah penting bagi penderita diabetes di bulan puasa? Pada bulan Ramadan ketika mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan kadar gula darah dalam tubuh mereka.
-
Kapan penurunan berat badan jadi gejala diabetes? Penurunan berat badan yang drastis dan tanpa alasan yang jelas dapat menjadi tanda awal diabetes.
-
Apa yang terjadi pada gula darah diabetes? Diabetes adalah suatu kondisi yang terjadi ketika gula darah (glukosa) Anda terlalu tinggi.
-
Bagaimana Diabetes Tipe 2 memengaruhi tubuh? Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin, di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
-
Apa itu diabetes? Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme gula darah.
Ketut menambahkan, ada beberapa risiko apabila seseorang terkena hipoglikemia saat bulan puasa. Yang paling utama, tentu saja ibadah menjadi terganggu. Selain itu, secara fisik, mereka juga berisiko terserang berbagai masalah kesehatan seperti kejang dan hilang kesadaran.
Selain itu, pola pengobatan juga harus diperhatikan pada orang dengan diabetes, ketika ingin melakukan ibadah puasa. Meski, ada beberapa obat yang terbilang aman.
"Tetap saja itu berpengaruh pada gula darah," kata Ketut.
Sehingga, untuk menghindari hipoglikemia, disarankan untuk mengubah pola konsumsi obat. Misalnya, dengan menggunakan obat yang biasanya dipakai di pagi hari, bisa digunakan di malam hari.
"Biasanya dosisnya juga dikurangi. Kalau secara umum, mereka kan mengurangi makanan sehingga dosis obat juga dikurangi, " kata profesor yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali ini.
Sementara, untuk apa yang harus dimakan, pasien juga harus mengaturnya sesuai kebutuhan. Yang pasti, apabila seorang dengan diabetes ingin berpuasa, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter sebelum melakukannya.
"Penting bagi pasien DMT2 melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi manajemen puasa yang tepat dan meminimalisir risiko hipoglikemia," tambahnya.
Ketut mengatakan, pasien diabetes bisa menghindari masalah ini dengan menjalankan pola makan seimbang, aktif beraktivitas fisik, rutin memantau kadar gula secara berkala, serta melakukan pengubahan pengobatan yang memicu pelepasan insulin secara berlebihan.
Beberapa gejala hipoglikemia adalah jantung berdebar, gemetar, lapar, keringat dingin, cemas, lemas, sulit mengontrol emosi dan konsentrasi, serta kebingungan. Ketika angkanya mencapai di bawah 50 mg/dL, pasien bisa kejang, koma, gangguan fungsi pembuluh darah, kontraksi detak jantung, hingga kematian.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hiperglikemia terjadi ketika terdapat terlalu banyak gula atau glukosa dalam aliran darah. Gula darah tinggi bisa menjadi indikasi diabetes atau pradiabetes.
Baca SelengkapnyaGula darah tinggi terjadi apabila tubuh mengalami resistensi insulin.
Baca SelengkapnyaBerikut ini penjelasan tentang apakah gula darah tinggi pasti diabetes, sekaligus cara menurunkan kadar gula darah.
Baca SelengkapnyaPuasa dapat memberikan banyak manfaat bagi penderita diabetes, namun perlu diperhatikan risiko lonjakan gula darah.
Baca SelengkapnyaMakanan manis memang menggoda, tapi waspada asupannya selama puasa.
Baca SelengkapnyaPenderita diabetes melitus (DM) harus memperhatikan pilihan gula
Baca SelengkapnyaDalam berbuka puasa, salah satu cara untuk membatalkannya adalah dengan mengonsumsi takjil. Hal ini ternyata juga disarankan oleh ahli gizi.
Baca SelengkapnyaPada bulan Ramadan ketika mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan kadar gula darah dalam tubuh mereka.
Baca SelengkapnyaResistensi insulin adalah kondisi ketika sel tubuh tidak dapat merespons hormon insulin dengan baik, sehingga gula darah tidak terserap secara maksimal.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri seseorang mengalami diabetes dapat dilihat dari fisiknya. Berikut tanda-tanda fisik seseorang mengalami diabetes.
Baca SelengkapnyaSayuran adalah makanan yang sehat dan bergizi, yang mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat. Namun, tidak semua sayuran cocok untuk penderita diabetes.
Baca Selengkapnya