Bakteri dalam usus bisa pengaruhi pertumbuhan bayi
Merdeka.com - Pertumbuhan awal bayi tampaknya dipengaruhi oleh tipe bakteri dalam sistem pencernaannya, ungkap sebuah penelitian terbaru. Berdasarkan penelitian di Norwegia, ketika lahir berbagai macam bakteri langsung menghuni organ pencernaan bayi yang masih steril.
Dalam penelitian ini peneliti mengamati sampel kotoran dari 218 bayi untuk mengetahui berbagai macam bakteri yang ada di dalamnya, seperti dilansir oleh US News (09/05).
Hasilnya, penelitian menemukan bahwa adanya spesies Bacteroides pada bayi laki-laki berusia 30 hari berarti menunjukkan penurunan pertumbuhan. Sementara itu, adanya bakteri E. Coli pada bayi berusia empat hari sampai satu bulan menandakan pertumbuhan yang normal pada bayi perempuan dan laki-laki.
-
Dimana bakteri usus berada? Mikrobioma usus adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam usus, yang berperan dalam pencernaan, penyerapan nutrisi, sistem kekebalan, dan kesehatan secara keseluruhan.
-
Bagaimana mikrobioma usus mempengaruhi kesehatan? Penelitiannya menunjukkan bagaimana mikrobioma usus mempengaruhi kesehatan manusia dan memainkan peran dalam penanganan malnutrisi pada anak-anak di seluruh dunia.
-
Bagaimana makanan bayi praktis berdampak pada perkembangan makan anak? Menyedot saus apel dari kantong menghilangkan kemampuan anak untuk belajar makan dengan sendok.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa ciri fisik bayi? Dilansir laman Live Science, sisa-sisa kerangka dari jasad bayi itu menunjukkan anak laki-laki itu memiliki mata biru, berkulit gelap dan rambut keriting berwarna coklat tua hingga hampir hitam.
-
Kapan penyakit tropis meningkat pada bayi? Beberapa wilayah dapat mengalami peningkatan penyakit tropis seperti demam berdarah dan malaria selama musim hujan.
"Kami menemukan cara baru untuk mengetahui pertumbuhan bakteri dalam organ pencernaan dan kaitannya dengan perkembangan kesehatan bayi," ungkap peneliti dalam press release.
"Hal ini bisa sangat bermanfaat bagi para ilmuwan karena sangat sulit untuk membedakan jenis-jenis bakteri serta perkembangannya dalam sistem pencernaan. Setelah menggunakan metode ini kami menemukan adanya indikasi bahwa mikrobiota dalam usus bisa menunjukkan seberapa cepat pertumbuhan bayi dalam awal kehidupannya. Meski begitu tak menutup kemungkinan adanya faktor lain yang bisa jadi mempengaruhi pertumbuhan bakteri dan bayi," tambah Dr. Merete Eggesbo dari Norwegian Institute of Public Health.
Dengan kata lain, penelitian ini memang menunjukkan kaitan antara bakteri dalam usus dengan pertumbuhan bayi. Namun penelitian ini tak menunjukkan adanya hubungan sebab akibat. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun tidak berbahaya, namun infeksi cacing yang menimpa sang buah hati ini wajib diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTelatnya orangtua mengganti popok bayi bisa memicu terjadinya infeksi saluran kencing yang perlu ditanggapi.
Baca SelengkapnyaMakanan yang kita konsumsi memiliki dampak signifikan pada fungsi dan keseimbangan usus, organ yang memiliki peran penting dalam proses pencernaan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tanda pertumbuhan anak yang lambat perlu dikenali oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah IBS atau sindrom iritasi usus besar pada anak perlu dikenali oleh orangtua dan diredakan dengan tepat.
Baca SelengkapnyaOrang tua pasti khawatir saat bayinya belum juga tumbuh gigi saat tiba waktunya. Kira-kira, apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tanda obesitas bayi dan cara penanganannya yang harus diketahui orangtua.
Baca SelengkapnyaMeconium adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tinja pertama bayi yang baru lahir.
Baca SelengkapnyaPertambahan tinggi anak pada usia 3 hingga 10 tahun sebenarnya bisa diprediksi orangtua dengan sejumlah cara.
Baca Selengkapnya