Bakteri dalam usus tentukan risiko stroke dan diabetes
Merdeka.com - Jangan anggap remeh bakteri-bakteri baik yang 'bekerja' dalam usus dan sistem pencernaan Anda. Meski tak terlihat dan seringkali jauh dari perhatian, bakteri-bakteri ini memiliki peran penting dalam mencegah penyakit. Peneliti dari Georgia State University menunjukkan bahwa bakteri usus yang terjaga sehat akan menurunkan risiko penyakit metabolisme hingga 34 persen.
Ketika kesehatan bakteri baik dalam sistem pencernaan terganggu, tubuh akan lebih rentan terkena masalah kesehatan seperti sindrom metabolisme, peradangan, atau penyakit serius lain seperti stroke dan diabetes, seperti dilansir oleh Daily Health Post (31/12/14).
"Kehilangan TLR5, sel yang melapisi permukaan usus akan menyebabkan bakteri menjadi lebih agresif dan memicu peradangan. Selain memicu kelainan metabolisme, bakteri usus yang terganggu akan memicu penyakit peradangan yang lebih kronis seperti penyakit Crohn," ungkap Dr Andrew Gerwitz dari Georgia State.
-
Bagaimana mikrobioma usus mempengaruhi kesehatan? Penelitiannya menunjukkan bagaimana mikrobioma usus mempengaruhi kesehatan manusia dan memainkan peran dalam penanganan malnutrisi pada anak-anak di seluruh dunia.
-
Kenapa usus besar berisiko kanker? Mikrobioma usus, yang terdiri dari berbagai jenis bakteri, virus, dan jamur dalam sistem pencernaan, diyakini memiliki peran krusial dalam perkembangan dan progresi kanker kolorektal.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker usus? Kanker usus lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
-
Bagaimana diabetes bisa merusak tubuh? Seiring waktu, diabetes dapat merusak pembuluh darah di jantung, mata, ginjal, dan saraf.
-
Siapa yang berisiko terkena diabetes? Kurangnya aktivitas fisik, konsumsi gula yang berlebihan, respons tubuh terhadap insulin yang terganggu, produksi insulin yang berkurang oleh pankreas, gangguan kinerja insulin akibat hormon lain
Gangguan dan masalah pada bakteri dalam usus akan memicu berbagai keadaan yang menjadi faktor untuk penyakit seperti tingkat kolesterol baik yang rendah, tingginya tekanan darah, tingginya tingkat gula dalam darah, obesitas, dan tingginya kolesterol jahat. Semua faktor tersebut bisa memicu stroke, penyakit jantung, dan diabetes.
Bakteri dalam usus bisa terganggu oleh banyak hal, salah satunya adalah obat yang dikonsumsi. Penggunaan obat yang berlebihan bisa merusak sistem pencernaan dan mengganggu kesehatan bakteri baik yang ada di dalamnya. Untuk menjaga kesehatan bakteri dalam usus sebaiknya konsumsi makanan kaya probiotik seperti yogurt atau tempe.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makanan yang kita konsumsi memiliki dampak signifikan pada fungsi dan keseimbangan usus, organ yang memiliki peran penting dalam proses pencernaan.
Baca SelengkapnyaKonstipasi merupakan salah satu faktor yang tanpa disadari bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar.
Baca SelengkapnyaKanker usus, meskipun sering kali tidak terlihat secara langsung, merupakan salah satu ancaman kesehatan yang dapat memengaruhi siapa pun.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sering kali dikaitkan dengan faktor genetik, namun gaya hidup modern memainkan peran yang sangat penting dalam peningkatan risiko diabetes.
Baca SelengkapnyaMakanan berlemak sangat membahayakan tubuh, berikut ini adalah 7 bahaya makanan berlemak yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaWalau memiliki rasa yang lezat, konsumsi garam berlebih bisa jadi biang keladi munculnya masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaDalam dunia medis, komplikasi merujuk pada kondisi di mana sebuah penyakit memicu penyakit lainnya yang akhirnya memunculkan efek perubahan itu sendiri.
Baca SelengkapnyaAda berbagai alasan mengapa seseorang mungkin tidak rutin minum obat, mulai dari kesibukan, lupa, hingga ketidaknyamanan akibat efek samping obat.
Baca SelengkapnyaKolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lain.
Baca SelengkapnyaKebiasaan-kebiasaan kecil, dapat berpengaruh pada kesehatan ginjal.
Baca SelengkapnyaSetiap golongan darah memiliki risiko penyakit yang berbeda karena adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh.
Baca Selengkapnya