Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak yang Tak Paham Risiko Pernikahan Dini, Kenali Bahaya yang Mungkin Ditimbulkan

Banyak yang Tak Paham Risiko Pernikahan Dini, Kenali Bahaya yang Mungkin Ditimbulkan Ilustrasi pernikahan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu masalah yang masih sulit diatasi di Indonesia adalah mengenai pernikahan dini di kalangan remaja. Masih banyak yang tak memahami hal ini dan mengetahui bahaya yang sesungguhnya bisa ditimbulkan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan masih banyak remaja yang tidak tahu risiko pernikahan dini atau perkawinan anak. Padahal, isu tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi masalah demografi di Indonesia.

"Masih banyak anak-anak SMA yang tidak tahu tentang faktor risiko pernikahan dini atau perkawinan anak seperti kanker mulut rahim. Banyak yang belum tahu," kata Hasto ditemui Health Liputan6.com, usai pelantikannya di Kantor BKKBN.

Orang lain juga bertanya?

Sebagai seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Hasto menjelaskan, ketika seorang wanita berusia 18 tahun maka rahim masih mudah terpapar kanker bila ia sudah aktif berhubungan seksual. Padahal, edukasi semacam itu dinilai bisa disosialisasikan dengan mudah oleh para remaja.

Hasto mengatakan, edukasi semacam ini perlu dilekatkan ketika ada sebuah diskusi, perdebatan, atau sosialisasi terkait pernikahan dini.

"Kalau bisa, diskusi itu berdasarkan proses biologis ya. Jadi, ketika kita berdebat tentang pernikahan dini, mbok kita itu mempertimbangkan tentang proses biologis, faktor risiko, seperti kanker mulut rahim, harus kita sosialisasikan," terangnya.

Hasto menerangkan untuk menghadapi masalah semacam ini, program generasi berencana (GenRe) bisa penting untuk disosialisasikan pada remaja, terkait pencegahan pernikahan dini.

Dalam keterangan pers, Hasto mengatakan fokus BKKBN ke depan adalah bagaimana menghadapi bonus demografi. Hasto menjelaskan saat ini, satu penduduk yang tidak produktif ditanggung oleh dua orang produktif.

"Tapi ingat, penduduk produktif itu identik dengan penduduk yang konsumtif. Dia bisa jadi berkah bisa jadi musibah, karena itu saya kira fokusnya di situ," tambahnya.

Selain itu, ia menilai bahwa saat ini untuk membentuk keluarga yang sejahtera orientasinya sudah bergeser kepada kebahagiaan.

"Kalau saya sih itu yang saat ini penting," tandasnya.

Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BKKBN: Pemberian Kontrasepsi Prinsip Cegah Kehamilan di Bawah 20 Tahun
BKKBN: Pemberian Kontrasepsi Prinsip Cegah Kehamilan di Bawah 20 Tahun

BKKBN menegaskan prinsip pemberian kontrasepsi untuk mencegah kehamilan pasangan usia subur di bawah 20 tahun

Baca Selengkapnya
Ingat Pesan Kepala BKKBN, Anak Muda Tak Perlu Takut Menikah Karena Banyak Manfaat Bagi Kesehatan
Ingat Pesan Kepala BKKBN, Anak Muda Tak Perlu Takut Menikah Karena Banyak Manfaat Bagi Kesehatan

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah

Baca Selengkapnya
Kemenpora dan BKKBN Edukasi Program Keluarga Muda Berdaya, Ini Pesan untuk Calon Pengantin
Kemenpora dan BKKBN Edukasi Program Keluarga Muda Berdaya, Ini Pesan untuk Calon Pengantin

Kemenpora dan BKKBN Edukasi Program Keluarga Muda Berdaya

Baca Selengkapnya
Menkes Tegaskan Alat Kontrasepsi untuk Remaja yang Nikah Dini, Bukan Pelajar!
Menkes Tegaskan Alat Kontrasepsi untuk Remaja yang Nikah Dini, Bukan Pelajar!

Ditegaskan Menkes Budi, penyediaan alat kontrasepsi ini bukan untuk pelajar, namun untuk orang menikah di usia sekolah

Baca Selengkapnya
Kepala BKKBN Sebut Hubungan Toksik Bisa Picu Perceraian
Kepala BKKBN Sebut Hubungan Toksik Bisa Picu Perceraian

Sejak tahun 2015 hingga saat ini, perceraian terus meningkat pesat akibat semakin banyak orang-orang toksik.

Baca Selengkapnya
Jumlah Janda Usia Remaja di Jatim Capai Ribuan, Ini Fakta di Baliknya
Jumlah Janda Usia Remaja di Jatim Capai Ribuan, Ini Fakta di Baliknya

Mereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan

Baca Selengkapnya
Psikolog Jelaskan Bahwa Keluarga Punya Peran Penting untuk Cegah Pernikahan Dini
Psikolog Jelaskan Bahwa Keluarga Punya Peran Penting untuk Cegah Pernikahan Dini

Masih marak terjadinya pernikahan dini di Indonesia bisa diatasi dengan peranan yang tepat bagi keluarga.

Baca Selengkapnya
BKKBN: 60 Persen Remaja Usia 16-17 Tahun Sudah Berhubungan Seks
BKKBN: 60 Persen Remaja Usia 16-17 Tahun Sudah Berhubungan Seks

Peran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.

Baca Selengkapnya
Upaya Kemenag DIY Tekan Angka Pernikahan Dini, Gencarkan Sosialisasi
Upaya Kemenag DIY Tekan Angka Pernikahan Dini, Gencarkan Sosialisasi

Sebagian besar penyebab pernikahan dini adalah kasus hamil di luar nikah

Baca Selengkapnya
Pentingnya Pencegahan Pernikahan Dini demi Kesehatan Reproduksi pada Remaja
Pentingnya Pencegahan Pernikahan Dini demi Kesehatan Reproduksi pada Remaja

Pencegahan pernikahan dini dan pemahaman kesehatan reproduksi merupakan isu penting bagi remaja yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya
Pemkab Lebak Ajak Warga Hindari Pernikahan Dini, Ini Alasannya
Pemkab Lebak Ajak Warga Hindari Pernikahan Dini, Ini Alasannya

Terdapat berbagai risiko jika melakukan pernikahan dini.

Baca Selengkapnya
Kepala BKKBN: Hamil di Usia Muda Berisiko Kepala Bayi Terjepit saat Melahirkan
Kepala BKKBN: Hamil di Usia Muda Berisiko Kepala Bayi Terjepit saat Melahirkan

BKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting

Baca Selengkapnya