Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bawang Putih Tidak Bisa Jadi Cara untuk Cegah Corona Virus

Bawang Putih Tidak Bisa Jadi Cara untuk Cegah Corona Virus Ilustrasi bawang putih. Shutterstock/Timmary

Merdeka.com - Kebingungan masyarakat menanggapi beredarnya virus corona telah menyebabkan celah yang memungkinkan beredarnya hoax mengenai kesehatan. Salah satunya adalah terkait pengobatan alternatif yang mampu mengobati masalah ini.

Isi pesan-pesan tersebut tak beda jauh. Yaitu mengenai manfaat bawang putih untuk pengobatan virus, termasuk virus corona.

"Dokter zong yi dia udh kena virus selama 8 hari. Jadi, bawang putih dikupas kulitnya , trs bawang putih ny di rebus selama 3 menit .( Airnya 7 gelas ) Yang kena virusnya sekali minum 2 kali . Pas hari kedua udh agak mendingan sakitnya, serta keluarkan dahak hitam dan sudah tidak demam lg. Pas bsk harinya sudah kembali normal (sudah sembuh)"

Orang lain juga bertanya?

Dalam pesan lain, berbunyi: "Ini bawang putih yg besar ambil 8 biji, dikupas kulitnya ditaruh mangkok di tuang 7 gelas air mendidih selama 3 menit setelah itu di minum langsung 2 gelas ,ternyata pasien yg kena Virus Corona sembuh di hari kedua/setelah malam minum air bawang putih ini!!!!!"

Lalu apakah benar bahwa bawang putih bisa mencegah virus corona?

Belum Ada Obatnya

Dokter spesialis paru Faisal Yunus, virus corona yang saat ini menyebar di dunia belum ada obatnya. Dia mengatakan, infeksi virus tergantung dari daya tahan tubuh seseorang.

"Bila daya tahan baik, bisa sembuh sendiri," kata Faisal ketika dihubungi.

"Maka bila ada yang sembuh makan bawang putih, sembuhnya ini kemungkinan memang sembuh sendiri. Jadi bila tidak makan bawang putih pun dia bisa sembuh," ujarnya.

Selain itu, Faisal mengatakan bahwa penyembuhan setiap pasien yang sudah terkena pneumonia pun juga berbeda-beda. Hal itu tergantung dari daya tahan pasien serta virus itu sendiri.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr. Wiendra Waworuntu dalam konferensi persnya pada Rabu pekan lalu mengatakan, belum ada vaksin maupun obat untuk virus corona strain baru ini.

"Novel coronavirus belum ada. Jadi yang diobati adalah gejalanya bukan langsung kepada penyebabnya," kata Wiendra di gedung Kemenkes, Jakarta.

Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Biasa Jadi Penyedap Makanan, Bumbu Dapur ini Ternyata Ampuh Mencegah Berbagai Penyakit
Biasa Jadi Penyedap Makanan, Bumbu Dapur ini Ternyata Ampuh Mencegah Berbagai Penyakit

Rempah yang biasa menjadi bumbu masakan ini ternyata begitu bermanfaat bagi Kesehatan dan mencegah penyakit.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Jangan Gunakan Antibiotik, Begini Cara Mengobati Flu Singapura
Jangan Gunakan Antibiotik, Begini Cara Mengobati Flu Singapura

Dalam istilah medis, Flu Singapura disebut sebagai hand, food, and mouth disease (HFMD).

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Peneliti UGM Bantah Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia
Peneliti UGM Bantah Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia

Nyamuk wolbachia diyakini bisa menekankan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca Selengkapnya
Jangan Cium Balita Saat Lebaran, Ini Risikonya
Jangan Cium Balita Saat Lebaran, Ini Risikonya

Biasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.

Baca Selengkapnya
Ini Penjelasan Mengapa Batuk dan Pilek Jangan Diobati dengan Antibiotik
Ini Penjelasan Mengapa Batuk dan Pilek Jangan Diobati dengan Antibiotik

Tahukah kamu bahwa mengonsumsi antibiotik untuk mengatasi batuk dan pilek sebenarnya merupakan kesalahan?

Baca Selengkapnya
Apakah DBD Bisa Kambuh? Simak Penjelasan Medis Berikut Ini
Apakah DBD Bisa Kambuh? Simak Penjelasan Medis Berikut Ini

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya