Bayi gemuk, menggemaskan atau membahayakan?
Merdeka.com - Melihat bayi yang gemuk tentu menggemaskan. Banyak ibu yang ingin bayinya agar gemuk karena dinilai lebih sehat. Tapi bagaimana jika terlalu gemuk? Tetap lucu atau tidak sehat?
Menurut sebuah studi di American Journal of Health Promotion, satu dari tiga anak kelebihan berat badan atau obesitas. Masalah itu muncul sebelum bayi mulai berjalan. Bahkan sekitar sepertiga dari anak-anak pada usia 9 bulan sudah berisiko obesitas.
Jadi jika bayi Anda memiliki ekstra lipatan di tubuhnya, itu hanya lemak bayi atau sesuatu yang lebih?
-
Kenapa bayi gemuk dianggap sehat? Banyak orangtua yang akan senang memiliki bayi atau balita dalam kondisi gemuk. Kondisi tersebut kerap dianggap lucu oleh orangtua dan merupakan penanda bayi sehat.
-
Kenapa anak yang gemuk belum tentu sehat? Seperti yang dikutip dari website Kemenkes tahun 2017, anak yang memiliki kelebihan berat badan entah itu overweight maupun obese, berarti terjadi penumpukan lemak sehingga memiliki risiko penyakit tidak menular (PMT).
-
Kenapa obesitas bahaya buat bayi? Obesitas pada bayi merupakan masalah serius yang dapat membawa dampak buruk, baik dalam jangka pendek maupun panjang, terhadap kesehatan dan perkembangan mereka.
-
Kenapa anak jadi gemuk? Lebih lanjut, Klara menyampaikan bahwa sebagian besar kasus obesitas pada anak saat ini disebabkan oleh faktor gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat, bukan faktor genetik. Anak-anak cenderung mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik akibat penggunaan gawai yang berlebihan, risiko obesitas semakin meningkat.
-
Apa ciri anak gemuk? Tanda-tanda tersebut termasuk perut besar, wajah bulat, dan dagu tebal. 'Tanda khususnya, sang anak wajahnya bulat, dagu tebal dan perutnya juga buncit sekali. Kemudian juga pada anak itu kelihatan payudaranya membesar,' kata Klara beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apakah bayi prematur bisa naik berat badan? Bayi prematur bisa gemuk dan mencapai berat badan yang ideal seperti bayi lahir cukup bulan, tetapi prosesnya membutuhkan perhatian khusus dan waktu lebih lama.
"Itu semua tergantung," kata Dr Dyan Hes, direktur medis dari Pediatrics di Gramercy di New York City dan anggota dewan dari American Board of Obesitas Medicine seperti dilansir Fox News (30/6). Dia menambahkan ada beberapa alasan mengapa bayi mengalami kelebihan berat badan.
Jika salah satu atau kedua orang tua menderita obesitas, kemungkinan anak itu akan sama. Di sisi lain, gaya hidup juga mempengaruhi. Entah itu karena genetik atau gaya hidup, sulit untuk menentukan, tapi biasanya kita berkata obesitas hasil kombinasi dari keduanya.
Ibu hamil menderita gestasional diabetes yang juga lebih mungkin untuk melahirkan bayi besar dan memiliki kelebihan berat badan. Bahkan, menurut sebuah studi dalam jurnal Diabetes Care, 31 persen ibu dengan anak-anak kelebihan berat badan mengembangkan gestational diabetes pada saat mereka berusia 11 tahun.
Sementara dari gaya hidup antara lain akibat pemberian susu formula, sehingga energi yang masuk berlebihan dibanding kebutuhannya. Tidak adanya aktivitas fisik pada anak serta konsumsi makanan yang tidak seimbang.
Berikut risiko yang ditimbulkan akibat kelebihan berat badan pada bayi:
- Obesitas
- Napas pendek karena pembesaran kelenjar toksil (amandel) dan adenoid yang mengakibatkan tertutupnya saluran napas atas, sehingga terjadi kekurangan oksigen.
- Pergerakannya lebih lambat
- Pubertas lebih dini
- Gangguan pertumbuhan tulang
- Jika berlanjut menyebabkan tekanan darah tinggi dan diabetes.
Perhatikan tumbuh kembang bayi Anda. Bayi yang terlalu gemuk justru mendatangkan banyak penyakit. (mdk/vic)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat sejumlah tanda obesitas bayi dan cara penanganannya yang harus diketahui orangtua.
Baca SelengkapnyaTerjadinya obesitas pada bayi merupakan suatu kondisi yang tidak ideal.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta hati-hati memberikan makanan pada anaknya.
Baca SelengkapnyaSebelum merencanakan kehamilan, wanita penderita diabetes perlu untuk menstabilkan kondisinya terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaAhli Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Klara Yuliarti mengungkapkan ciri-ciri anak mengalami obesitas.
Baca SelengkapnyaMeski dianggap lebih baik, namun konsumsinya yang berlebihan dapat membawa dampak buruk. Apalagi dengan banyaknya pemanis buatan dalam makanan anak-anak.
Baca SelengkapnyaSejumlah minuman yang selama ini kita kira aman, ternyata bisa berisiko jika dikonsumsi oleh balita dan batita.
Baca SelengkapnyaJunk food adalah jenis makanan yang memiliki kandungan gizi yang rendah. Kandungannya yang tinggi gula dan garam dapat menimbulkan masalah pada kesehatan anak.
Baca Selengkapnya