Bayi tabung tidak meningkatkan risiko kanker payudara
Merdeka.com - In vitro fertilization (IVF) atau juga disebut bayi tabung, ternyata tidak meningkatkan risiko kanker payudara dan ginekologi. Hasil temuan ini didapatkan setelah ilmuwan Amerika melakukan studi pada wanita Israel.
"Temuan ini cukup meyakinkan. Sebab tidak ada peningkatan (risiko) yang signifikan," kata pemimpin studi, Louise Brinton, Kepala Hormonal and Reproductive Epidemiology Branch di National Cancer Institute di Rockville, Maryland, Amerika, seperti dilansir Reuters (18/2).
Penelitian sebelumnya memang mengungkapkan hasil berbeda yang menyebutkan wanita yang melakukan IVF mengembangkan risiko kanker payudara dan tumor ovarium. Memang, penelitian sebelumnya melakukan IVF hubungan awal kehidupan risiko meningkat kanker payudara dan tumor ovarium borderline. Tetapi, penelitian lain juga menemukan adanya sedikit hubungan antara prosedur kesuburan dan kanker.
-
Mengapa menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara? Penurunan risiko kanker payudara pada wanita yang menyusui berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi selama masa menyusui. Hormon estrogen, yang diketahui berperan dalam perkembangan beberapa jenis kanker payudara, mengalami penurunan saat seorang ibu menyusui.
-
Kenapa benjolan payudara tidak selalu kanker? Tidak Selalu Berupa Kanker, Berikut Sejumlah Hal yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara Pada saat muncul benjolan di payudara, hal pertama yang disangka terjadi adalah kanker. Padahal, sejumlah hal ternyata juga bisa memunculkan benjolan ini. Payudara wanita bisa mengalami berbagai perubahan seiring waktu dan perkembangan wanita. Dalam beberapa kasus, benjolan atau pembengkakan dapat muncul di payudara. Meskipun kondisi ini tentu tidak biasa, ada kemungkinan bahwa benjolan tersebut bukanlah kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker payudara? Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ada beberapa cara yang bisa anda coba untuk mendeteksi gejala kanker payudara di atas. Cara tersebut bernama SADARI yang digagas dari Yayasan Kanker Indonesia. Untuk melakukan SADARI, lakukan 7-10 hari pasca menstruasi:
-
Kenapa kanker ovarium jarang terjadi pada bayi? Kanker ovarium adalah penyakit keras yang umumnya menyerang wanita diatas usia 40an. Sehingga, kasus penemuan kanker ovarium pada anak merupakan suatu hal yang sangat langka.
-
Apa ciri payudara yang sehat? Payudara normal memiliki bentuk yang simetris, dengan tekstur halus dan ukuran yang proporsional terhadap tubuh. Selama siklus menstruasi, payudara mungkin mengalami sedikit pembengkakan atau rasa tidak nyaman yang normal.
-
Bagaimana cara tahu benjolan payudara bukan kanker? Tidak Selalu Berupa Kanker, Berikut Sejumlah Hal yang Bisa Menyebabkan Benjolan di Payudara Pada saat muncul benjolan di payudara, hal pertama yang disangka terjadi adalah kanker. Padahal, sejumlah hal ternyata juga bisa memunculkan benjolan ini. Payudara wanita bisa mengalami berbagai perubahan seiring waktu dan perkembangan wanita. Dalam beberapa kasus, benjolan atau pembengkakan dapat muncul di payudara. Meskipun kondisi ini tentu tidak biasa, ada kemungkinan bahwa benjolan tersebut bukanlah kanker. Menurut American Cancer Society, ada beberapa jenis benjolan dan pembengkakan di area payudara yang tidak dapat dianggap sebagai kanker.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan memeriksa rekam medis dari 67.608 wanita yang menjalani perawatan IVF antara tahun 1994 dan 2011, serta 19.795 wanita yang ingin mencoba pengobatan serupa, tetapi tidak pernah melakukan IVF.
Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan peluang pada wantia yang didiagnosis menderita kanker payudara atau endometrium berdasarkan apakah mereka pernah melakukan IVF atau tidak. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca SelengkapnyaLebih baik menggunakan bra atau mencopotnya ketika tidur? Simak dampak yang bisa diberikannya.
Baca SelengkapnyaKandungan utama yang terdapat produk tembakau alternatif adalah nikotin, yang selama ini dipersepsikan secara keliru sebagai biang keladi penyebab kanker.
Baca SelengkapnyaMitos-mitos seputar bayi tabung atau IVF sering kali membuat pasangan ragu untuk mencoba metode ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu kepercayaan agar rambut bayi tumbuh lebih lebat adalah dengan menggundulinya. Benarkah efektif?
Baca SelengkapnyaBanyak mitos tentang melahirkan caesar yang tidak memiliki dasar penjelasan yang tepat.
Baca SelengkapnyaBagi banyak wanita, memilih metode kontrasepsi yang tepat bukan hanya soal efektivitas, tetapi juga dampak yang mungkin ditimbulkan pada tubuh mereka.
Baca SelengkapnyaChildfree yang kini banyak digaungkan kalangan muda ternyata bisa mengancam generasi masa depan. Ini alasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaMitos bayi tidur tengkurap telah menjadi bagian dari kepercayaan yang tersebar di berbagai budaya selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaGerhana bulan adalah fenomena alam yang menakjubkan, namun juga menimbulkan berbagai mitos dan kepercayaan di masyarakat.
Baca Selengkapnyaenelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Baca SelengkapnyaMencegah kanker bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Salah satunya adalah dengan melakukan sejumlah pijatan.
Baca Selengkapnya