Begini Cara Mencegah Bayi Lahir dengan Bibir dan Lelangit Sumbing
Merdeka.com - Berdasar data yang dirilis World Health Organization (WHO), sekitar 1 dari 500-700 atau 5800 bayi baru lahir di Indonesia terlahir dengan kondisi bibir dan lelangit sumbing. Bibir dan lelangit sumbing termasuk kelainan kraniofasial yang penyebabnya multifaktorial.
Kelainan ini terjadi akibat kegagalan pembentukan bibir dan lelangit pada minggu ke 4 hingga 6 masa kehamilan. Akibatnya, terdapat celah pada bibir dan lelangit sang bayi.
“Kami mengajak para orang tua dan masyarakat untuk dapat mengenali secara dini agar penderita bibir dan lelangit sumbing bisa mendapat akses ke pelayanan kesehatan yang efektif sejak dini untuk mendapatkan hasil yang baik, tidak hanya secara estetik namun juga secara fungsional, sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang lebih produktif,” ujar dr. Luh K. Wahyuni, SpKFR (K).
-
Apa penyebab bayi lahir cacat? Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir cacat. Berikut ini adalah enam penyebab utama yang perlu Anda ketahui:Faktor genetik. Ini adalah penyebab yang paling umum dan tidak bisa dihindari. Faktor genetik bisa diturunkan dari orang tua atau didapat secara acak saat pembuahan. Faktor genetik bisa menyebabkan kelainan pada kromosom DNA atau mutasi pada gen tertentu. Contohnya adalah sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, dan lainnya.
-
Siapa yang berisiko terkena cacat lahir? Ibu obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi saat hamil dan melahirkan bayi. Komplikasi ini bisa menyebabkan bayi lahir cacat karena kurangnya aliran darah ke organ-organ penting seperti otak dan jantung.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Kenapa bayi bisa cacat lahir? Penyebab Bayi Cacat Lahir Bayi lahir cacat adalah bayi yang sejak lahir sudah mengalami kelainan struktur atau fungsi tubuh. Kelainan ini bisa berdampak pada bagian tubuh tertentu, seperti bibir sumbing, kaki bengkok, spina bifida, atau otak. Kelainan ini juga bisa berhubungan dengan fungsi tubuh tertentu, seperti metabolisme, sensorik, atau perkembangan otak. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir cacat. Berikut ini adalah enam penyebab utama yang perlu Anda ketahui:
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa saja bentuk kepala bayi yang tidak normal? Kepala bayi peyang biasanya memiliki bentuk kepala yang tidak simetris atau tidak bulat. Bagian salah satu sisi kepala bisa terlihat rata atau datar, sementara sisi lainnya mungkin terlihat lebih menonjol atau membulat.
Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) sebagai Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyarankan kepada setiap perempuan usia reproduktif dan ibu hamil khususnya, agar dapat menurunkan risiko bayi yang dikandung menderita kelainan bibir dan lelangit sumbing, kiranya dapat lebih memperhatikan asupan gizi selama kehamilan, seperti mengkonsumsi makanan kaya asam folat, menerapkan pola hidup sehat di masa kehamilan, menghindari konsumsi obat-obatan dan alkohol serta menghindari kebiasaan merokok.
Keberadaan anak dengan bibir dan lelangit sumbing merupakan salah satu beban masalah kesehatan yang kadang terabaikan. Inilah yang mendasari didirikannya Cleft and Craniofacial Center (CCC) RSCM-FKUI dan peringatan Bulan Juli sebagai Bulan Kepedulian Bibir dan Lelangit Sumbing.
Kepala Unit Pelayanan Khusus Cleft and Craniofacial Center RSCM-FKUI, dr. Kristaninta Bangun, SpBP-RE (KKF) menjelaskan, rangkaian acara ini bermaksud untuk meningkatkan kesadaraan masyarakat terhadap kondisi bibir dan lelangit sumbing dan akibat yang dapat ditimbulkannya.
“Sehingga hal ini diharapkan dapat membantu para orang tua yang memiliki anak dengan kelainan bibir dan lelangit sumbing untuk mendapatkan informasi serta penatalaksanaan multidisiplin yang tepat,” paparnya.
Secara lebih dekat, Cleft and Craniofacial Center RSCM-FKUI merupakan pusat pelayanan multidisiplin untuk penatalaksanaan bibir dan lelangit sumbing serta kelainan kraniofasial lainnya. Unit ini berada di bawah Divisi Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Departemen Medik Ilmu Bedah, RS Cipto Mangunkusumo dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang menyediakan berbagai layanan.
Tidak hanya pembedahan, namun CCC juga melayani terapi lainnya seperti terapi wicara, makan, dan gigi oleh tenaga medis yang telah terlatih di bidangnya masing-masing. Cleft and Craniofacial Center RSCM-FKUI menawarkan pelayanan terpadu untuk penderita bibir dan lelangit sumbing yang meliputi pelayanan sejak dini, sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan, multi- dan interdisiplin, serta berkesinambungan.
Reporter: Anisha Saktian PutriSumber: Fimela.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam masyarakat, bibir sumbing dipercaya sebagai kondisi yang disebabkan oleh hal sepele seperti menjahit.
Baca Selengkapnya"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.
Baca SelengkapnyaAda beragam penyebab bayi cacat lahir. Beberapa tidak dapat dicegah, dan sisanya dapat kita cegah dengan mengubah gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaBayi yang lahir prematur, yaitu di bawah 28 minggu, sering mengalami berbagai masalah, terutama terkait dengan gangguan pernapasan.
Baca SelengkapnyaMelahirkan melalui operasi caesar dapat memengaruhi komposisi mikrobiota usus bayi, yang berpotensi berdampak pada kesehatan mereka di masa depan.
Baca Selengkapnya798.107 Ribu balita di DKI Jakarta rawan gizi. Dari total itu, 36 ribu balita tercatat mengalami masalah gizi.
Baca SelengkapnyaAncaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.
Baca Selengkapnya"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca SelengkapnyaBantuan sosial berupa operasi gratis yang bernilai Rp533 juta dari Sido Muncul ini ditujukan untuk 60 penderita bibir sumbing, khususnya bayi dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaPerlu diperhatikan kebiasaan buruk bayi yang memengaruhi pertumbuhan gigi.
Baca SelengkapnyaMasalah kesehatan gigi dan mulut ternyata masih menjadi masalah serius di kalangan masyarakat. Sebab, persoalan tersebut belum tersosialisasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaTerdapat etika yang perlu diperhatikan saat berinteraksi dengan bayi.
Baca Selengkapnya