Begini Cara Mudah Bagi Orang Tua Penuhi Kebutuhan Serat pada Anak
Merdeka.com - Pada usia pertumbuhan, terdapat sejumlah nutrisi penting yang dibutuhkan anak agar tumbuh kembangnya optimal. Tingginya kebutuhan nutrisi tertentu ini terutama terjadi pada saat usia awal bayi.
Anak-anak di masa pertumbuhan, sangat membutuhkan protein. Bukan hanya untuk pertumbuhan fisik tapi juga kemampuan kognitif dan kemampuan otaknya. Terutama di masa kehidupan seribu hari pertama.
Asupan protein juga harus diimbangi dengan serat dan vitamin. Tentunya hal ini agar perkembangan anak optimal. Jangan sampai kelebihan protein tapi kekurangan serat pencernaannya akan bermasalh.
-
Makanan tinggi serat apa yang bagus untuk anak balita? Daftar Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Anak Balita 1. Oatmeal Mulailah pagi hari anak Anda dengan semangkuk oatmeal. Di dalam secangkir oatmeal mengandung sekitar 4 gram serat. Anda dapat menjadikan oatmeal sebagai makanan favorit anak dengan menambahkan bumbu, seperti kayu manis, sirup mapel, dan kismis dalam takaran seimbang.
-
Apa saja makanan sehat untuk anak? Dengan merencanakan jadwal makan ini secara proaktif, Anda dapat memastikan diet anak tetap seimbang dan mengurangi kemungkinan perilaku pilih-pilih.
-
Kenapa penting memberi anak balita makanan tinggi serat? Serat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan memberikan energi berkelanjutan.
-
Apa contoh makanan sehat untuk anak? Cobalah untuk memperkenalkan anak-anak pada makanan utuh seperti buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
-
Siapa yang bisa memberikan makanan tinggi serat untuk balita? Anda dapat menjadikan oatmeal sebagai makanan favorit anak dengan menambahkan bumbu, seperti kayu manis, sirup mapel, dan kismis dalam takaran seimbang.
-
Apa jenis kanker yang paling sering menyerang anak di Indonesia? Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia (kanker darah), lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak.
"Menurut riskesdas (riset kesehatan dasar) tahun 2018, sebagian besar orang di Indonesia kekurangan serat. Dan anak di Jakarta usia 1-3 tahun mengonsumsi lemak dan protein lebih tinggi," ungkap dr. Frieda Handayani, konsultan gastrohepatologi Anak dalam acara Bebelac Gold Edukasi Pentingnya Pemenuhan Serat Sejak Dini di Almond Zucchini, Jakarta Selatan.
Asupan Serat Anak Sebaiknya 16 Gram Per Hari
Bahkan penelitian lainnya yang dilakukan pada 103 anak usia 2-3 tahun di Jakarta membuktikan bahwa 9 dari 10 anak usia dini hanya mengonsumsi 4,7 gram serat pangan setiap harinya.
"Angka ini jauh dari kecukupan asupan serat dari rekomendasi Kemenkes di tahun 2013 yang menganjurkan anak usia 1-3 tahun untuk mengonsumsi 16 gram serat per hari," katanya.
Menu Kaya Serat
Untuk memenuhi asupan serat per hari, seorang anak perlu mengonsumsi serat dari 2 kilogram wortel atau 1,5 kilogram bayam rebus. Namun tentunya hal ini mustahil dilakukan. Oleh karena itu, Frieda menganjurkan untuk membaginya ke dalam beberapa macam makanan.
"Pagi bisa makan 1 mangkuk oat yang mengandung 4 gram serat. Ditambah dengan 1 buah apel dengan kulitnya yang mengandung 2,8-3,6 gram serat," ungkapnya
Di siang hari, menunya bisa berupa 1 lembar roti gandum (2 gram serat) dengan 125 gram sup wortel (1 gram serat). Lalu pada malam hari, mengonsumsi 125 gram spageti gandum (3 gram serat) dan buah dengan kulit (3,5 gram serat).
Buah Segar
Asupan buah juga bisa diperbanyak. Buah seperti pepaya, pir, jeruk atau pisang mengandung serat tinggi.
"Kandungan serat dalam 100 gram pepaya adalah 1,6 gram, pir 2,8 gram, jeruk 1,4 gram, pisang ambon 1,9 gram dan apel 2,6 gram. Kalau masih sulit mencukupi kebutuhan serat, bisa dengan dijus, suplemen atau minuman bernutrisi lainnya," tandas Frieda.
Reporter: Cynthia Amanda MaleSumber: Dream.co.id
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang merupakan hal penting dalam kesehatan dan perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta kepada orang tua di seluruh Indonesia untuk lebih berperan aktif dalam memenuhi gizi anak.
Baca SelengkapnyaMenurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi makanan kaya serat penting untuk membangun fondasi kesehatan yang kokoh bagi anak.
Baca SelengkapnyaMenurut Ibu Negara Iriana, mencegah stunting atau bertumbuhan lambat sangatlah mudah.
Baca SelengkapnyaKurangnya asupan protein pada anak bisa menjadi penyebab munculnya masalah gangguan tumbuh kembang.
Baca SelengkapnyaMasalah kekurangan gizi termasuk salah satu masalah atau penyakit besar di Indonesia, disamping beberapa penyakit lainnya.
Baca SelengkapnyaJenis makanan dan pola makan yang tepat pada anak bisa sangat membantu memaksimalkan tumbuh kembang mereka.
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaOrangtua sebaiknya mengajak anak mengonsumsi susu setiap pagi saat sarapan untuk memastikan kebutuhan mikronutrien, terutama kalsium dan vitamin D, terpenuhi.
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan, Peringatan Hari Anak Nasional diwarnai kabar dari IDAI soal maraknya kasus cuci darah anak-anak.
Baca Selengkapnya