Begini Dampak yang Diberikan oleh Kebiasaan Olahraga Terhadap Kesehatan Otak

Merdeka.com - Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik untuk membuat tubuh kita menjadi sehat dan bugar. Walau begitu, hal ini ternyata tak hanya baik utnuk tubuh saja namun juga untuk otak.
Diketahui bahwa aktivitas fisik mampu memicu otak untuk mengeluarkan zat kimia yang membuat kita lebih bahagia dan santai. Hal ini juga diketahui mampu menurunkan stres dan ketegangan pada otak kita.
Terkait bagaimana olahraga berdampak pada otak ini, seperti dilansir dari Medical Daily, penelitian terbaru dari Northwestern University, Illinois mengungkap manfaat olahraga terhadap otak. Diketahui bahwa hal ini juga meningkatkan hal lain berupa kepemimpinan.
Berolahraga diketahui mampu meningkatkan kemampuan seseorang untuk fokus ketika sedang stres. Hal ini diketahui setelah dibandingkan dengan orang-orang yang kurang atletis.
Berdasar penelitian tersebut, seseorang yang sering berolahraga cenderung lebih diam dan memiliki sistem saraf lebih sehat.
Olahraga Berpengaruh pada Kemampuan Pendengaran
"Kami berpekir bahwa mungkin terdapat efek olahraga pada bagian otak yang bertanggungjawab untuk membatasi perhatian, terutama pada prefrontal cortex dan saluran dopamin," terang Danielle Ransom, neuropsikolog dari Johns Hopkins All Childrens Hospital.
"Penelitian menunjukkan peningkatan kognitif secara keseluruhan dan performa akademis pada anak-anak yang bermain (olahraga atau aktivitas fisik lain) untuk tiga hari atau lebih tiap minggu setidaknya 20 menit. Terdapat peningkatan mood dan percaya diri yang muncul karena aktivitas ini serta kesempatan penting untuk meningkatkan kemampuan sosial pada olahraga tim," sambungnya.
Penelitian ini mencoba memeriksa teori yang menyatakan bahwa kemampuan untuk menyaring keributan dan menjaga fokus merupakan kunci dari manfaat bertmain olahraga terhadap kesehatan otak. Hal itu menjadi alasan bagi peneliti untuk melaksanakan riset ini.
Berdasar penelitian tersebut, diketahui bahwa atlet memiliki respons lebih baik terhadap suatu suara walau ada kebisingan di belakangnya. Hasil penelitian juga menemukan bahwa atlet memiliki level yang berbeda terkait kemampuan menyaring suara berisik.
"Otak memiliki kapasitas otak untuk perhatian namun potensi tak terbatas terkait bagaimana informasi diproses," terang Shaheen Lakhan dari The Learning Corp.
"Ketika berolahraga, atlet memdapat banyak stimuli dan informasi yang dibutuhkan untuk mengatur matriks perhatian ini, yang memaksa otak untuk memprioritaskan apa yang diproses dan mengingkatkan kemampuan mereka untuk fokus," sambungnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya