Bekerja di malam hari tingkatkan risiko diabetes tipe 2
Merdeka.com - Para karyawan yang bekerja di malam hari mengalami gangguan toleransi glukosa, sehingga mereka berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2, demikian menurut penelitian terbaru.
Peneliti yang menerbitkan studinya dalam jurnal Sleep tepatnya membandingkan toleransi glukosa antara karyawan yang bekerja di siang dan malam hari.
"Cukup mengejutkan bahwa satu kali saja bekerja di malam hari bisa mengganggu toleransi glukosa dan meningkatkan kadar insulin," papar Dr Christopher Morris, kepala penulis penelitian dari Brigham and Women's Hospital di Boston.
-
Bagaimana penelitian tahu hubungan kurang tidur dan diabetes? Data ini diperoleh dari informasi 247.000 individu yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 dari UK Biobank, suatu pangkalan data biomedis yang luas.Tim mengelompokkan peserta ke dalam beberapa kategori berdasarkan lamanya tidur setiap harinya, yaitu tujuh hingga delapan jam, enam jam, lima jam, atau tiga hingga empat jam. Peneliti juga mengevaluasi pola makan peserta dan memberikan nilai pada skala dari nol (paling tidak sehat) hingga lima (paling sehat). Peneliti memantau peserta selama rata-rata 12,5 tahun untuk meneliti korelasi antara kualitas tidur yang buruk, pola makan, dan munculnya diabetes tipe 2.
-
Siapa yang menemukan hubungan antara cahaya malam dan diabetes? Studi yang dilakukan terhadap hampir 85.000 pria dan wanita di Inggris menemukan bahwa mereka yang terpapar cahaya paling sedikit antara pukul 12:30 hingga 06:00 pagi memiliki kemungkinan yang jauh lebih rendah untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang terpapar cahaya paling banyak pada malam hari.
-
Mengapa cahaya malam meningkatkan risiko diabetes? Cahaya pada malam hari dapat mengganggu siklus tidur-bangun atau ritme sirkadian, yang merupakan jam internal tubuh selama 24 jam. Ritme ini sangat penting untuk berbagai fungsi fisik, termasuk regulasi gula darah. Otak mengambil isyarat dari cahaya di sekitar kita, dan cahaya atau kegelapan yang tidak alami dapat mengganggu pelepasan hormon yang teratur, yang pada gilirannya dapat menyebabkan disfungsi metabolik.
-
Apa yang diteliti tentang tidur dan diabetes? Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mengurangi paparan cahaya pada malam hari dapat menjadi cara efektif untuk mencegah diabetes tipe 2.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa efek gula ke kadar glukosa darah? Ketika mulai mengurangi konsumsi gula, salah satu perubahan yang paling signifikan adalah stabilnya kadar glukosa darah.
Sebagaimana dilansir dari Medical Daily, Dr Morris juga menganggap penelitiannya cukup penting karena mendemonstrasikan secara langsung tentang pengaruh bekerja di malam hari dengan risiko diabetes.
Dr Morris dan timnya melibatkan 13 orang dewasa sehat dan tidak obesitas di dalam penelitiannya. Mereka semua pun tak punya sejarah menjadi pekerja malam.
Selama delapan hari, responden lantas diminta bekerja di siang dan malam hari masing-masing empat hari untuk semua pekerjaan.
Hasilnya, peneliti menemukan kalau responden yang bekerja di malam hari mengalami peningkatan kadar glukosa sebesar 16 persen. Menikmati makanan di atas jam delapan malam juga membuat para pekerja malam tersebut memiliki kadar glukosa yang semakin tinggi.
Sebelumnya, beberapa penelitian juga menyebutkan kalau bekerja di malam hari mampu meningkatkan risiko kanker payudara, prostat, dan ovarium.
Baca juga:Bekerja di malam hari tingkatkan risiko kanker ovariumPekerja malam tingkatkan tiga kali risiko kanker prostatPekerjaan rumah jauhkan wanita dari kanker payudaraBekerja di malam hari meningkatkan risiko kanker payudaraBekerja di pabrik bikin wanita lebih rentan kena kanker (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibetes tipe 2 merupakan masalah kesehatan yang mengancam banyak orang. Kondisi ini rupanya bisa dicegah dengan sejumlah langkah mudah saat tidur.
Baca SelengkapnyaSebuah studi baru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Baca SelengkapnyaPada pasien yang mengalami diabetes, kekurangan atau kelebihan tidur bisa menyebabkan dampak buruk pada kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaGaya hidup tidak sehat yang kita miliki bisa menjadi pemicu munculnya diabetes. Hal ini termasuk kebiasaan begadang dan makan tidak teratur.
Baca SelengkapnyaSatu hal yang sangat penting untuk kesehatan namun sering diabaikan adalah pola dan kualitas tidur. Yuk, simak hubungan antara kualitas tidur dan diabetes ini!
Baca SelengkapnyaDari gangguan tidur hingga risiko penyakit kronis, dampak bekerja di luar jam kerja normal dapat jauh lebih kompleks daripada sekedar rasa kantuk di siang hari.
Baca SelengkapnyaKebiasaan ini memiliki risiko kesehatan yang serius dan sebaiknya dihindari.
Baca SelengkapnyaUsia menstruasi seorang wanita bisa menjadi penanda bagi sejumlah hal dalam kehidupannya termasuk pada risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaBahkan, penelitian tersebut mengaitkan kematian 750.000 per tahun akibat bekerja telalu lama.
Baca Selengkapnya