Bekerja di malam hari tingkatkan risiko kanker ovarium
Merdeka.com - Wanita yang bekerja sebaiknya berpikir ulang tentang jadwal pekerjaannya. Sebab penelitian terbaru menyebutkan bahwa bekerja di malam hari mampu meningkatkan risiko kanker ovarium.
Penelitian tersebut tepatnya melibatkan 3322 wanita sehat dan penderita kanker ovarium. Usia mereka sekitar 35-74 tahun. Mereka pun ditanyai tentang jam kerja sehari-hari, termasuk pengalaman melakukan pekerjaan di malam hari.
Hasilnya, wanita memang berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium jika bekerja di malam hari. Terutama bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas.
-
Apa pengaruh tidur siang terhadap risiko kanker? Tidur siang di siang hari mungkin memberikan penyegaran bagi orang yang tidur dengan baik. Namun, bagi yang memiliki kualitas tidur yang buruk, tidur siang mencerminkan kebutuhan tidur tambahan karena pola tidur yang tidak mencukupi atau terpecah-pecah.
-
Kapan risiko kanker ovarium meningkat? Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia.
-
Apa risiko shift malam buat kesuburan? Pekerja shift malam mungkin mengalami gangguan kesuburan. Gangguan ritme sirkadian dapat mempengaruhi produksi hormon yang berperan dalam reproduksi, sehingga mempengaruhi kesuburan baik pada pria maupun wanita.
-
Kenapa usia lanjut meningkatkan risiko kanker ovarium? Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker ini paling sering didiagnosis pada orang dewasa yang lebih tua.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker ovarium? Jika Anda memiliki saudara sedarah yang telah didiagnosis menderita kanker ovarium, Anda mungkin memiliki risiko tinggi mendapatkan penyakit tersebut.
-
Gimana tidur siang bisa bantu kurangi risiko kanker? Tidur siang dapat memberikan penyegaran yang luar biasa untuk hari Anda. Tidur siang dapat meningkatkan kognisi dan mengurangi rasa kantuk serta kelelahan.
Pihak International Agency for Research on Cancer (IARC) yang melakukan penelitian memang menyebutkan kalau bekerja di malam hari mengganggu ritme kerja tubuh yang normal. Sehingga hal itu pun meningkatkan risiko pertumbuhan sel yang tidak wajar dan memicu kanker.
Sebagaimana dilansir dari Science Daily, penelitian tersebut pun dilaporkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine.
Sebelumnya, ada pula penelitian yang memaparkan kalau bekerja di malam hari mampu meningkatkan risiko kanker payudara bagi wanita dan kanker prostat pada pria.
Baca juga:Pekerja malam tingkatkan tiga kali risiko kanker prostatPekerjaan rumah jauhkan wanita dari kanker payudaraBekerja di malam hari meningkatkan risiko kanker payudaraBekerja di pabrik bikin wanita lebih rentan kena kanker
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari gangguan tidur hingga risiko penyakit kronis, dampak bekerja di luar jam kerja normal dapat jauh lebih kompleks daripada sekedar rasa kantuk di siang hari.
Baca SelengkapnyaTidur siang bisa memberi banyak manfaat bagi kesehatan termasuk menurunkan risiko kanker.
Baca SelengkapnyaBahkan, penelitian tersebut mengaitkan kematian 750.000 per tahun akibat bekerja telalu lama.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mencukupi kebutuhan tidur setiap hari.
Baca SelengkapnyaTidur siang harus memperhatikan durasi yang cukup.
Baca SelengkapnyaMeski lebih sering terjadi pada wanita lansia, kanker ovarium tetap bisa muncul pada siapa saja, termasuk mereka yang masih muda.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker ganas yang rentan terjadi pada wanita.
Baca SelengkapnyaCahaya di malam hari, baik itu dari lampu atau blue light, dapat membuat sulit tidur nyenyak dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaKanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaSetiap perusahaan pasti memiliki jam kerja tersendiri.
Baca SelengkapnyaBedak tabur atau bedak talkum baru digolongkan oleh WHO karena mungkin besifat karsinogen pada manusia.
Baca Selengkapnya