Benarkah Bersin Bisa Buat Jantung Berhenti Berdetak dan Membahayakan Nyawa?
Merdeka.com - Pada berbagai kebudayaan, ketika bersin kita akan menyampaikan doa ketika seseorang baru selesai bersin. Adanya kebiasaan ini sebenarnya dilandasi kepercayaan untuk melindungi tersebut dari kematian yang mengancam karena jantung berhenti berdetak karena bersin.
Namun benarkah jantung benar-benar berhenti berdetak ketika seseorang bersin? Dilansir dari Womenshealthmag, Christopher Kelly, MD, dokter jantung menyebut bahwa sesungguhnya bersin merupakan mekanisme pertahanan seseorang.
"Bersin merupakan perilaku berdasar insting yang dilakukan untuk membersihkan hidung dari debu," jelasnya.
-
Apa yang membuat jantung berdetak lebih cepat atau lambat? Jantung bisa berdetak lebih cepat atau lambat tergantung pada emosi atau aktivitas fisik kita, atau karena cedera atau penyakit.
-
Kenapa manuver vagal membantu detak jantung cepat? Manuver vagal adalah salah satu dari beberapa tindakan fisik sederhana yang bekerja pada saraf vagus untuk memperlambat detak jantung.
-
Kapan Detak Jantung terlalu cepat? Pada takikardia, detak jantung melebihi 100 detak per menit dan dapat menyebabkan gejala seperti palpitasi, sesak napas, dan nyeri dada.
-
Kapan detak jantung melambat seiring bertambahnya usia? Jumlah detak jantung seseorang biasanya melambat seiring bertambahnya usia, karena waktu berdampak pada otot jantung, kata Dr. Salvatore Savona, spesialis penyakit kardiovaskular dan asisten profesor klinis penyakit dalam di The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus.
-
Apa yang bikin jantung berdetak kencang? Aku divonis kena sakit jantung! Iya, karena jantungku selalu berdetak lebih kencang bila aku dekat kamu.
-
Bagaimana kecemasan mempengaruhi pernapasan? Napas yang Cepat Selain jantung yang berdetak kencang, kita juga mungkin mulai bernapas lebih cepat ketika merasa takut atau cemas. Beberapa orang bahkan bisa bernapas terlalu cepat sehingga mereka merasa pusing atau bahkan pingsan.
Dasarnya, ketika bagian dalam hidung mengalami hal ini, kamu akan menutup mata, bernapas sangat dalam, serta otot dadamu akan memaksa udara untuk keluar dari paru-paru dalam kecepatan tinggi serta diembuskan melalui hidung dan membersihkan tubuh dari hal-hal yang tak seharusnya berada di sana. Lalu apakah hal ini berhubungan dengan jantung yang berhenti berdetak ketika bersin?
Benjamin S. Bleier, MD, seorang pakar otolaryngologis di Mass Eye and Ear, Boston menyebut bahwa sesungguhnya terdapat hubungan antara bersin dengan berhentinya detak jantung ini. Posisi jantung yang berada dekat dengan paru-paru dan dada dapat membuat sebuah saraf panjang bernama saraf vagus jadi aktif ketika bernapas dalam.
Saraf Vagus ini sendiri dapat mengirim sinyal kepada jantung untuk bergerak lebih lambat. Hal itu pula yang menyebabkan bernapas dalam-dalam dapat menyebabkan detak jantung lebih lambat.
"Pada beberapa orang, napas dalam yang terjadi sebelum bersin dapat mengaktifkan saraf vagus secara besar sehingga detak jantung jadi melambat atau bahkan detaknya jadi tak beraturan," ungkap Dr. Kelly.
Namun hal tersebut tak terjadi pada sebagian besar orang. Efek yang terjadi pada sebagian orang sebenarnya cukup normal dan tak sedramatis itu.
"Jantung bakal tetap berdetak secara normal selama bersin, tanpa efek yang berbeda," jelas Kelly.
Melambatnya detak jantung ini sendiri sebenarnya bukanlah hal yang harus terlalu ditakutkan. Bahkan bersin tak dapat membuat jantung berhenti berdetak untuk waktu yang dapat membahayakan nyawa.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau tampak tak berbahaya, menahan bersin ternyata bisa menimbulkan dampak yang tak main-main bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaSuara bersin yang berbeda adalah hal yang normal dan merupakan variasi alami dari individu ke individu.
Baca SelengkapnyaSadar atau tidak, ternyata mata akan tertutup secara otomatis ketika seseorang bersin.
Baca SelengkapnyaAritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung yang tidak teratur, yang bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung.
Baca SelengkapnyaKebanyakan orang meninggal saat tidur itu terkait penyakit jantung. Ada dua kemungkinan: serangan jantung atau masalah kelistrikan jantung.
Baca Selengkapnya