Benarkah Luka dari Benda Berkarat Bisa Jadi Penyebab Munculnya Tetanus?
Merdeka.com - Ketika kita melihat paku berkarat mencuat atau benda logam lain, biasanya yang ada di dalam pikiran adalah mengenai potensi munculnya tetanus. Namun pandangan usang itu sebenarnya tidak tepat karena tidak ada hubungan antara tetanus dengan karat.
Tetanus sendiri merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini bisa kita temukan di sekitar dan biasa ada di tanah, debu, serta kotoran.
Dilansir dari Live Science, Dr. William Schaffner, spesialis penyakit infeksi dari Vanderbilt University menyebut bahwa bakteri tetanus bisa menginfeksi tubuh melalui luka terbuka terutama yang dalam. Bahaya muncul dari sifat luka itu sendiri yang bisa terinfeksi tetanus ketika mendapat luka baik dari obyek berkarat maupun tidak.
-
Apa bahaya karat pada panci? Ketika karat terlepas dari permukaan panci, partikel tersebut dapat mencemari makanan yang sedang dimasak. Hal ini berpotensi membawa bakteri dan kuman ke dalam tubuh, yang bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan atau infeksi.
-
Mengapa wajan besi berkarat berbahaya? Jika sudah berkarat, peralatan dapur berbahan besi akan mudah rapuh hingga memiliki sifat racun.
-
Dimana karat knalpot sering muncul? Knalpot motor yang sudah bertahun-tahun digunakan tentu sangat rawan dengan istilah karatan. Hal itu karena saat berkendara knalpot sering terpapar air dan sinar matahari secara langsung.
-
Dimana karat biasanya muncul pada panci? Proses pengamplasan ini berfungsi untuk mengurangi jumlah karat yang ada, sehingga langkah pembersihan selanjutnya dapat berlangsung dengan lebih efisien.
-
Apa saja yang bisa digunakan untuk melindungi perabot logam dari karat? Melapisi perabot dengan pelapis pelindung dapat mencegah kerusakan dan karat. Untuk perabot logam, gunakan cat anti karat atau semprotan pelindung logam.
-
Mengapa panci berkarat bisa berbahaya? Karat yang terdapat pada panci bukan sekadar masalah penampilan, melainkan juga dapat membahayakan kesehatan. Noda karat yang menempel pada panci berpotensi terlepas dan mencemari makanan yang sedang dimasak.
Lalu Dari Mana Hubungan Mengenai Kawat dan Tetanus Ini Berasal?
Schaffner mengaku dia juga tak habis pikir dari mana anggapan mengenai munculnya tetanus dari paku berkarat ini. Namun dia memiliki anggapan bahwa mungkin hal ini terjadi karena lingkungan dari paku berkarat ini yang dianggap mengandung bakteri.
"Walau begitu, lingkungan ini tak harus tampak kotor secara kasat mata untuk membuat seseorang mengalami tetanus," jelasnya.
Sebagai contoh, terdapat kasus ketika seseorang terkena infeksi setelah mengiris tangan mereka dengan pisau dapur. Pada lingkungan sekitar, bakteri ini muncul dalam bentuk jamur sehingga mereka dapat selamat pada kondisi ekstrem dalam jangka waktu lama selama ada oksigen. ketika jamur ini masuk ke dalam tubuh seseorang, suplai oksigen mereka akan terpotong.
Kurangnya oksigen ini membuat bakteri kemudian terbangun dan kembali hidup. Di dalam tubuh, bakteri ini kemudian berlipat ganda dan memproduksi racun berbahaya yang dibawa ke dalam tubuh melalui darah. Racun ini kemudian menjadi penyebab dari tetanus.
Sebagian besar kasus tetanus bisa dihindari dengan penggunaan vaksin. Anak-anak harus menerima rangkaian imunisasi untuk melindungi tubuh mereka. Pada orang dewasa, vaksin ini sebaiknya diberikan setiap 10 tahun.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kuku rupanya dapat memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan secara keseluruhan. Yuk, simak kondisi kesehatan apa saja yang bisa dideteksi melalui kuku!
Baca SelengkapnyaMenggigit koin emas atau medali emas tidak bisa secara tepat menentukan emas asli atau tidak.
Baca SelengkapnyaMeski terlihat sepele, perubahan warna kuku bisa mengungkap masalah kesehatan tubuh seseorang.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyebab umum kuku kuning adalah infeksi jamur seperti onikomikosis.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Indonesia memiliki mitos kesehatan yang aneh dan tidak terbukti secara ilmiah.
Baca Selengkapnya