Benarkah minum susu bisa bikin perut buncit?
Merdeka.com - Susu merupakan salah satu minuman sehat yang tinggi akan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Bahkan susu mampu mendukung tumbuh kembang buah hati sehingga saat buah hati sedang dalam masa pertumbuhan, maka disarankan untuk minum susu secara rutin.
Namun selain tinggi akan manfaat, di sisi lain susu juga tinggi akan lemak dan karbohidrat. Sehingga baru-baru ini penelitian kesehatan menunjukkan bahwa susu juga dapat menimbulkan efek samping pada kesehatan yaitu perut jadi mudah kembung serta perut jadi buncit. Lebih lanjut, penelitian ini pun meminta Anda untuk lebih bijak dalam mengonsumsi susu.
"Susu memang tinggi akan nutrisi sehat, namun Anda juga harus waspada dengan kandungan lemak dan karbohidrat yang tinggi di dalamnya. Anda bisa membatasi konsumsi susu jika Anda tidak ingin terkena dampak buruknya. Atau Anda juga bisa beralih ke pilihan jenis susu yang lebih sehat seperti susu kedelai atau susu kacang almond," tulis penelitian ini. "Sehingga dengan begitu Anda tetap bisa mendapatkan manfaat sehat dari susu namun tak membahayakan kesehatan pencernaan Anda."
-
Kenapa minuman soda bisa sebabkan perut buncit? Konsumsi soda secara berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan dan perut buncit.
-
Mengapa makanan tertentu menyebabkan perut buncit? Makanan yang mengandung kadar gula tinggi, lemak jenuh, serta minuman bersoda dapat memperburuk masalah perut buncit. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan makanan kita agar tidak mengalami masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa yang menyebabkan perut buncit? Kelebihan lemak di area perut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi.
-
Kenapa minuman sehat bisa mencegah perut buncit? Beberapa jenis minuman sehat juga bisa menjadi pilihan untuk kamu yang tidak ingin punya masalah perut buncit.
-
Apa saja makanan yang bisa menyebabkan perut buncit? Makanan yang mengandung tepung, seperti roti, kue, dan pasta, dapat meningkatkan risiko perut buncit.
-
Apa saja penyebab perut buncit? Beberapa kebiasaan dan faktor tertentu dapat menyebabkan perut buncit, di antaranya: 1. Pertambahan Usia Proses penuaan menyebabkan metabolisme tubuh melambat. Pada pria di atas usia 40 tahun, penurunan kadar testosteron meningkatkan penumpukan lemak visceral. Akibatnya, kelebihan lemak lebih sulit dibakar dan cenderung terkumpul di area perut. 2. Fase Menopause Pada wanita, perubahan hormonal selama menopause dapat menyebabkan lemak yang sebelumnya terdistribusi di pinggul dan paha bergeser ke area perut. Studi menunjukkan wanita yang mengalami menopause dini cenderung memiliki lemak perut lebih banyak. 3. Kurang Aktivitas Fisik Gaya hidup malas bergerak menjadi salah satu penyebab utama perut buncit. Lemak dari makanan yang tidak terbakar akan menumpuk, terutama di perut. Latihan aerobik seperti jalan cepat, zumba, atau jogging dapat membantu membakar lemak visceral secara efektif. 4. Stres Berlebih Stres dapat memicu peningkatan hormon kortisol, yang berkontribusi pada nafsu makan tinggi, terutama makanan manis dan berlemak. 'Tingginya kadar hormon kortisol erat kaitannya dengan meningkatnya lemak perut,' menurut sebuah studi dalam jurnal Obesity. Selain itu, kortisol juga dapat memperbesar ukuran sel lemak, sehingga perut terlihat semakin buncit. 5. Kurang Tidur Kurangnya waktu tidur memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam per malam meningkatkan risiko penumpukan lemak perut. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar, sementara hormon leptin yang mengontrol nafsu makan menurun. 6. Pengaruh Hormon Seks Hormon seks berperan besar dalam distribusi lemak tubuh. Pada wanita, hormon estrogen cenderung menyebarkan lemak di area pinggul, bokong, dan paha. Sebaliknya, pria dengan hormon testosteron memiliki kecenderungan menumpuk lemak di sekitar organ dalam perut atau dikenal sebagai lemak visceral. Lemak visceral inilah yang membuat pria lebih rentan mengalami perut buncit. 7. Konsumsi Alkohol Alkohol memiliki efek buruk terhadap metabolisme tubuh. Selain meningkatkan asupan kalori, alkohol juga menurunkan hormon GLP-1 dan leptin, yang membuat tubuh lebih cepat lapar dan memicu penumpukan lemak di perut. 8. Postur Tubuh yang Buruk Kebiasaan duduk atau berdiri dengan postur yang tidak benar dapat menciptakan ilusi perut buncit. Postur tubuh yang membungkuk membuat panggul menonjol ke depan, sehingga perut terlihat lebih besar dari sebenarnya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak mitos tentang menyusui yang perlu diluruskan.
Baca SelengkapnyaPerut buncit tidak selalu karena makanan. Kebiasaan sehari-hari juga bisa berkonribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaSusu memang menyehatkan namun konsumsi berlebih bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang, mengonsumsi makanan atau minuman tertentu dapat memperburuk gejala, dan susu sering kali menjadi bahan perdebatan.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos makanan ibu hamil yang sering disalahpahami karena tidak memiliki dasar yang jelas.
Baca SelengkapnyaMinum air es tidak akan menyebabkan penambahan berat badan selama kita hanya minum air putih dingin saja tanpa campuran lain seperti sirup atau buah.
Baca SelengkapnyaMemiliki perut buncit bisa berdampak buruk tak hanya bagi kesehatan namun juga pada penampilan.
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor seperti pola makan dan gaya hidup dapat memengaruhi bentuk tubuh, terutama area perut
Baca SelengkapnyaBeberapa mitos tentang diet tidak benar dan menyesatkan.
Baca SelengkapnyaPerut bagian bawah buncit dapat diatasi dengan olahraga dan perubahan gaya hidup.
Baca SelengkapnyaPerut buncit bisa membahayakan kesehatan. Jangan anggap sepele.
Baca SelengkapnyaPenyebab perut buncit tidak selamanya karena makan yang berlebiha. Ternyata beberapa faktor ini turut menjadi penyebab perut menjadi buncit.
Baca Selengkapnya