Benarkah paparan pestisida mampu rusak kualitas sperma?
Merdeka.com - Pestisida merupakan zat kimia yang digunakan para petani untuk melindungi sayur, buah, dan tanaman pangan lainnya dari serangan hama yang diproduksi secara massal. Karena pestisida merupakan bahan kimia, maka kamu pun selalu disarankan untuk mencuci dengan bersih sayur atau buah yang akan kamu konsumsi. Sebab pestisida yang masuk ke dalam tubuh dan menumpuk bisa meracuni kesehatan, termasuk merusak kesehatan darah.
Baru-baru ini sebuah penelitian yang dilansir dari boldsky.com mengungkapkan bahwa mengonsumsi buah dan sayur dengan kandungan pestisida dengan jumlah tertentu bisa mempengaruhi jumlah sperma. Hal ini sendiri diketahui saat peneliti membandingkan jumlah sperma dari pria yang mengonsumsi makanan yang mengandung pestisida dengan mereka yang mengonsumsi makanan organik. Mereka pun menemukan bahwa jumlah sperma dari pria yang terbiasa mengonsumsi makanan organik lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak.
"Sebagian besar pria lebih banyak terobsesi dengan ukuran, kinerja, hingga kemampuan penis untuk ereksi. Dan mereka melupakan tentang kesehatan dan kualitas sperma. Padahal faktor ini penting diperhatikan terutama bagi pria yang ingin memiliki keturunan," ungkap penelitian ini.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian? Studi ini, yang melibatkan sekitar 1,5 juta orang dewasa dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Norwegia, dilakukan selama periode 15 tahun oleh tim peneliti dari Universitas Toronto.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Siapa saja peneliti yang terlibat dalam penelitian ini? Peneliti yang terlibat dalam studi ini yaitu Itaru Kobayashi, Takayuki Sonoyama, Mai Hibino, Mitsuhisa Kawano, dan Hisanori Kohtsuka.
"Meski pestisida bisa mempengaruhi kesehatan spermamu, namun kamu tidak perlu panik selagi hal ini bisa kamu hindari. Sebab tak hanya pestisida saja yang bisa menurunkan kualitas sperma. Namun gaya hidup tidak sehat dan hormon estrogen juga bisa memberikan dampak buruk yang sama. Jadi, bagi kamu para pria mungkin kamu perlu fokus pada faktor di atas untuk kesehatan reproduksimu."
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah krisis kesuburan pria yang menurun secara global dipengaruhi oleh kontaminasi lingkungan dan penggunaan ponsel.
Baca SelengkapnyaTempat kita menyimpan ponsel bisa sangat memengaruhi berbagai hal dalam kesehatan kita terutama terkait kesuburan pria.
Baca SelengkapnyaTemuan paparan mikroplastik pada testis pria menunjukkan bagaimana hal ini bisa memengaruhi kesuburan.
Baca SelengkapnyaThailand menemukan kandungan residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Apa dampaknya jika terkonsumsi oleh tubuh?
Baca SelengkapnyaFaktor ini hanyalah sebagian kecil dari instrumen lain penyebab kualitas sperma pria menurun.
Baca SelengkapnyaPada saat ini kandungan mikroplastik sudah ditemukan di berbagai bagian tubuh manusia termasuk pada testis manusia.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dan polusi suara di sekitar bisa memiliki dampak berbeda bagi pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaTiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan yang berbeda terhadap manusia, tergantung pada senyawa kimia.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian menunjukkan dampak vaping tidak hanya pada ukuran testis yang mengecil, tetapi juga dapat menghambat gairah seks & mengurangi jumlah Sperma.
Baca SelengkapnyaSebagai pengganti rokok, bukan berarti vaping bebas dari bahaya. Justru zat kimia yang ada pada vape bisa sebabkan gangguan reproduksi dan kesuburan seseorang.
Baca SelengkapnyaOpini yang mengesampingkan bahaya BPA banyak beredar, masyarakat diharapkan kritis dalam memilah informasi yang ada.
Baca SelengkapnyaSperma merupakan cairan reproduksi pria yang terkandung di dalam air mani.
Baca Selengkapnya