Berat badan pun bisa meningkatkan risiko terkena migrain
Merdeka.com - Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang paling umum. Migrain biasanya muncul pada masa pubertas dan lebih sering mengenai wanita dibandingkan pria karena pengaruh hormonal.
Selain faktor hormonal, sebuah penelitian yang dilansir dari medicaldaily.com mengungkapkan bahwa berat badan pun bisa menjadi faktor dari penyebab migrain.
"Jika berat badan di bawah rata-rata atau bahkan ketika tubuhmu gemuk, kamu berisiko tinggi untuk terkena migrain. Meskipun masih belum jelas faktor apa yang jadi sebabnya, namun kami mengungkap bahwa jaringan adiposa atau jaringan lemak akan mengeluarkan berbagai molekul yang mampu memicu migrain," terang penulis penelitian ini, B. Lee Peterlin.
-
Apa yang sebenarnya menyebabkan tubuh gemuk? Yang menyebabkan peningkatan berat badan sebenarnya adalah kelebihan kalori dari segala jenis makanan, bukan hanya karbohidrat.
-
Makanan apa yang sering jadi penyebab gemuk? Camilan seperti keripik, kue kering, cokelat, dan minuman bersoda umumnya mengandung banyak gula, garam, dan lemak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.
-
Kenapa terlalu banyak minyak bikin gemuk? Satu sendok makan minyak zaitun mengandung sekitar 125 kalori. Banyak orang menggunakan lebih dari jumlah ini karena menganggap minyak tersebut sehat. Perlu diingat bahwa terlalu banyak minyak dapat meningkatkan kolesterol dan mengurangi nutrisi dalam bahan makanan. Oleh karena itu, gunakan minyak dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar, meskipun itu adalah minyak sehat.
-
Apa bahaya dari kegemukan terhadap kanker? Obesitas atau kegemukan yang dialami oleh seseorang juga bisa meningkatkan risiko kanker yang dimiliki. Ketika mengalami kegemukan, terjadi peningkatan sel-sel lemak yang bersifat karsinogenik dalam tubuh sehingga meningkatkan potensi kanker.
-
Mengapa kelebihan protein bisa bikin gemuk? Salah satu alasan utama mengapa konsumsi protein yang berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan adalah karena kalori.
-
Mengapa gula berlebihan bisa gemuk? Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis bisa mengganggu metabolisme tubuh secara menyeluruh. Hal inilah yang bikin kamu jadi cepat lapar. Nah, rasa lapar yang mudah muncul ini juga bisa memicu berat badan yang semakin bertambah, lho. Konsumsi fruktosa dapat meningkatkan rasa lapar dan keinginan untuk makan lebih dari glukosa, jenis gula utama yang ditemukan dalam makanan bertepung. Nggak hanya itu, asupan fruktosa berlebihan juga bisa menyebabkan resistensi pada leptin. Padahal, hormon inilah yang mengatur rasa lapar dan memberi tahu tubuh kapan harus berhenti makan.
"Dari penelitian yang melibatkan 289.000 orang sebagai sampel, kami menemukan bahwa orang gemuk memiliki kesempatan sebesar 27% untuk terkena migrain dan orang yang sangat kurus berisiko untuk menderita migrain sebesar 13% dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal," lanjutnya.
"Selain kegemukan, beberapa faktor lainnya penyebab migrain adalah depresi, aktivitas fisik berlebih, atau konsumsi obat-obatan tertentu."
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Migrain adalah penyakit neurologis yang biasanya menyebabkan sakit kepala sedang hingga parah yang sering kali terasa sangat sakit.
Baca SelengkapnyaKetahui makanan penghilang migrain dan makanan pemicu migrain. Simak penjelasan berikut ini!
Baca SelengkapnyaMigrain adalah salah satu penyakit yang dapat mengganggu produktivitas penderitanya. Jangan khawatir, berikut adalah 5 tips untuk mengatasi penyakit ini!
Baca SelengkapnyaKonsumsi terlalu banyak gorengan merupakan pola makan tidak sehat yang bisa berdampak buruk pada kesehatan kita.
Baca SelengkapnyaMenjaga pola makan adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya dengan tidak makan berlebihan karena dapat memicu banyak masalah pada tubuh.
Baca SelengkapnyaKalori dan karbohidrat sering dilontarkan saat membahas tentang kenaikan dan penurunan berat badan. Tapi sebenanrnya, hanya satu yang menjadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTerlalu banyak makan gula bisa menimbulkan dampak yang tak hanya muncul dalam jangka panjang, tapi juga jangka pendek.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang mengalami obesitas, kondisi kesehatan kulitnya mengalami perubahan yang tak boleh disepelakan.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis neurologi, Restu Susanti mengatakan, perempuan lebih berisiko mengalami migrain dibandingkan laki-laki.
Baca SelengkapnyaTrigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan sel-sel lemak. Jika kadarnya terlalu tinggi, maka dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Baca Selengkapnya