Berteriak sama kejamnya dengan memukul anak
Merdeka.com - Kekerasan pada anak bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental. Namun berteriak saat memarahi ternyata juga sama kejamnya dengan memukul anak, demikian menurut penelitian terbaru.
"Meskipun orang tua dekat dengan anak, ucapan yang kasar dan teriakan yang dilontarkan bisa meningkatkan risiko depresi dan perilaku buruk pada anak," terang peneliti.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, selain berteriak, mengumpat dan menggunakan kalimat kasar untuk menasihati anak juga bisa berdampak buruk bagi mereka.
-
Mengapa sering membentak anak bisa berpengaruh buruk pada mental mereka? Anak-anak yang sering kali mendengar teriakan atau bentakan dari orang tua berpotensi mengalami trauma emosional. Dampak dari trauma ini bisa sangat serius, termasuk masalah kesehatan mental di kemudian hari, yang bisa menyebabkan penurunan rasa percaya diri.
-
Kenapa anak dibentak bisa berpengaruh buruk pada kesehatan mental? Menurut penelitian, pola asuh agresif, seperti berteriak, mengancam, dan disiplin verbal, dapat memberikan dampak signifikan pada kesehatan mental anak-anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
-
Apa dampak kata-kata terhadap orang yang marah? Kemarahan tidak menyelesaikan apa-apa karena hanya meningkatkan tekanan darahmu.
-
Kenapa sikap orangtua kasar bisa merusak kepercayaan diri anak? Ketika seorang anak sering mendapatkan perlakuan marah atau kasar, ia bisa merasa tidak dihargai dan kekurangan kasih sayang yang sangat dibutuhkannya. Hal ini dapat mengakibatkan trauma yang berlanjut hingga dewasa, yang pada gilirannya memengaruhi hubungan sosialnya dengan orang lain.
-
Siapa yang kena dampak buruk dari membentak anak? Anak-anak yang sering dibentak cenderung mengalami gangguan kecemasan, kurang percaya diri, kesulitan bersosialisasi, dan bahkan bisa menjadi pembully. Terlebih lagi, beberapa anak dapat mengalami depresi sebagai respons terhadap bentakan yang terus-menerus.
-
Siapa yang terdampak negatif kalau anak sering dibentak? Anak-anak yang sering mendapatkan perlakuan keras seperti dibentak memiliki risiko tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan perilaku bermasalah ketika mereka dewasa.
Sekitar 976 orang tua dari Amerika Serikat terlibat dalam penelitian tersebut. Peneliti menemukan kalau sekarang banyak orang tua yang memilih untuk mendisiplinkan anaknya dengan ucapan daripada kekerasan fisik.
Meskipun demikian, ternyata berteriak justru sama buruk dan kejam layaknya memukul anak. Perlakuan tersebut bisa membuat anak berperilaku buruk dan mengalami masalah emosional seperti depresi.
"Ini adalah penelitian pertama yang membuktikan kalau cara mendisiplinkan anak melalui kata-kata juga memengaruhi pertumbuhan mereka," papar kepala peneliti Dr Ming-Te Wang dari University of Pittsburgh.
Peneliti pun menyarankan agar orang tua memberi nasihat dengan menggunakan bahasa yang lebih halus pada anaknya. Dengan begitu mental anak tidak akan tersakiti dan mereka lebih tertarik untuk mematuhi perkataan orang tuanya.
Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam jurnal Child Development.
Baca juga:Bayi dalam kandungan bisa mendengar dan mempelajari bunyi8 Cara alami wanita untuk redakan nyeri persalinanBerenang saat hamil tingkatkan risiko asma pada anakJangan lewatkan makanan ini saat hamil!Sering makan junk food saat hamil bikin anak agresif (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentakan terhadap anak dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan metode pengasuhan yang positif.
Baca SelengkapnyaAnak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua yang membentak dan meneriaki anak untuk mendisiplinkan buah hati. Hal ini ternyata perlu dihindari dan bisa berdampak buruk pada buah hati.
Baca SelengkapnyaMenyindir anak terkait hal yang mereka lakukan bisa menimbulkan dampak buruk dalam pola pengasuhan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaDalam mendidik anak, mendisiplinkan dan berbicara seharusnya tidak dilakukan orangtua dengan teriakan.
Baca SelengkapnyaBullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.
Baca SelengkapnyaTerjadinya pertengkaran antara orangtua bisa sangat mempengaruhi kondisi mental anak.
Baca SelengkapnyaMemukul anak merupakan metode hukuman yang sebaiknya tidak lagi dilakukan.
Baca SelengkapnyaPerilaku orangtua yang kasar dan sering membandingkan anak dengan orang lain dapat menghancurkan kepercayaan diri si anak.
Baca SelengkapnyaFaktanya, hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah.
Baca SelengkapnyaPada saat anak mulai mengumpat, orangtua perlu untuk mengetahui cara menanggapinya dengan tepat agar hal ini tidak jadi kebiasaan bagi mereka.
Baca SelengkapnyaKebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca Selengkapnya