Biasa Dialami Anak-Anak, Apa Sih Sebenarnya Separation Anxiety itu?
Merdeka.com - Berpisah merupakan sesuatu hal yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Namun tahukah kamu bahwa terdapat nama khusus untuk ketakutan terhadap berpisah dengan orang yang disayangi ini? Nama dari hal ini adalah separation anxiety atau kecemasan akan perpisahan.
Dilansir dari Medical Daily, kecemasan ini umumnya dialami oleh bayi dan balita ketika orang tua mereka tidak berada di dekatnya. Pada usia ini hal itu disebut sebagai hal yang lumrah.
"Antara usia enam bulan hingga tiga tahun, beberapa rasa tak nyaman ketika kamu terpisah dari orang yang dicintai merupakan sesuatu yang alami. Hal ini juga menunjukkan emosi yang bagus dan keterkaitan sosial dari anak terhadap orang yang mengasuh mereka serta figur orang dewasa," jelas Judy Ho, psikologis klinis dan forensik dari California.
-
Apa itu gangguan kecemasan pada anak? Anxiety atau kecemasan tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, gangguan kecemasan pada anak juga dapat terjadi.
-
Bagaimana cara mengatasi kecemasan pada anak? Apabila terdapat tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak, berikan perhatian penuh padanya karena ia sangat membutuhkan perhatian ekstra terutama pada apa yang ia rasakan.
-
Kapan anak bisa cemas? Perceraian orang tua, terdapat keluarga atau kerabat yang meninggal, atau peristiwa mendadak lainnya juga dapat menjadi salah satu penyebab gangguan kecemasan pada anak.
-
Kapan anak stres karena perubahan? Perubahan lingkungan, seperti pindah ke sekolah baru, pindah rumah, atau berganti pengasuh, dapat membuat anak-anak merasa stres.
-
Kenapa anak menjadi rewel selama percepatan pertumbuhan? Percepatan pertumbuhan memengaruhi anak secara fisik dan emosional karena tubuhnya sedang berkembang. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan dalam pola makan atau tidur anak, mempengaruhi suasana hati mereka, terutama pada bayi yang bisa menjadi lebih rewel dari biasanya.
-
Dampak apa yang terjadi jika bayi sering menangis? Menurut Dr. Leach, bayi yang sering menangis dalam waktu lama bisa menyebabkan beberapa gangguan pada perkembangan otaknya, seperti kesulitan belajar di masa depan.
Pada beberapa anak, kecemasan ini tidak tampak berkurang bahkan ketika mereka semakin dewasa. Perpisahan pada periode singkat ini tak dapat dicegah dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari serta kadar emosi menandai bahwa anak itu menderita kecemasan akan perpisahan.
Seringnya, anak yang mengalami hal ini tidak dapat beraktivitas secara nyaman di sekolah ketika mereka terpisah dengan orang yang dicintainya. Walaupun pada beberapa kasus hal ini dialami dengan orang tua, namun juga dapat terjadi pada figur pengasuh lain seperti nenek atau pengasuh mereka.
Dampak Separation Anxiety
Dari bermacam gejala yang muncul, pasien umumnya melaporkan bahwa hal terjadi kecemasan secara berkepanjangan dan tak beralasan dari ketakutan ditinggalkan oleh orang yang mereka cintai. Sebagai contoh, anak ini mungkin selalu takut orang tua mereka meninggal karena kecelakaan atau diculik walaupun tak ada penyebab kuat bahwa hal itu bakal terjadi.
Masalah ini mungkin dapat semakin menguat dan bahkan memunculkan mimpi buruk serta gejala fisik seperti pusing, mual, sakit perut, serta insomnia. Walaupun kasus kecemasan akan perpisahan pada sebagian besar dialami anak kecil, namun tak menutup kemungkinan bahwa hal ini juga dapat terjadi pada remaja dan orang dewasa.
Pada orang dewasa, munculnya masalah kecemasan pada perpisahan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
"Perubahan hidup yang signifikan seperti mulai berkuliah atau memiliki anak dapat memicu kecemasan akan perpisahan pada orang dewasa, terutama pada mereka yang memang menderita gangguan kecemasan," jelas Allison Forti dari Wake Forest University, North Carolina.
Jika pada anak-anak, masalah ini dapat berdampak pada bidang akademis, pada orang dewasa hal ini dapat menimbulkan masalah pada pekerjaan. Perilaku mereka juga dapat berpengaruh secara negatif pada figur yang mereka cintai.
Pada orang tua yang sangat tergantung pada anak, hal ini dapat menjadikan mereka berlebihan dalam memberikan perhatian sehingga menyebabkan anak tersebut menjadi stres. Untuk mengatasi masalah ini, jika terdapat tanda-tanda, sebaiknya langsung segera temui psikolog untuk konsultasikannya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anxiety atau kecemasan tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, gangguan kecemasan pada anak juga dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaKetakutan yang dimiliki oleh anak bisa disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu disiasati agar mereka tidak menjadi penakut.
Baca SelengkapnyaStres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaTerjadinya pertengkaran orangtua terutama yang ditunjukkan di depan anak bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi mental mereka.
Baca SelengkapnyaRumah adalah fondasi yang kokoh, tempat di mana anak belajar, tumbuh, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Namun, sayangnya, tidak semua seperti itu.
Baca SelengkapnyaHubungan orang tua dan anak dapat menjadi renggang dan menjauh karena beberapa alasan.
Baca SelengkapnyaSemakin bertambahnya usia, semakin banyak permasalahan yang mungkin dialami seseorang. Salah satunya adalah munculnya rasa kesepian.
Baca SelengkapnyaKondisi depresi dan kecemasan juga bisa terjadi pada anak dan perlu dipahami tanda serta gejalanya oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaBanyak anak yang harus berpindah-pindah di masa kecil karena mengikuti tugas orangtua yang bisa berdampak pada kesehatan mental mereka saat dewasa.
Baca SelengkapnyaAnak kurang kasih sayang mendapatkan banyak masalah kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaDengan memahami penyebab stres dan cara mengatasinya, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Baca SelengkapnyaKondisi broken home dapat memberikan dampak negatif pada anak.
Baca Selengkapnya