Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisakah Indonesia Menerapkan Lepas Masker Jika Sudah Vaksinasi Lengkap?

Bisakah Indonesia Menerapkan Lepas Masker Jika Sudah Vaksinasi Lengkap? Ilustrasi Menggunakan Masker. ©Space Cat/Shutterstock

Merdeka.com - Vaksinasi yang sudah dilakukan di berbagai negara di dunia, menciptakan aturan yang baru. Seperti yang dilakukan Otoritas Amerika Serikat, mengijinkan warganya yang sudah menjalankan vaksinasi lengkap untuk tidak menggunakan masker dan menjaga jarak saat beraktivitas. Lalu, apakah hal tersebut bisa diterapkan di Indonesia?

Menurut Prof Tjandra Yoga Aditama yang merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), pertanyaan tersebut tidak mudah dijawab.

“Tentu tidak mudah menjawabnya, yang jelas kita analisis saja bagaimana proses yang terjadi di Amerika Serikat berdasar bukti ilmiah yang ada,” kata Tjandra seperti yang dikutip dari Health Liputan6.com.

Prof Tjandra menambahkan, kebijakan yang dijalankan di Amerika Serikat tersebut secara jelas menyebutkan bahwa mereka yang sudah divaksinasi secara penuh dapat beraktivitas tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak, kecuali kalau ada aturan lokal lain yang mengaturnya.

Jika dilihat lebih seksama, yang dimaksud sebagai “sudah divaksinasi secara penuh” adalah hanya kalau sudah 2 minggu sesudah penyuntikan dosis kedua vaksin Pfizer atau Moderna atau 2 minggu sesudah penyuntikan dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson. Kalau di luar itu, maka dianggap belum divaksinasi secara penuh dan tetap harus pakai masker dan menjaga jarak, katanya.

“Kita ketahui bahwa vaksin yang sekarang digunakan di negara kita adalah Sinovac dan AstraZeneca serta juga sudah ada izin EUA BPOM untuk vaksin Sinopharm, yang tentu saja mungkin saja diperluas ke jenis-jenis lain di masa mendatang,” paparnya.

Tjandra menerangkan bahwa melihat dari cakupannya, vaksinasi yang dilakukan di Amerika Serikat sudah cukup besar. Data pada 15 Mei 2021 menunjukkan sudah ada sekitar 268 juta dosis vaksin COVID-19 yang disuntikkan di Amerika Serikat.

Sedang, data pada 14 Mei 2021 menunjukkan bahwa sekitar 155.3 juta orang di negara itu sudah menerima vaksinasi sedikitnya satu kali, dan sekitar 120,3 juta orang sudah divaksinasi lengkap dua kali dengan vaksin Pfizer dan juga Moderna serta satu kali dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson.

“Jadi, di Amerika Serikat sampai 14 Mei sudah ada lebih dari 59 persen penduduk yang divaksinasi setidaknya satu kali. Target Presiden Joe Biden adalah 70 persen orang dewasa sudah akan divaksinasi pada 4 Juli mendatang.”

“Saat ini setiap harinya dilakukan penyuntikan 1,95 juta dosis vaksin seharinya di Amerika Serikat, dan bahkan di sana pernah sampai 3,38 juta dosis sehari pada 13 April 2021 yang lalu, tambah Tjandra.

Sementara itu, untuk Indonesia sendiri, data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 14 Mei 2021 pukul 18.00 WIB menunjukkan sudah ada 13.700.389 masyarakat yang sudah mendapat suntikan dosis pertama dan 8.921.978 sudah mendapat dosis kedua secara lengkap.

Selain dari vaksinasi, hal yang perlu diperhatikan adalah pola kecenderungan epidemiologi tentang naik turunnya jumlah kasus dan kematian di suatu negara.

“Sebagai salah satu cara untuk memotivasi masyarakat untuk divaksinasi, dua minggu yang lalu saya juga mengikuti suatu pertemuan internasional tentang vaksin COVID-19,” jelas Tjandra.

Dan teman dari salah satu negara bagian di Amerika Serikat menceritakan bagaimana upaya mereka untuk mengajak masyarakat di sekitar RS-nya untuk divaksinasi. Tentu mungkin saja ada pertimbangan yang menyangkut social determinant of health.”

Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), social determinant of health adalah kondisi sosial yang memengaruhi kesempatan seseorang untuk memperoleh kesehatan.

Sumber: Liputan6.comReporter: Ade Nasihudin Al Ansori

(mdk/ttm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penumpang KRL Akhirnya Bisa 'Bernapas'
Penumpang KRL Akhirnya Bisa 'Bernapas'

Pemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Penumpang MRT dan TransJakarta Tetap Pakai Masker
Ini Alasan Penumpang MRT dan TransJakarta Tetap Pakai Masker

Penggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker

Pengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.

Baca Selengkapnya