Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisakah Vaksin Influenza Diberikan Sebagai Pengganti Vaksin Virus Corona?

Bisakah Vaksin Influenza Diberikan Sebagai Pengganti Vaksin Virus Corona? ilustrasi vaksin. ©2012 diena.lv

Merdeka.com - Hingga saat ini belum ada vaksin yang ditemukan untuk mengatasi dan mencegah keberadaan virus corona. Namun rupanya vaksin innfluenza bisa membantu menjaga kesehatan dan menurunkan risiko penyakit ini.

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus pakar penyakit infeksi dan tropis, Erni Juwita Nelwan menganjurkan, pemberian vaksin influenza sebagai pencegahan dini agar tidak mengalami gejala pneumonia Wuhan.

"Vaksin belum ada, tapi National Institute of America memang tiga bulan dari sekarang, baru akan ada human trial terhadap vaksin (virus corona)," ujar Erni dalam temu media di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta Pusat.

Sebab, jenis virus, termasuk 2019-nCOV sebenarnya tak jauh berbeda dari virus lain.

"Pada virus terdapat protein H dan M, misalnya, H1 M1, H5 M9, dan sebagainya. Protein ini saja yang berubah. Walaupun vaksinasi, tidak seratus persen membuat kita enggak kena sakit. Tapi (setidaknya) bisa menurunkan gejala," lanjut Erni.

Jaga Kesehatan Tubuh

Pemberian vaksin influenza untuk menghindari gejala virus corona demi menjaga kesehatan tubuh.

"Jika kondisi tubuh sedang tidak bugar, maka vaksin ini menjaga kesehatan. Sehingga, penyakit pneumonia akibat virus corona bisa jauh dari tubuh dan dicegah sejak awal," Erni menerangkan.

"Jadi, kalau mau minta vaksin corona memang enggak ada. Tapi boleh anjurkan ke masyarakat, ada vaksin influenza yang bisa diberikan tiap tahun sebagai booster."

Vaksin influenza juga tersedia di berbagai fasilitas kesehatan, terutama untuk seseorang yang sudah punya riwayat penyakit berkaitan pernapasan.

Vaksin Influenza Setahun Sekali

Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia, Iris Rengganis pernah menekankan pentingnya vaksinasi influenza. Vaksin ini bisa dilakukan setahun sekali.

Secara medis, respons imunitas tubuh terhadap vaksinasi menurun seiring waktu, sehingga vaksinasi influenza harus dilakukan setahun sekali. Agar proteksi yang lebih optimal. Selain itu, strain virus influenza yang dominan menyebar di seluruh dunia berubah setiap tahunnya sehingga formula vaksin flu harus disesuaikan setiap tahun, tandasnya.

Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin

Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India

Virus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya