Bukan Makanan, Ini Godaan Paling Besar yang Bakal Kamu Alami Saat Diet
Merdeka.com - Banyak godaan yang bakal kamu hadapi ketika mencoba untuk menerapkan pola hidup sehat terutama dari makanan. Namun ternyata, penyebab gagalnya diet bukan hanya godaan makanan yang ada di sekitarmu, tapi beberapa faktor internal dan eksternal.
"Penghambat kebiasaan internal itu adalah seringkali kita bersikap all or nothing. Kalau nggak 100 persen, ya nggak sama sekali. Padahal itu susah dan harus bertahap," ujar Vera Itabiliana, Pakar Psikologi Universitas Indonesia.
Selain sikap 'all or nothing', seseorang kerap menganggap perubahan itu merepotkan.
-
Bagaimana perbedaan kebiasaan makan bisa jadi masalah? Misalnya, dalam hal makanan, orang Jawa cenderung menyukai makanan yang lebih pedas dan berbumbu kuat, sedangkan orang Sunda lebih menyukai makanan yang tawar dan segar.
-
Bagaimana diet tak tepat memengaruhi mental? Apakah Anda memiliki masalah dengan daya ingat atau konsentrasi? Merasa lelah secara fisik? Otak membutuhkan nutrisi yang baik untuk berfungsi dengan baik. Diet yang tak tepat bisa membuat mental cepat merasa lelah.
-
Apa yang terjadi dalam avoidance eating? Misalnya saja, harusnya kamu senang karena berhasil mendapatkan pekerjaan baru. Rasa senang tersebut terhalang oleh adanya kecemasan atau rasa khawatir apakah kamu bisa menjalankan berbagai tugas yang ada di tempat baru, lalu melampiaskannya dengan makan sesuatu.
-
Kenapa penting untuk memperbaiki pola makan? 'Kita harus tahu ketidakseimbangan kolesterol itu karena apa? Kalau munculnya karena makanan, maka jangan lupa perbaiki juga pola makannya,' katanya.
-
Apa dampak buruk kebiasaan picky eater? Kekurangan gizi yang dialami anak picky eater dapat berdampak jangka panjang. Salah satu kondisi yang sering dialami oleh anak dengan pola makan terbatas adalah anemia, yang disebabkan oleh defisiensi zat besi.
-
Gimana cara menjaga fokus dengan pola makan? Hindari karbohidrat olahan dan makanan instan yang kaya akan gula karena dapat menyebabkan energi yang mengalami penurunan drastis dalam waktu singkat.
"Bisa juga karena kita mengabaikan peran lingkungan atau komitmennya kurang. Sedangkan, faktor eksternalnya adalah lingkungannya kurang mendukung," jelasnya .
Jika kamu merasa alasan di atas kurang memuaskan, mungkin faktor inersia yang membuat dietmu gagal.
"Faktor ini yang membuat kita do nothing. Jadi, mekanisme homeostatis yang menjaga keseimbangan metabolisme tubuh, seperti berat badan, jumlah energi serta suhu tubuh jadi terganggu karena perubahan," jelas Alvin Hartanto, Ahli Gizi dan Content Creator.
Secara tidak sadar, tubuh menolak perubahan keseimbangan metabolisme yang diakibatkan berubahnya pola hidupmu.
"Kalau olahraga, metabolismenya akan tinggi. Tapi kalau kerja di depan komputer saja ya metabolismenya rendah," imbuhnya.
Untuk membiasakan diri, kamu membutuhkan komitmen yang kuat. " Menurut pakar, kita butuh 3 sampai 4 minggu untuk adaptasi ke hal baru," kata Alvin.
Alvin juga menganjurkan untuk mulai olahraga rutin 2-4 kali seminggu.
"Kalau ingin menurunkan berat badan, menurut riset, kita bisa mengurangi maksimal 2 kilo per bulan. Lebih dari itu, biasanya kurang dianjurkan," tandasnya.
Reporter: Cynthia Amanda MaleSumber: Dream.co.id
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak jenis emotional eating yang ternyata bisa dialami, mana yang sering terjadi padamu?
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang unik, dan diet yang berhasil untuk satu orang belum tentu efektif atau aman untuk orang lain.
Baca SelengkapnyaKetahui beberapa kebiasaan penyebab gagal diet yang umum terjadi. Bisa buat program dietmu semakin berkualitas dan berhasil. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaAgar berhasil menurunkan berat badan, penting bagi Anda untuk mengetahui hal-hal yang sebaiknya dihindari saat menjalani diet.
Baca SelengkapnyaJangan terlalu sering menahan rasa lapar, ini akibat buruknya yang dapat terjadi.
Baca Selengkapnya