Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan misteri, ini penjelasan mengapa tawa bisa menular

Bukan misteri, ini penjelasan mengapa tawa bisa menular Ilustrasi tertawa. ©Shutterstock.com/CREATISTA

Merdeka.com - Terkadang ketika kita melihat dua orang yang sedang tertawa menanggapi sebuah lelucon yang sebenarnya sedang tidak kamu dengarkan, namun kita tetap tertawa. Kita tak tahu menertawakan apa, namun kita tetap tertawa.

Berdasarkan hasil penelitian, memang benar bahwa tertawa itu menular. Otak kita akan segera merespon suara tertawa dan memerintahkan otot-otot di wajah kita untuk ikut bergembira.

Sophie Scott, seorang ahli saraf di University College London, menyatakan bahwa ketika kita berbicara kepada seseorang, seringkali kita meniru perilakunya, meniru kata yang dipakainya, bahkan meniru gestur yang dipakainya. Dan hal tersebut ternyata juga bekerja pada tawa juga.

Hal ini tak selalu bekerja kepada orang lain, namun otak kita akan selalu merespon tawa dengan tawa pula. Kemampuan kita dalam menahannya ataupun meneruskan impuls tersebut jadi perilaku lain tentu berbeda di setiap orang.

Scott dan beberapa peneliti yang lain melakukan penelitian dengan mengukur respon yang dirasakan oleh partisipan dengan alat pemindai otak fMRI. Beberapa suara seperti suara tertawa dan suara teriakan kejayaan, adalah suara yang positif. Sedangkan suara teriakan serta suara muntah, adalah hal suara yang negatif.

Semua suara tersebut memicu respon di premotor cortical region dari otak, yang secara otomatis mengirim perintah ke otot wajah untuk bereaksi atas suara tersebut.

Respon ini akan makin tinggi kepada suara yang positif, yang berarti suara positif lebih menular ketimbang negatif. Hal ini menjelaskan mengapa kita seketika ikut tertawa jika seseorang tertawa.

Para peneliti juga menguji pergerakan dari otot wajah, ketika diperdengarkan suara tersebut. Jadi seseorang lebih cenderung tersenyum ketika mereka mendengarkan tawa, namun mereka tidak membuat ekspresi tersedak ketika mereka mendengar suara muntahan. Hal ini menunjukkan bahwa otak kita menghindari emosi negatif yang datang melalui suara.

Berdasarkan penelitian ini, Scott percaya bahwa menularnya tawa adalah faktor sosial yang sangat penting di masyarakat. Para peneliti juga percaya bahwa nenek moyang manusia telah mempraktikkan hal ini, yakni tertawa di dalam sebuah kelompok, sebelum mereka menemukan bahasa.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Orang yang Mudah Tertawa dan Jarang Diketahui, Ketahui Alasan dan Dampaknya
Fakta Orang yang Mudah Tertawa dan Jarang Diketahui, Ketahui Alasan dan Dampaknya

Ketahui fakta orang yang mudah tertawa berikut ini, ternyata ada alasan di baliknya.

Baca Selengkapnya
Ini yang Terjadi pada Otak Manusia jika Mendengar Lelucon yang Bikin Ketawa Ngakak
Ini yang Terjadi pada Otak Manusia jika Mendengar Lelucon yang Bikin Ketawa Ngakak

Ternyata humor memiliki pengaruh kepada neuron pada otak manusia. Salah satunya seperti ini.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Psikologi dan Penjelasannya, Jarang Diketahui
5 Fakta Psikologi dan Penjelasannya, Jarang Diketahui

Terdapat berbagai fakta psikologi yang menarik untuk disimak.

Baca Selengkapnya
Tebak-Tebakan Lucu Banget, Receh dan Bikin Ketawa Terbahak-bahak
Tebak-Tebakan Lucu Banget, Receh dan Bikin Ketawa Terbahak-bahak

Bermain tebak-tebakan lucu banget dapat membantu meredakan stres.

Baca Selengkapnya
Merasa Gemas Hingga Ingin Menggigit Bayi Kenali Apa itu Cute Aggression
Merasa Gemas Hingga Ingin Menggigit Bayi Kenali Apa itu Cute Aggression

Merasa sangat gemas dengan bayi hingga ingin menggigit atau memeluk erat ini biasa dikenal sebagai cute agression.

Baca Selengkapnya
Mengapa Mata Bisa Tertutup Saat Bersin? Ini Penjelasannya
Mengapa Mata Bisa Tertutup Saat Bersin? Ini Penjelasannya

Sadar atau tidak, ternyata mata akan tertutup secara otomatis ketika seseorang bersin.

Baca Selengkapnya
Kok Bisa Sih Menguap Itu Menular?
Kok Bisa Sih Menguap Itu Menular?

Ternyata ada penjelasan ilmiah yang menyebabkan menguap itu menular.

Baca Selengkapnya