Bukan pakai tisu, ini cara cebok yang benar secara medis
Merdeka.com - Biasanya wanita memilih tisu untuk membersihkan organ intimnya, terutama setelah menggunakan toilet di fasilitas umum. Padahal cara ini sebenarnya tidak disarankan. Apalagi jika tisu yang digunakan tipis.
Itulah yang disampaikan Dokter obstetri dan ginekologi Siloam Hospital Semanggi dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes., saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (14/1/2015).
"Paling benar itu habis Buang Air Besa (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) wanita cebok dengan air bersih. Sebisa mungkin dari depan ke belakang karena yang kotor itu anus," kata dr Ardianjah.
-
Bagaimana cebok yang aman? Langkah-langkah medis dalam cebok tidak hanya melibatkan air, tetapi juga mempertimbangkan suhu air yang digunakan. Air hangat adalah pilihan yang disarankan, karena selain memberikan rasa nyaman, air hangat juga dapat membantu membuka pori-pori kulit, membersihkan lebih maksimal, serta mencegah terjadinya iritasi kulit akibat air dingin.
-
Bagaimana cara membersihkan area kewanitaan yang benar? Membersihkan bagian luar setelah mandi atau buang air kecil sangat penting untuk mencegah infeksi dan menjaga kesehatan.
-
Apa manfaat cebok yang benar? Cebok yang dilakukan dengan benar dapat mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh dan mengurangi risiko infeksi saluran kemih maupun infeksi lainnya. Cebok bukan sekadar membersihkan bagian tubuh dari kotoran, tetapi juga melindungi diri dari kuman yang bisa membahayakan kesehatan.
-
Dimana cebok harus dilakukan? Cebok yang baik dimulai dengan membersihkan area anus dengan gerakan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Gerakan ini penting untuk mencegah bakteri dari anus menyebar ke area genital, yang rentan terhadap infeksi.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan vagina? Keputihan atau leucorrhoea adalah kondisi di mana vagina wanita mengeluarkan cairan yang normalnya berfungsi untuk menjaga kebersihan vagina.
Dr Ardiansjah menjelaskan, sebaiknya untuk mengeringkan kelamin itu dengan handuk kering, bukan dengan tisu. Alasannya, jika tisu toilet yang digunakan rapuh bisa hancur dan pecah saat digunakan.
"Kalau pecah, pecahannya itu bisa bercampur dengan keputihan dan nanti reaksinya tidak baik," katanya.
Lebih baik pakai handuk daripada tisu
Menurutnya, pemakaian handuk kering lebih bagus karena menyerap lebih baik serta tak meninggalkan partikel-partikel yang membahayakan.
Tak hanya dalam proses penyekaan, lanjut dr Ardiansjah, wanita juga sebaiknya mengenakan celana dalam berbahan katun supaya ada udara.
"Celana dalam juga kalau keringat harus sering diganti. Paling tidak dua hingga tiga kali ganti siang hingga malam," ujarnya.
Pantyliner harus rajin diganti
Lantas bagaimana dengan penggunaan panty liner? Biasanya produk ini digunakan wanita untuk mencegah celana dalam kotor. Tetapi tak jarang juga pantyliner dituding sebagai penyebab keputihan.
Menurut Dr Ardiansjah, pantyliner sebaiknya diganti secara berkala. Jika sudah lepek segera ganti dengan yang masih baru.
Reporter: Melly FebridaSumber: Liputan6.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cebok merupakan langkah tepat dalam menjaga kebersihan sehingga perlu dilakukan secara tepat.
Baca SelengkapnyaMenceboki bayi perempuan dan laki-laki bisa berbeda sehingga butuh cara yang tepat dari orangtua.
Baca SelengkapnyaCara membersihkan area kewanitaan dengan baik dan benar.
Baca SelengkapnyaHukum melakukan istinja dan tata caranya sesuai syariat Islam.
Baca SelengkapnyaKeset jadi bersih mengkilap walaupun dicuci tanpa detergen. Begini caranya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang mencuci alat vital pakai pasta gigi yang dipercaya bisa menguatkan dan merapatkan alat vital.
Baca SelengkapnyaTernyata cobek batu tak cukup hanya dibersihkan dengan air saja, butuh teknik tersendiri untuk merawatnya.
Baca Selengkapnya